twentitu

11.2K 565 23
                                    

Claire's POV

Sebenarnya aku sedikit kaget harry ingin membawaku ke klub malam. Ini adalah kedua kalinya aku pergi kesini, pertama sewaktu aku diajak oleh sahabatku yang sekarang berada di Texas.

"Ann kita sudah sampai" perkataan harry membuyarkan lamunanku.
Aku segera memandang papan berkelap kelip bertulisan 'VivaLaFiesta' disana.

Hujan yang tadi sangatlah deras, sekarang sudah berhenti menyisakan embun-embun yang sejuk.
Aku dan harry turun dari mobil, dan akupun mengikut dibelakangnya.

"Ann santai saja, apakah kau ketakutan?" Harry menengok kebelakang ketika kami hampir berada didepan pintu masuk.
"Sedikit.." jawabku ragu sambil memainkan jari-jariku.

Harry berjalan kearahku, mantel biru tuanya yang menempel ditubuhku ini sangat membuatku kelewat nyaman.
Ia berdiri disampingku, meraih tangan kananku dan menggenggamnya erat.

"Shit, shit, shit,shit " batinku tak karuan.

"Jangan takut seperti itu Ann, ayo kita masuk" harry tersenyum dan memperlihatkan dimples-nya yang menawan.

Andaikan senyuman bisa membunuh, mungkin aku sudah mati sekarang.

Harry membimbingku masuk kedalam klub malam itu dan memesan 2 tiket di meja resepsionis.
"Harry, kau mentraktirku?" Aku heran ketika ia mengeluarkan 2 lembar uang $100.
Ia hanya mengangguk dan kembali berjalan bersamaku.

Dentuman musik yang kencang dan suara hentakan kaki orang yang bersenang-senang menjadi suara penyambut kehadiran kami disini.

Harry yang melihatku ketakutan, segera merangkulku nyaman dan membawaku masuk lebih dalam.

"Ann, bisakah kau bersantai sedikit?" Ia bertanya dengan sedikit berteriak karena musik disini sangatlah kencang.
Aku hanya mengangguk pasti dan melemaskan sedikit badanku yang tegang.

Harry yang sedari tadi merangkulku membawaku keujung ruangan yang menjadi tempat sofa yang disewa pengunjung disini.
Dari kejauhan, aku melihat satu sofa penuh dengan teman-teman harry dikampus yang membuat langkah kakiku terhenti.

Harry melepaskan rangkulannya dan menatapku bingung.
"Ann, ada apa?" Ia mengerutkan dahinya.
"A-aku takut.." bisikku.
Harry berdecak dan merangkulku kembali.
"Percayalah padaku" ia berbisik dan kembali membawaku jalan kearah sofa tersebut.

Dengan jantung berdebar-debar, aku memaksakan sedikit senyuman ketika sudah hampir didekat mereka.

"Hei harry!" Sapa niall riang ketika kami sudah berada dihadapan sofa mereka.
harry membalas sapaan niall dengan menaikan satu alisnya.

"Kau lama sekali man! Dari mana saja kau?" Louis kini membuka mulutnya dan mempersilahkan kami duduk di ujung sofa.
"Pick-up my girl" harry berkata dengan santainya dan melambaikan tangannya, memanggil pelayan.

Mereka semua dengan serentak langsung mengahadap kearah harry, begitu pula denganku.
"Your girl?" Niall memastikan omongan harry tadi dengan bingung.

Harry sedikit tersentak dengan perkataan niall, ia terkekeh dan kembali menjawab.
"Mhmm" harry hanya bergumam.

Seolah tak peduli apa yang terjadi, mereka semua kembali melakukan aktifitas masing-masing.
"Harry, apa maksudmu?" Aku bertanya sambil mengerutkan dahi. Musik disini terlalu kencang sehingga aku harus sedikit berteriak.
"Maksud apa?" Harry masih menengok ke kanan dan kekiri, mencari pelayan.
" 'my girl' itu maksudnya apa?" Aku masih kebingungan dibuatnya.

Ia sekarang menghadap kearahku.
" 'my girl' itu kan bisa sebagai teman,sahabat atau teman perempuan kan? Bukan sebagai pacar" jawab harry yang menenkankan kata 'pacar'

Aku hanya ber-oh ria dan kembali duduk manis di sofa ini.
Tidak lama kemudian, seorang pelayan wanita pun datang kehadapan kami.

