5

366 29 9
                                    

Alya terduduk lemas di kasurnya, semenjak kejadian tadi di sekolah Alya jadi tidak punya semangat untuk melakukan apa apa, pikirannya terus mengingat pria menjengkelkan yang tak lain adalah pria yang ia suka.

'kenapasih lo nyebelin, padahal lo ganteng huft' Alya membuang nafasnya berat

'lo kenapasi Al?' tanya Nita teman sekelasnya sekaligus tetangganya, Nita kini duduk disamping Alya menatapnya penuh tanya

'Nit...lo kenal kak Aldo ga?' Alya masih menunduk lemas menatap ubin kamarnya

'Aldo?? Aldo mana? anak paskibra?' Alya mengangkat kepalanya menatap Nita dengan gelengan singkat dari kepalanya

'terus????'

Alya mengidikan bahunya, ia benar benar malas untuk berbicara, ia masih jengkel dengan ulah Aldo disekolah tadi

'tadi Nit.....gua dihukum gara gara telat bareng dia, selesai dihukum kan gua jalan ya ke..ah tau ah kemana pokoknya gua lagi gembel banget malah ketemu dia, terus dia nyamperin gua bener bener deh deket banget tadiii,gua kan udah deg degan ya, ya lu bayangin aja gua digituin sama cogan...' Alya bercerita dengan semangat sambil meremas remas kedua tangannya masih kesal

'iya terus?dia ngapain lo?' tanya Nita antusias mendengar cerita Alya

'dia.........bisikin gua....' pala Alya kini tertunduk lagi, kakinya ia hentak hentakan berkali kali, rambut dikepalanya kini sudah berantakan ulah tangannya yang sedari tadi terus menjambak jambak rambutnya sendiri

'eh eh sadar Al jangan grasak grusuk gitu, lo serem jadinya kayak Mak lampir' ucapan Nita yang polos apa adanya membuat Alya menatap sinis ke arah Nita, Nita hanya nyengir dan mengancungkan kedua jarinya membuat tanda peace

'terus dia bisikin lo apa?'

Alya menghela nafas panjang, kini muka kusutnya menghadap Nita dengan melas, bibirnya sudah maju sesenti, matanya mengisaratkan kesedihan. Alya kembali menghela nafas panjang

'dia...bilang gua bau'

'AHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAH'

tawa Nita meledak ke seluruh ruangan, kini kamar Alya dipenuhi oleh gelak tawa Nita

sesekali Nita menghapus air mata yang turun dari matanya akibat tertawa berlebihan

'IH jangan ketawa, gua malu tau:(' ujar Alya sambil melempar bantal ke arah Nita yang masih memegangi perutnya

'aduh...aduh hahaha..aduh ha ha..aduh bentar tarik nafas dulu'

'...nyebelin banget sih lo, temennya lagi malu juga malah diketawain'

'ahahahaha ok ok, pantesan aja dari tadi pulang sekolah muka lo kusut begitu ternyata abis dikatain bau toh sama gebetan' ucap Nita setengah mengejek dengan alis di naik turunkan

'ih apasih dia bukan gebetan, gua cuma bilang dia ganteng' Alya mendorong muka Nita pelan, ih ini anak nyebelin bangetsi minta dibuang!

'hm tapi ya Al kok gua punya firasat dia tertarik juga ya sama lo?'

Alya menoyor pala Nita cukup keras membuat Nita mengusap ngusap keningnya beberapa kali

'ngawur lo kalo ngomong! dia aja gitu sama gua, mana mungkin tertarik sama gua'

'bisa aja! kan lo gatau Al! eh btw, Aldo yang lo maksud Aldo paskibra? atau Aldo temennya kak Bram?'

Bram?

Alya merasa familiar dengan nama Bram, Alya ingat betul bahwa Alya pernah bertemu dengan orang yang bernama Bram, Alya memutar otaknya mengingat kembali siapa sebenarnya Bram itu dan kapan Alya bertemu dengannya

Ah! itukan cowo yang tadi gua tabrak!

