twentipor

11.6K 564 70
                                    

Nb: baca sampe bawah banget yak!

Claire's POV

"Ugh.. my head" aku bangun dengan keadaan yang sangat kacau.
Kepalaku terasa amat sangat pusing dan pandanganku kabur.
Ketika aku menatap seprai kasur ini, Aku baru tersadar bahwa aku berada di kamar apartemenku, oh gosh!
Semalam bukankah aku berada di klub?

Aku yakin bahwa harry yang telah membawaku pulang tadi malam, aku harus menelfonnya.

Aku merogoh kedalam tasku yang berada disamping tempat tidur dan mengetik namanya.

Calling harry~

The number your calling is not answered, please try again later.

Shit! Aku tersadar bahwa ini baru jam 6.30 AM masih ada waktu 1 jam setengah untuk pergi kekampus, aku yakin harry belum terbangun dari tidurnya.
Dengan malas, aku menuju nakas dan mengambil 2 buah aspirin di sana.

Aku pergi kedapur dan meminum aspirin itu dengan segelas air putih.
Rasa air putih yang segar meluluhkan tenggorokanku yang kering dan serak.
"What the-" gumamku ketika melihat pantulan diriku di cermin yang berada dinding dapur.

Rambut berantakan dan muka penuh dengan noda hitam, entah apa yang terjadi semalam sehingga aku seperti ini.
Dan oh ya, aku merasa nyeri yang amat sangat pada buah dadaku, entah kenapa.
Penasaran, aku mengintip di balik bajuku yang telah kupakai semalam dan..

"WHAT THE FUCK IS THAT!" Teriakku yang kaget ketika melihat bekas merah seperti telapak tangan yang tercetak jelas di buah dadaku.
Aku mengeram marah, jelas-jelas ini pasti perbuatan harry!
Kalau tidak, siapa lagi yang mengantarku pulang?!

Dengan geram aku kembali menghentakan kakiku dan mengambil Handphone ku dan segeea mengetikan namanya.

Calling harry~

Aku menunggu ia mengangkat dengan geram, menghentakan kakiku dilantai kayu dan mengepalkan kedua tanganku.
"Halo?" Suara serak khas bangun tidur telah menjadi salam penyambutku.

"Hei bajingan! Kau apakan aku semalam?!"

"Ann? Apa! Aku tidak berbuat apa-apa terhadapmu!"

"Ck, kau jangan berbohong harr!" Teriakku diiringi dengan isakan.

"Sungguh ann! Memang kau kenapa?! Katakan padaku"

"Da-dadaku terdapat bercak merah telapak tangan seseorang" jawabku lirih.
"CAL-"

Nit, Nit, Nit.

"Shit!" Geramku kesal karena mendapati bahwa pulsaku telah habis.
Apa yang harry ingin katakan? Dasar bajingan.
Aku hanya bisa berdoa agar aku masih bisa mempertahankan keperawananku.

TOK!TOK!TOK

siapa itu? Pagi-pagi sudah datang kesini, aneh.
Akupun berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Jesse?" Tanyaku ketika melihat jesse dengan tatapan cemasnya berada di depan pintu.
"Claire!! Syukurlah kau sadar dan baik-baik saja" serunya sambil memeluk diriku.
"Yeah? Memangnya apa yang terjadi" Tanyaku sambil mengiringnya masuk ke kamar apartemenku.

Jesse menceritakan seluruh kejadian tadi malam. dari ia pergi ke club VivaLaFiesta bersama calum,sampai mereka menemukanku pingsan di lantai sementara ada 2 orang yang tidak jesse kenal berusaha mengangkatku, dan akhirnya mereka berdua mengantarku pulang lalu calum membawaku ke kamar.

"Well, kau tahu, aku mendapatkan bekas merah telapak tangan seseorang di dadaku" gumamku pelan.
"Benarkah?! Pasti kau makeout dengan pria semalam di club" ujar jesse.
"Bagaimana ciri-cirinya?"

Sexy Nerd // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang