12.00
Matahari berada tepat diatas kepala Alya
Panasnya menusuk kebadan Alya, membuat keringat bercucuran dari keningnya
Alya duduk didepan gerbang dengan tangan kanan dibawah dagunya menompang kepalanya agar tak jatuh
"Alya" panggil Katya dari sebelahnya, Katya menghampiri Alya dan duduk dit empat yang kosong
"Al, lo inget kata kata Nita yang waktu itu lo ceritain?" tanya Katya yang hanya dibalas dengan anggukkan oleh Alya
"Jangan lupain ya Al, gua cuma nggak mau lo jatuh di orang yang salah, jangan terlalu berharap" Katya menepuk pundak Alya pelan lalu berdiri meninggalkan Alya
Alya terdiam menatap kepergian Katya, sudah tiga orang temannya yang menasihati dirinya untuk tidak terlalu berharap kepada Aldo
Padahal baru tadi pagi Katya datang dan mengejek dirinya karena berhasil dekat dengan Aldo, namun sekarang? sikap Katya berubah drastis. Seakan tak merestui hubungan Alya dengan Aldo
'Katya kenapa sih...' tanya Alya dalam hati
Alya bangkit dari kursinya dan mulai mencari sosok Aldo yang katanya ingin mengantarnya pulang dengan perasaan bertanya tanya akan sikap Katya terhadapnya
tenong
Alya mengambil handphone dari dalam saku rok-nya
Aldo : sorry, gua nggak bisa nganterin lu pulang
Alya menghela nafas panjang, badannya lesu seperti tak ada harapan hidup, mood yang tadi sudah ia tata dengan baik seakan hancur begitu saja
Dengan berat hati, Alya melangkahkan kakinya kembali duduk ditempat semula dan menelfon Pak Asep untuk menjemputnya
"Suka sama lo tuh kadang nyenening kadang ngeselin ya huft" Lagi lagi Alya hanya mampu menghela nafasnya panjang
"Halo Pak? Bapak dimana? iya jemput saya ya Pak, ngebut Pak udah mendung. Ok deh Pak" setelah mendapat jawaban dari Pak Asep, Alya langsung memasukkan handphone-nya kedalam saku roknya tanpa menjawab terlebih dahulu pesan Aldo.
Setelah 20 menit menunggu akhirnya Pak Asep datang dengan mobil Jazz merah milik Mama Alya
Alya buru buru masuk kedalam mobilnya karena gerimis mulai berjatuhan
"Ayo Pak jalan" pinta Alya ketika sudah masuk kedalam mobilnya
"Pak mampir ke kedai samping lampu merah yang deket rumah ya, aku mau mampir"
"Siap neng"
Pak Asep menjalankan mobilnya pelan, dan Alya hanya duduk bersandar di kursi belakang dengan perasaan campur aduk, yang Alya lakukan hanyala menghela nafas, memejamkan mata, dan sesekali memijat mijat keningnya yang terasa berat
"waduh neng ini hujan deres, macet pula, langsung pulang aja?"
Sekali lagi Alya hanya menghela nafas panjang.
"Yaudah deh Pak puter arah aja"
Baru Pak Asep ingin memutar mobilnya, Alya menolehkan kepalanya kearah jendela dan melihat pemandangan yang memikat matanya
"Kak Aldo?"
Terlihat jelas dari mata Alya, Aldo sedang memboncengi seorang perempuan
Alya memicingkan matanya agar bisa melihat lebih jelas
"Kak Pasha?"
Hati Alya terenyuk melihat sosok perempuan yang duduk dibelakang Aldo
Tangan perempuan itu melingkar di pinggang Aldo, kepalanya yang tertutup helm bersandar di punggung Aldo, Alya yakin senyuman pasti terukir di balik helm perempuan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in YOU
Teen Fictioncinta itu kayak hujan ga peduli sama siapa ga peduli mau kapan ga peduli mau dimana, ia pasti akan turun cinta itu kayak hujan jatuh tak kenal usia bisa dengan yang tua bisa dengan yang muda cinta itu kayak hujan gakenal sama yang namanya waktu bisa...