Alya menatap nita tajam membuat Nita ngeri dan mundur satu langkah 'biasa aja dong natepnya mba ngeri ih'

Alya nyengir nyengir gajelas sambil menggaruk kepalaanya 'kayaknya iyadeh Aldo temennya Bram, soalnya sebelum kejadian dia bilang gua bau gua tabrakan sama orang, terus kalo gasalah si Aldo nyebut nyebut nama si cowo ini Bram'

'SERIUS????' Nita membulatkan matanya, ia memegang bahu Alya menatap Alya dengan tatapan serius, Alya hanya menaikan sebelah alisnya bingung tak mengerti apa apa

'ASTAGA ALYAAA, KAK ALDO YANG LO SUKA ITU GEBETANNYA KAK PASHA!!!'

Alya membuka mulutnya lebar, matanya menatap Nita dengan tatapan kaget, hatinya menciut, badannya kini benar benar lemas

'gila lo bisa suka sama dia, jangan terlalu berharap sama dia,kalo lo mau gebet dia juga udah susah saingan lo Kak Pasha! lagian Kak Pasha sama Kak Aldo juga kayaknya udah deket banget'

Nita menatap Alya temannya yang kini terdiam, Alya benar benar membisu mulutnya terkunci rapat tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya

'Alya...lo gapapa?' Nita menggoyang goyangkan bahu Alya, Nita benar benar merasa kasian dengan temannya ini

Alya memang tipe perempuan yang tak gampang jatuh cinta, ia memang punya banyak teman laki laki namun tak ada yang bisa memikat hatinya

baru kali ini Alya merasakan getaran hebat di hatinya, baru kali ini Alya merasakan ingin dekat lebih dari teman dengan seorang lelaki, benar benar baru kali ini jantung Alya berdetak hebat ketika mendengar nama seorang lelaki

iya, Aldo.

lelaki itu sukses membuat Alya jatuh cinta setelah lama Alya tak pernah merasakan jatuh cinta

lelaki itu sukses mencuri hatinya, lelaki itu benar benar sukses membuat Alya merasakan hal yang belum pernah Alya rasakan sebelumnya

'Nita....' Alya akhirnya membuka mulutnya, ia menatap Nita nanar, Nita hanya bisa mengusap ngusap punggug Alya dengan kasihan

'Nit...kenapa ya pas denger cerita lo kalo Kak Aldo deket sama Kak Pasha hati gua sakit?'
Alya menghela nafas panjang

Nita terus terusan mengusap punggung Alya tidak tahu harus berkata apa

'Nit...kalo gua sakit kayak gini, apa berarti gua bener bener suka sama dia?'

Nita hanya menganggukan kepalanya

Alya hanya membalas Nita dengan gumaman singkat

Alya benar benar tidak tahu harus bagaimana, ia merasa harapan untuk mendekati Kak Aldo sudah sirna, apalagi mendengar bahwa Aldo telah dekat dengan Pasha.

waduh bisa gila Alya kalau mau menyaingi Pasha! Pasha kakak seniornya disekolah merupakan primadona di satu angkatannya, parasnya cantik, tutur kata dan akhlaknya tak kalah indah dengan wajahnya, jelas saja laki laki banyak yang klepek klepek sama dia!

'ah mau sesakit apapun gua bakalan tetep nyoba deket sama dia'

Alya membulatkan tekad, Alya yakin selama ia berusaha untuk mengapainya cepat atau lambat ia pasti akan mendapatkannya

Alya akan terus berusaha, Alya akan terus menyukai Aldo walau Alya yakin kemungkinan kecil untuk Aldo membalas perasaannya

walau sakit Alya akan tetap menyukai Aldo, Alya akan terus menjaga perasaannya kepada Aldo sampai Aldo yang menyuruhnya untuk berhenti

Alya akan terus berusaha sampai Alya bisa untuk menjadi seseorang yang berharga dalam hidup Aldo

Alya akan benar benar terus berusahan sampai Aldo sendiri yang menghampiri Alya untuk menyuruh Alya berhenti menyukainya

'ok. gua bakal terus suka sama dia, sampe dia sendiri yang nyuruh gua mundur. selama dia belom nyuruh gua buat mundur, gua ga akan mundur!'

*
*
*
*
*
*
P.S haihaihai!!gimana ceritanya?!maaf banget ya kalo gajelas:(( comment jangan lupa^^

Trapped in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang