Anak Baru

12.6K 719 1
                                    

NAYA'S POV:

Hari ini aku terbangun bukan karena semangat seperti kemarin, tetapi karena mataku yang sakit akibat menangis dari kemarin. Aku yang berjalan menuju kamar mandi terkejutkan oleh pantulan diriku yang sangat kacau.

"Cuma kamu yang bikin aku bisa sekacau ini, cuma kamu," batinku sedih. Aku pun segera mandi, setelah itu aku mengenakan seragam. Hari ini aku sedang malas untuk memoles wajahku, jadi kubiarkan saja dengan rambut tergeraiku.

Lalu aku pun turun untuk sarapan. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk ku dari belakang, "Jangan sedih lagi ya dek, aku ikut sedih liat kamu kacau gini. Aku denger, kemarin kamu juga ketumpahan bakso sama jus kan? Maaf ya dek, aku gak di sana karena aku sparing basket kemarin," ucap Kak Matt.

Kembaranku ini selalu mengerti apa yang ku butuhkan sekarang, sebuah pelukan. Aku pun membalas ucapan Kak Matt dengan senyum dan anggukan. Setelah itu, aku dan Kak Matt berjalan menuju meja makan.

Di sana terlihat papa, mama, dan kedua adik kecilku. Aku tersenyum melihat beruntungnya aku memiliki keluarga yang harmonis serta masih bisa selalu sarapan dan makan malam bersama. Saat sarapan, canda tawa dari ku dan keluarga terdengar seperti alunan terindah yang pernah aku dengar. Pagi ini, aku bisa tersenyum kembali.

"Kamu hari ini ke sekolah bareng aku ya," ucap Kak Matt yang lagi-lagi kubalas dengan anggukan. "Lo lama-lama kayak pajangan dashboard yang kerjaannya cuma ngangguk-ngangguk doang," ucap Kak Matt sambil mengacak-acak rambutku.

"Enak aja, cantik gini disamain sama pajangan dashboard," balasku sambil mengacak-acak ganti rambut Kak Matt. Tanpa menunggu lama, kami pun masuk ke dalam mobil dan segera pergi ke sekolah.

Di dalam mobil kami tidak mengobrol, melainkan menyanyi dengan volume yang sangat keras. Sampai-sampai banyak orang yang menoleh pada mobil kami saat di jalan. Sungguh momen seperti ini yang aku harapkan akan selalu seperti ini.

Sesampainya di parkiran, aku dan Kak Matt langsung berjalan menuju pintu masuk sekolah. Kak Matt mengantarku hingga depan pintu kelasku, "Belajar yang rajin ya adik kecil, urusan Revan gue yang urus deh!" ucap Kak Matt sambil menaik-turunkan alisnya.

"Enak aja tiga menit gegayaan lo. Btw Revan biarin ajalah, udah gak ngurus gue. Jangan buat kerusuhan ya, janji?" tanya gue yang siap untuk mencubit Kak Matt jika balasannya tidak sesuai keinginanku. "Siap bos!" balas Kak Matt sambil hormat ala prajurit lalu pergi menuju kelasnya.

Setelah itu aku pun masuk ke dalam kelas. Tetapi ada yang aneh, kursi sebelahku yang selalu ingin ku buat kosong ada yang menduduki. Dengan langkah tergesa, aku menghampirinya.

"Permisi, lo siapa ya? Gatau ini kursi gue?" tanyaku sambil menghentak-hentakan sebelah kanan kakiku. Dan orang itu pun mengadah melihatku, "Gue Davian, anak baru. Gak ada kursi kosong lagi selain kursi yang gue duduki dan kursi di sebelah gue ini," balas anak baru bernama Davian ini.

Aku yang sedang malas berdebat dipagi hari langsung duduk di kursi sebelah Davian. Setelah itu, aku membuka tas untuk mengambil handphone serta earphone-ku. Tak lama, lagu locked away milik R.City featuring Adam Levine sudah mengalun ditelingaku.

If i got locked away

And we lost it all today

Tell me honestly

Would you still love me the same?

If i showed you my flaws

If i couldn't be strong

Tell me honestly

Would you still love me the same?

Tanpa sadar, aku pun ikut menyanyikan lagu tersebut.

I'm DoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang