II

4.9K 474 22
                                    

Yoongi berjalan keluar dari kamar menginapnya dengan sedikit tergesa. Tak lupa kameranya ia gantung dileher. 5 menit lagi ia harus sudah sampai di ujung taman menepati janjinya. Namun, Yoongi tidak begitu yakin karena jarak kamarnya dan pintu belakang gedung itu bisa dibilang lumayan.

Yoongi terus melangkah dengan langkah yang lumayan besar-besar. Yoongi tidak ingin berlari, walaupun ia ingin cepat sampai kesana, tapi ia berpikir lagi. Jimin kan over PD, jika ia cepat sampai dan terlihat seperti habis berlari, pasti Jimin akan menganggap Yoongi yang ingin cepat bertemu Jimin. Hell no.

Dan akhirnya sampailah ia ditaman belakang gedung. Matanya melirik jam tangannya, ternyata dirinya hanya terlambat 3 menit. Yoongi tersenyum sesaat, lalu matanya beralih ke sudut-sudut taman.

"Dimana dia? Katanya akan datang pukul 5 tepat. Kupikir aku yang akan terlambat" gumam Yoongi sambil mulai melangkah ke salah satu bangku dan berniat menunggu Jimin disana.

***

Jimin baru saja ke kedai es krim langganannya, tempatnya kemarin bertemu dengan Yoongi. Ngomong-ngomong soal Yoongi, Jimin jadi ingat janjinya. Tadi sebenarnya Jimin sudah ke taman, tetapi belum ada tanda-tanda Yoongi disana. Karena belum jam 5 tepat, kurang 10 menit lagi, jadi Jimin memutuskan untuk membeli es krim dulu. Walaupun jaraknya terbilang lumayan jauh dari taman itu.

"Aduh, sudah jam 5 lebih 20 menit. Dia sudah datang belum ya?" tanya Jimin pada dirinya sendiri.

Jimin mempercepat jalannya sambil masih menikmati es krimnya. Tidak peduli dengan es krim coklatnya yang meleleh dan berceceran dijalanan atau belepotan ke wajah dan bajunya. Jimin khawatir, tidak mau Yoongi lama menunggu.

Bukan. Bukan karena Jimin takut Yoongi marah dan akan mendiamkannya beberapa hari atau bulan seperti sepasang kekasih. Walaupun maunya Jimin seperti itu. Eh author ga boleh jujur, ntar dimarahin Jimin.-.

***

"Kemana sih dia. Ck" Yoongi berdecak sebal.

Sudah berpose-pose gaya Yoongi menunggu tetapi orang yang ditunggu belum datang juga. Atau jangan-jangan dia dibohongi. Oh My God!!

Demi dirinya yang unyu-unyu kata umi(?)nya sewaktu bayi, kenapa Yoongi begitu bodoh meng-iyakan janji dengan orang aneh yang menganggapnya sebagai 'penggemar rahasia' yang namanya saja bahkan dia tidak tahu. Kenapa coba? Kenapa? Kenapa?.-.

"Hey"

"Eo, kkamjakiya (Aku kaget)!" Yoongi terkejut dan aksen Koreanya keluar begitu saja. Baru saja ia akan berbalik, berniat memarahi orang yang seenaknya menepuk pundaknya, tetapi ia malah dibuat kaget dengan penampilan orang itu. Jimin--dengan tatapan datarnya--"

"Kau--habis bermain lumpur? Terkena kotoran kerbau? Kotoran burung? Kotoran ayam? Hmm, sebentar. Apalagi ya cairan berwarna coklat?" tanya Yoongi bertubi-tubi, tetapi hanya dibalas oleh gelengan kecil Jimin.

Yoongi yang sudah penasaran sekali, jadi kesal sendiri. "Lalu itu apa di wajah dan bajumu?" Dan lagi-lagi Jimin menggeleng.

"Buka mulutmu" ucap Jimin. Kali ini Yoongi yang menggeleng. "Untuk apa?"

"Sudah, buka saja" Jimin memaksa dan akhirnya Yoongi menurut.

Jimin yang tak mau menyia-nyiakannya, langsung menyolek lelehan es krim yang ada dipipinya yang sedikit mengering karena angin dan langsung memasukkan jarinya ke dalam mulut Yoongi. Air wajah Yoongi langsung berubah ketika jari Jimin memaksa masuk kedalam mulutnya. Rasanya asin bercampur manis. Asin dari jari Jimin dan manis dari lelehan es krim. Kombinasi yang pas sekali. Enak, menurut Yoongi.

Yoongi masih terus mengemut jari Jimin yang masih didalam mulutnya. Jimin memandangi Yoongi. Rasanya aneh-aneh menggelikan ketika jarinya berada dirongga mulut Yoongi. Sampai Jimin kembali sadar dan menarik kembali jarinya.

California [Minyoon BTS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang