tri

18.3K 900 19
                                    

Aku menyusuri kembali koridor yang begitu sepi ini, sendirian.

Aku memutuskan untuk meninggalkan 3 kelas hari ini, karena aku sedang dilanda kegelisahan besar akibat si Bajingan itu.

DUG!

HAH?! Kenapa sih harus berpapasan dengan si bajingan ini?!

Liam's POV

Si kutu buku ini lagi rupanya. Kesempatan besarku kali ini untuk mengancamnya.

Tadi itu ada Louis dan Harry sebenarnya di balik tembok ini, menungguku.

Tapi, supaya kelihatan Seram dimata si jalang ini, biarlah aku menghadapinya sendiri.

"Wah.. lihatlah siapa yang berani menabrak seorang Liam Payne disini"
Louis pun mulai berkutik.

Bagus lou, sekarang si jalang ini semakin ketakutan.

"Ma-maaf, aku tidak tahu kalau ada kalian disini"

Oh, lihatlah, berani juga dia bicara kepadaku pada saat ada mereka disini.

Dalam hati, aku berpikir Harry akan mendorong si Jalang yang satu ini, tapi? Kemana seorang Harry Styles yang pemberontak ini?

Apa? Si Styles sedang menatap Jalang itu dengan tatapan yang tajam.

Tapi kenapa?

"Hey, Styles, kenap-" perkataanku terhenti ketika si styles ini mengepal kuat kerah bajuku.

"Kubilang, jangan. pernah. memanggilku. styles. lagi, selamanya"  ia membentakku sambil menekan seluruh kata2nya.

Iapun  segera melepaskan kepalannya dan meninggalkan kami bertiga disini.

Kenapa dia?

Oh astaga,baru pertamakalinya dia melakukan ini kepadaku.

Shit. Pasti ada apa-apa.

Claire's POV

Kenapa tadi Harry menatapku seperti itu? Apa ada yang salah?

Dan sekarang, ia meninggalkan kedua temannya bersamaku disini.

"Apa yang kau tunggu, Nerdy? CEPAT PERGI DARI HADAPAN KAMI ATAU KU TENDANG BOKONG INDAHMU ITU!" Liam pun berteriak kasar di depanku.

Oh tidak, ini sangat buruk.

Akupun segera melangkahkan kakiku dengan cepat meninggalkan mereka berdua.

"DAN JANGAN LUPA, 3 HARI LAGI!" Teriaknya dari kejauhan.

Oh astaga, dia mengingatkanku pada hal terburuk sepanjang sejarah hidup ini.

Akupun segera mempercepat langkahku, takut akan hal buruk kembali terjadi, sampai seseorang menarik tanganku dari samping secara paksa.

"HEY LEPASK- humpfttjsuwwelqla"
Shit, dia membekapku dari belakang.

Siapa dia?!?! Apakah aku akan mati hari ini?!?! TIDAKK AKU BELUM PENGAKUAN DOSAA!!

"Diam kau, jalang, aku bisa saja membunuhmu sekarang, jika kau tidak mau diam"  iapun berbisik mematikan tepat di telingaku.

Astaga, apakah ia wanita? Karena aku merasakan rambut panjangnya menggelitik leherku.

Tidak, tidak, tidak, ia adalah pria, terdengar dari suara bisikannya yang berat.

Ia pun segera membalikan badanku kearahnya, secara kasar tentunya.

Tangannya secara langsung melepaskan bekapannya dari mulutku.

A-apa?! Ada masalah apa dia denganku?

Apa urusan dia denganku? Berbicara dengannya saja aku tidak berani.

"Dengar, aku bisa saja menjualmu sekarang kepada Para pria kelaparan itu di Frat, tetapi aku akan membuat perhitungan denganmu" Si 'Pria paling menakutkan di kampus ini' setelah Liam Payne Sebenarnya..

Ia Harry Styles.

Pria yang tadi menatapku dengan tajam, dan merupakan 'sekongkolan' si bajingan itu.

"Dengar, berengsek. aku tidak tahu apa masalahmu, perhitungan atau sebagainya. Tapi aku jelas-jelas tidak akan menuruti permintaanmu"

Saat mendengar perkataanku, mata Hijaunya menatap mataku tajam.

Mematikan.

Belum sampai 5 detik, tangan kekarnya mencengkram rahangku sehingga aku meringis kesakitan.

Ia tergelak miris.

Apa-apaan dia?!

"tidak ada seorang pun yang berani bicara seperti itu kepadaku"

Oh ya? Toh, aku tidak mau tahu.

Aku meringis kesakitan ketika ia mengeratkan cengkramannya di rahangku.

Akupun mencoba menepis tangannya tetapi segera dicegat olehnya.

Sekarang ia mencengkram salah satu tanganku.

Astaga ini sangat menyakitkan!!

" Dan jangan pernah melawan " ia berbisik tepat di depan wajahku.

Rahangnya mengeras, seakan menahan amarahnya yang begitu memuncak.

Pada saat ia melepaskan cengkramannya dari tangan dan rahangku, bel istirahat pun berbunyi.

Oh, syukurlah.






Sexy Nerd // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang