"Naruto.. Oi naruto! Naruto!" Ucap Sakura hilang kesabaran dan menjitak kepala kuning jabrik itu.
"Itaii... Sakura-chan.. kepala ku bisa hancur jika kau dan Tsunade-baasan terus terusan menjitak ku. Ck, murid dan guru sama saja" keluh naruto sambil mengusap kepalanya.
"Habisnya.. aku dan Sasuke-kun dari tadi memanggil mu. Kau hanya diam saja, ck menjengkelkan." Balas Sakura
"Hn.. " tambah Sasuke
"Dasar! Kau sama saja teme dengan Sakura-chan." Timpal Naruto.
"Kau itu melamun terus. Kata apa yang sedang kau pikirkan!" Ucap Sakura.
"Hn.. aku sedang berpikir. Jadi jangan mengganggu." Balas naruto.
"Ck. Memang nya otak mu bisa di gunakan untuk berpikir dobe?" Timpal Sasuke.
"Apa kata mu teme ??" Ucap naruto meninggi dengan kerah baju sasuke yang telah dalam genggamannya.
"Stop berkelahi. Kalian berdua" lerai Sakura.
Naruto melepaskan kerah Sasuke dan berjalan menjauh.
"Naruto !" Teriak Sakura.
"Aku tau. Kalian tak perlu khawatir. Aku akan segera fokus pada persiapan Hokage." Balas nya sambil melambai kan tangan.
Naruto melangkahkan kaki nya menyusuri desa tanpa arah. Dan disini lah akhirnya kaki nya berhenti. Lapangan latihan tim 7 yang di hiasi air terjun tempatnya berlatih fokus membuat kagebunsin beberapa tahun silam.
Naruto tak berniat berlatih untuk saat ini. Dia memilih merebahkan tubuhnya di padang rumput di bawah pohon.
Kali ini otaknya yang selalu di bilang standar itu sedang mengingat kejadian malam kemaren, tepat nya malam setelah pengumuman dirinya akan dilantik menjadi hokage.
-flashback on-
" Kaa-san.. Tou-san.. akhirnya impian ku sejak kecil akan terwujud. Aq akan menjadi hokage, dattebayo~" ucap nya pada makam yang diketahui sebagai makam hokage ke-4 dan istri
nya Uzumaki Khusina. Naruto yang berencana akan curhat akhirnya duduk menyamankan posisinya di depan makam tersebut. Karna curhatnya ini sepertinya akan memakan waktu yang lama."Itu impian ku sejak kecil ttebayo. Aku juga tak menyangka akan terwujud secepat ini." Lanjutnya.
"Apa kalian bangga pada ku, ttebayo?" Tanya nya.
Tentu saja dia tak berharap ada yang menjawab. Naruto mungkin akan pingsan jika tiba2 ada yang menjawab pertanyaan satu arahnya tersebut. Pahlawan dunia ninja itu takut dengan mahluk halus.
"Hehe. Aku tau kalian pasti bangga pada ku kan." Jawabnya sendiri.
"Tapi... " suaranya melemah. Hening cukup lama. Hanya ada suara ranting yang bergesek karna angin menerpa.
"Kenapa rasanya ada yang kosong disini ya Kaa-chan Tou-chan?" Ucapnya sambil meremas jaket sebelah kirinya, lebih tepatnya bagian jantungnya.
"Kata Bee-san.. aku bisa kuat karna bagian ini tak kosong karna kalian selalu bersama ku. Kalian dua matahari ku. Tapi... kenapa ?" Ucap nya sambil meremas jaketnya lebih kuat.
"Ah~ aku tau. Seharusnya Uzumaki Naruto tak sesendu ini kan? Hehe. Gomen Kaa-chan Tou-san." Tawanya sendu. Berdiri dari posisi dan bersiap akan pergi.
Naruto berniat meninggalkan makam Konoha sampai dia mendengar bunyi langkah yang mendekat. Reflek dia meloncat ke dahan pohon terdekat dan menyembunyikan chakranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of War, Start For Everything
FanfictionPerang dunia ke empat telah usai. Semua kembali ke desa masing-masing. Kegaulaun Naruto tentang perasaan yang tak ia mengerti. Di balik sikap Hinata yang menjauhi Naruto. PILIH ENDING VERSI MU SENDIRI temukan tiga panel ending dengan versi yang ber...