Authors POV
"Wait, what?" Claire mengernyitkan dahinya melihat calum dan jesse ternyata saling mengenal.
"Claire! He's my Ex boyfriend when i was in Australia!" Jesse dengan tenang berkata sambil kembali melihat calum.
"I can't believe it" jesse bergumam sambil kembali memperhatikan calum dari atas sampai bawah."Why? Dulu kau memutuskanku karena tampangku seperti orang asia pencinta Sains bukan?" Calum menaikan sebelah alisnya, menggoda jesse.
"Oh calum, kau sama seperti dulu" jesse tergelak sambil menarik calum kedalam pelukannya.Disisi lain, claire masih memandang calum dan jesse dengan perasaan yang cemburu.
"Guys, let's take a seat" claire membuat kedua reunian itu melepaskan pelukan mereka.
Calum mengangguk dan menduduki tempat disebrang jesse.
Tanpa claire sadari, jesse memasang wajah yang bersemu merah."Mau pesan apa, ladies?" Ucap Calum sesudah meraih menu yang diberikan sang pelayan dan memberinya kepada claire dan jesse.
"Hot coffe with less sugar, please" jesse dengan anggun mengembalikan menu yang diberikan calum.
"Me too" calum-pun memberikan menunya kepada sang pelayan.
"aku lemonade saja" ucap claire asal. Ia meletakan menunya dimeja dan menegakan posisi duduknya."Seriously claire?" Jesse memandang claire dengan penuh tanda tanya.
"What? You want me to order a beer?" Claire berkata sarkastik dan tergelak.Ketika usai mencatat pesanan mereka bertiga, sang pelayan segera pergi dari hadapan mereka.
"So, why do you want me to go here, cal?" Claire membuka suara ketika mendapati calum tengah memperhatikan jesse.
"Uh.. umm, Nothing serious. Aku hanya sedang bosan" calum mengarahkan pandangannya kearah claire sesaat.
"Dan tak kusangka akan bertemu ia lagi" calum bergumam dan kembali menatap jesse dengan kagum.Claire hanya memutar bola matanya diam-diam dan kembali duduk datar menatap keluar jendela.
Jesse dan calum kini bercerita tentang kabar australia dan hal semacamnya.
Jujur saja, claire merasa seperti obat nyamuk.
Iapun merogoh Iphonenya di saku celana jeansnya dan iapun tersentak melihat berapa message dan missed calls yang ia terima.Claire's POV
Holy balls!
Apakah si manusia tarzan itu sudah gila?
Ia mengirimiku 16 messages dan 7 missed Calls.Harry : Ann, please aku ingin minta maaf padamu.
Harry : aku memang bajingan aku tahu itu
Harry : namun aku bajingan yang tampan, dan baik hati.
Harry : tadi itu tidak seperti yang kau bayangkan
Harry : aku juga tadi ingin menjemputmu
Harry : ayolah Ann, jangan seperti anak kecil
Harry : kau tahu mengapa aku niat mengirimu banyak pesan?
Harry : karena aku mendapat gratis mengirim 100 pesan terhadap sesama operator!And 7+ more.
Aku memutar bola matanya ketika membaca pesan terakhir.
Kukira harry benar-benar ingin meminta maaf padaku, namun ternyata aku salah.
Tapi, aku malah tersenyum sendiri dibuatnya.Diriku kembali memandang kosong kearah jendela, namun segera tersadar ketika pesanan kami datang.
"Here's yours" Jesse menyerahkan lemonade yang kupesan kehadapanku, dan melanjutkan percakapannya dengan calum.
Aku menyeruput lemonade sambil memainkan Iphonenku.
Aku menderita bosan akut kali ini.
Tanpa kusadari, aku merindukan harry, Walaupun sikapnya yang dingin dan sangat menyebalkan, namun ia tetap harry yang ku sukai.Berbeda dengan calum, lihat dirinya! Melihat mantannya yang sexy seperti model victoria secret saja matanya sudah jelalatan.
Kurasa, harry memberikanku kesempatan untuk mendapatkannya.
Walaupun kendall tetap prioritasnya, kuyakin ada sesuatu yang memaksanya untuk melakukan hal itu.Drtttt drttt-
Harry's Calling
Shit!
"Sorry guys, aku harus keluar sebentar" aku berdiri dan beranjak dari bangkuku dan keluar dari cafe ini.
"Halo?"
"Hmm.."
"For god sake! Ann! Aku sangat mengkhawatirkanmu! Kemana saja kau?"
Oh ya? Sebuah keajaiban dunia jika ia mengkhawatirkanku.
"Apa pedulimu?"
"Dengar Ann, aku bukanlah pria sejati jika meminta maaf lewat telfon. Kumohon aku harus menemukanmu! Dimana kau?"
Blaablaablaaa~
"Temukan saja sendiri"
Dengan itu aku menutup telfonku dan kembali masuk kedalam cafe.
Saat aku memasuki cafe, kulihat jesse dan calum bangkit berdiri, seperti ingin pergi.
"Guys kalian mau kemana?" Aku bertanya pada mereka berdua.Calum dan jesse menghentikan langkahnya dan menghadap kearahku.
"Ehh, kami ingin ke club malam claire. Kuyakin kau tidak ingin ikut, don't you?" Jesse menatap kearahku, seperti berharap aku tidak akan ikut.
"Ya, kau tidak apa-apa pulang sendiri claire?" Kini calum memasang muka cemas. Agak cemas.
"Yeah,yeah. Sure! Have fun guys" aku mengangguk dan mereka melangkah kearah pintu keluar."Oh ya, kau sudah ku traktir, claire" calum berkata sebelum benar-benar keluar dari cafe ini.
Aku mengangguk dan tersenyum, Lalu mereka berdua keluar dari sini.Dengan terpaksa, aku juga harus pulang.
Aku mengambil tas selempangku di meja tadi dan melangkah keluar cafe."Shit!" Aku menggerutu ketika tetes hujan mulai turun.
Aku berdecak kesal dan menggerakan kaki kebangku tepat depan cafe tadi.Hujan turun dengan derasnya. Baju dan tasku mulai basah terkena hujan.
Kulirik iphone yang ada disaku celanaku, sudah pukul 11 lewat.Aku terguyur hujan. Dingin rasanya.
Aku ingin pulang! Ini semua akibat jesse dan calum yang meninggalkanku disini.Tiba-tiba kurasakan ada sebuah payung yang melindungiku.
"Ku tahu kau disini, Ann"
x x x
HAAAAAA!
LAMA KAGA UPLOAD NIH!
KANGEN GAK? KANGEN YAAAAAAAAAAAJUJUR AJA MENDINGAN
Udah ye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Nerd // h.s
Fanfictionmenurutmu seorang kutu buku sepertinya tidak layak mendapatkan kesempatan mencintai orang yang ia cinta? you tought wrong, bitch. #1 in fanfiction (14.6.2016) A fanfiction by di-pelouk Been written in bahasa