Dasi run run run nan meomchul suga eobseo
Ddo run run run nan eojjeol suga eobseo
Eochapi igeotbakke nan mothae
Neoleul saranghaneun geot bakken mothaeHandphone Jimin terdengar berdering tanda telepon masuk. Jimin yang masih tertidur, langsung saja terbangun dan mencari-cari handphonenya. Setelah mendapatkannya, ia menerimanya dengan suara khas orang bangun tidur.
"Halo, jim"
"Halo. Ada apa?"
"Kau mau ikut latihan basket tidak pagi ini?"
"Sepertinya tidak. Badanku pegal semua"
"Kemarin kau diajak ayah dan ibumu ke pernikahan kan? Mereka bukan mengirimmu untuk bekerja?"
"Iya, ke pernikahan rasa kuli. Kami berangkat lebih awal kemarin, ternyata aku disuruh menata kursi-kursi disana. Mereka pikir gedung itu sama seperti rumah kecoa? Astaga." Jimin menghela nafas beratnya.
"Kalau nanti sekitar jam 3 sore, kau bisa tidak?"
"Mm, sepertinya aku ada janji. Maaf Mark, aku tidak bisa bertemu kalian hari ini"
"Oke, tidak masalah. Nanti akan ku sampaikan ke yang lain. Ku tutup ya"
"Oke. Have fun all"
"Kau juga"
Klik! Jimin mematikan sambungan teleponnya. Sedih sebenarnya hari ini tidak bisa ikut bermain dan berkumpul dengan teman-temannya. Padahal ga main cuma sehari doang_-
Jimin baru ingin merebahkan tubuhnya kembali ke kasur. Tiba-tiba handphonenya bergetar tanda sms masuk. Mau tidak mau, ia menegakkan tubuhnya kembali dan memfokuskan matanya ke layar handphone.
From: Luna
Jimin, jadi kan hari ini kita bertemu?Jimin membalas tak sampai satu menit.
To: Luna
Jadi. Di kedai es krim di dekat hotel. Tahu kan?Jimin tersenyum lebar ketika Luna juga membalas dengan cepat.
From: Luna
Oke. Jangan lupa jam 3 tepat. Jangan sampai terlambat.To: Luna
Iya, cerewet :D***
Sinar bias matahari perlahan masuk melewati celah jendela yang masih tertutup gorden. Terlihat sekali bahwa ini bukan lagi pagi. Tetapi sudah memasuki siang. Mungkin sekarang sekitar jam sembilan atau sepuluh.
Yoongi terbangun dari tidurnya. Bisa dibilang tidur panjang. Semalam, Yoongi tidak bisa tidur karena hujan deras. Padahal ia sudah memakai selimut dan jaket, tetapi masih merasa kedinginan.
Asal tahu saja, Yoongi tidak tahan terhadap udara dingin. Biasanya jika dirumah, ia akan memeluk sesuatu jika kedinginan. Memeluk boneka beruang besarnya, mamahnya, kakak laki-lakinya, atau siapapun. Yang penting ia bisa tidur dan hangat.
Kalau disini, Yoongi tidak bisa bertingkah apapun. Selimut dan jaket tidak cukup. Memeluk guling pun, malah gulingnya yang hangat. Henry? Tidak bisa diharapkan. Yoongi kan baru kenal beberapa hari. Lagi pula, Henry sudah berjalan kesana kemari didalam kamar. Tahu sendiri jika Henry bisa berjalan-jalan jika tertidur. Beruntung mereka sudah mengunci pintu semalam. Jadilah Yoongi bangun siang seperti saat ini.
"Pagi, Yoongi," sapa Henry yang baru keluar dari kamar mandi. Tangannya masih setia mengucek matanya yang terlihat masih berat.
"Pagi," balas Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
California [Minyoon BTS]
ChickLitKisah Jimin dan Suga di California.. ©syuxtrqn