"Selamat malam, ingin pesan apa tuan?" Tanya sang pelayan wanita tersebut.

"De' tequila with level 3 alcohol" jawab harry dengan santainya.
"Kalau kau apa ann?" Tanya harry menghadap kearahku.
" Sex in the beach level 2 alcohol" jawabku sedikit ragu-ragu karena aku sama sekali tidak mengetahui daftar menu disini, dan terakhir aku kesini bersama temanku, ia memesan minuman itu di bar.

Harry sedikit tersentak, ia menatapku dengan tatapan 'are you serious?'
" De' tequila level 3 alcohol and sex in the beach with level 2 alcohol, that's it?" Ulang sang pelayan.
Aku hanya mengangguk dan sang pelayanpun pergi.

Harry's POV

Apakah ann serius? Minuman itu sangat berbahaya tho.
Pernah sekali aku meminumnya, dan kau tahu? Itu membuatku sangat terangsang dan membuatku meniduri 2 jalang sekaligus malam itu.

Apakah Ann tidak tahu efek minumannya?

"Ann, apa kau yakin dengan apa yang kau pesan?" Tanyaku kebingungan.
"Mmhm" jawabnya pasti.

Aku hanya meluruskan pandanganku dan dengan ragu aku menatap ann.
Ia terlihat santai, dan ia memainkan ponselnya.

Baguslah, tidak sia-sia aku membawanya kesini.

"Hey mates!" Tidak lama kemudian, Liam datang dari lantai dansa dan menghampiriku.
Aku hanya menaikan sebelah alisku dan menatapnya datar.

Liam mengarahkan pandangannya kearah Ann dan dengan sinis menatapku.
"Mengapa kau membawanya kesini?" Bisik liam. Ann tidak sadar akan kehadirannya karna terlalu sibuk dengam Handphonenya.

"Hanya untuk bersenang-senang" jawabku santai.
Liam menatap Ann sesaat dan kembalu berbisik kepadaku.

"Kau tahu, aku sangat ingin menidurinya diranjang waktu itu, dan kini kau merebutnya" liam pun menatapku sinis dan pergi dari hadapanku.

He's weird you know?

Tak lama kemudian, sang pelayan itu kembali dengan membawa 2 buah minuman di nampannya itu.

Sang pelayan meletakan minuman kami masing-masing yang membuat Ann tersentak dan memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"Kau tidak apa-apa?" Aku melihat ann yang agak ragu untuk meminum minumannya. Ia menggeleng dan mengambil gelasnya dan meneguknya sekali.

Akupun meneguk minumanku.
"It's taste weird" Ann bergumam sambil mengernyitkan dahinya. Ia meletakan minumannya di meja kembali.

"Something wrong?" Tanyaku kembali sambil meneguk minumanku.
"Nope, it's fine, look" ia mengambil minumannya kembali dan meneguknya sampai hampir habis.
Namun, gelasnya hanya berukuran kecil dan menurutku she will be fine.

"Okay then" akupun kembali meneguk minumanku dan meletakannya dimeja.

Claire's POV

Sudah lima menit atau sepuluh menit aku duduk diam disini.
Harry mengobrol dengan temannya sedangkan aku merasakan sesuatu aneh dalam bagian kewanitaanku.

Perutku bergejolak hebat, kepalaku penat, dan daerah kewanitaanku berdenyut hebat dan gatal.
Aku sangat pusing dan menggeliat di sofa ini.

"Ann, kau kenapa?" Harry kembali dari tempatnya mengobrol bersama temannya, dan melihatku tak nyaman di sofa ini.

"Uh-aku , ah- tidak, apa-apah" bahkan aku kesulitan berbicara.
"Ternyata minuman itu bereaksi" gumam harry.
"A-apah?!" Aku kembali menggeliat di sofa ini.
"Tidak apa, apakah kau ingin pulang? Aku akan mengantarmu"

"Ah! Tidak! Aku hanya ingin bercumbu denganmu, har!"

x x x

Lah? Digantung?
Biarin yaaaaa dari pada gw updatenya kelamaan! Hahahahahaa

Gimana nih? Kangen ga? Sibuk nih nilai UTS udah abstrak kayak hidup gue.

Yaudah la ya, babay!

All the love,

Istri luwis tomlinson.

Sexy Nerd // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang