Esoknya Alya tidak mendapatkan pesan apa apa dari Aldo, semenjak kejadian kemarin handphone Alya tidak berbunyi sama sekali. Handphone-nya sepi sama seperti hatinya.
Hari Minggu yang biasanya ia tunggu tunggu, kini serasa tak ada maknanya. Tidak tau apa alasan pastinya, tapi Alya masih terus memikirkan kejadian kemarin
"Alya sayang, mama sama papa mau ke kedai, mau ikut?" tanya Mama dengan setengah kepala muncul dari balik pintu kamar Alya
Alya berfikir sejenak memastikan jawabannya
'Ikut aja kali ya, daripada di rumah kepikiran mulu'
"Ikut Ma, dari kemarin aku mau kesana nggak kesampean terus"
"Yaudah ganti bajunya, Mama tunggu dibawah ya"
Alya menganggukkan kepalanya dan Mama menutup pintu kamar Alya pelan
"Ayo Alya lo harus bisa lupain dia!" Alya mengepalkan tangannya membulatkan tekad, ia pun masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya, lalu turun dan masuk kedalam mobilnya menuju kedai langganan keluarga dan teman temannya
Kedai yang Alya maksud adalah kedai Ibu Dea yang terletak tak jauh dari sekolahnya, kedainya memang tak besar namun tersirat banyak kehangatan didalamnya. Banyak orang baik laki laki maupun perempuan, tua atau muda, berpacaran atau berkeluarga datang ke kedai ini. Selain design kedainya yang hangat, semua pelayannya juga melayani pelanggan dengan hangat. Siapa coba yang tak betah lama lama di dalam kedai ini?
Alya duduk disalah satu kursi dekat dengan jendela, tempat ini memang tempat favorit Alya. Mau dengan keluarga atau teman, Alya pasti akan memaksa mereka untuk duduk bersama Alya di tempat ini
Tempat ini memang berada dipojokkan, namun letaknya yang berdekatan dengan jendela membuat Alya menjadikan tempat duduk ini sebagai tempat duduk favoritnyaa. Karena setiap Alya melihat kearah jendela, taman hijau dengan kolam kecil yang bersih langsung terlihat jelas dimata Alya, memberikan kehangatan dan kenyamanan tersendiri bagi Alya
"Alya, Mama sama Papa pergi ke Ibu Dea dulu ya. Kamu pesan aja dulu apa yang kamu mau" Mama tersenyum dan bangkit dari kursinya, menggandeng Papa berjalan menuju ruangan kecil khusus Ibu Dea mengurus kedainya.
Alya memanggil pelayan dan mulai memesan makanan, setelah selesai memesan Alya memfokuskan dirinya melihat kolam tenang di tengah tengah rerumputan hijau
"Selamat Pagi semuanya" sambut sang pembawa acara dengan hangat
Ya, dikedai ini setiap hari Minggu pasti membawa beberapa band atau penyanyi untuk mengisi kehangatan di Minggu pagi
"Hari ini kita kedatangan gadis cantik lohhh" ucap sang pembawa acara dengan alis dinaik turunkan, para pria yang berkunjung ke kedai pun langsung heboh berteriak
Alya hanya menoleh sekilas kearah panggung dan memfokuskan dirinya kembali menatap tenangnya kolam
"Yasudah karena sudah banyak yang tak sabar, mari kita sambut....PASHA!!!!!'
Tepuk tangan menggema diseluruh ruangan, mendengar nama yang tak asing ditelinga Alya, Alya langsung menolehkan pandangannya, dan benar! Pasha kakak kelas disekolahnya sedang berdiri menggunakan baju simple namun terilhat elegan diatas panggung
"Pantes aja Aldo suka, udah cantik, BAIK, jago nyanyi pula" cerocos Alya sambil memasang tampang kesal
Alya menatap kearah Pasha, dan mata mereka bertemu. Seakan menemukan mangsanya, Pasha langsung tersenyum. Bukan tersenyum ramah kepada penonton, melainkan tersenyum licik ke arah Alya.
Alya hanya memutar kedua bola matanya malas, lalu pura pura mengaduk minumannya yang sebelumnya sudah ia aduk
"Hari ini saya akan menyanyikan lagu yang sedang ramai dikalangan remaja, Nathan Sykes - Over And Over Again" tepuk tangan yang meriah langsung terdengar, teriakan dari para pengunjung mulai mengisi seluruh ruangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in YOU
Teen Fictioncinta itu kayak hujan ga peduli sama siapa ga peduli mau kapan ga peduli mau dimana, ia pasti akan turun cinta itu kayak hujan jatuh tak kenal usia bisa dengan yang tua bisa dengan yang muda cinta itu kayak hujan gakenal sama yang namanya waktu bisa...