16.30
Alya duduk diruang keluarga dengan beberapa buku yang tergeletak indah di meja kecil depan sofa, ia menyalakan tv lalu duduk di sofa sambil sesekali menyicipi kripik lezat buatan Mba Nurul
'Alya' panggil Mama dari dalam kamarnya
'iya Ma?' jawab Alya masih dengan posisi semula, matanya tak teralihkan dari siaran tv yang sedang ia tonton
'Alya tolong beliin mama sesuatu dong'
'suruh Mba Nurul aja maa, Aku lagi ngerjain tugas' Alya menaruh kripiknya malas lalu membersihkan tangannya dengan tissue basah dan mulai membuka buka bukunya asal, padahal sih hanya sekedar bolak balik halaman saja, tidak ada yang ia baca
Mama membuka pintu kamar lalu menghampiri Alya dan duduk disampingnya
'Alya sayang, kalau disuruh orang tua harus nurut, kamu mau dikutuk jadi batu?' Alya menoleh ke Mamanya yang sudah duduk tepat disebelahnya dengan seulas senyum yang mengancam
Alya yang takut dengan senyuman Mamanya langsung bangkit dari tempatnya dan mulai mengganti pakaian yang lebih layak untuk digunakan ke luar rumah
setelah mengganti pakaian, Alya menghampiri Mamanya lagi yang sedang berdiri didekat telfon dengan pulpen dan secarik kertas ditangan indahnya
Alya menghampiri Mamanya dan bertanya 'mana ma list belanjaannya?'
Mama memberikan Alya kertas yang barusan ditulisnya, Alya pun langsung pergi keluar rumah, dan tak lupa ia membawa handphone-nya, ya barangkali ada line dari Kak Aldo hehehe
'eh neng tumben banget keluar rumah sore sore' tegor Pak Asep yang sedang asik menyirami tanaman
'iyanih disuruh mama beli bahan jaitan, katanya Mba Nurul lagi sibuk bikin makanan buat acara ketemuan kantor mama besok'
'oh, pantes atuhlah daritadi Mama neng sibuk ngutak ngatik layar kotak'
Alya yang bingung dengan masuk Pak Asep hanya mengernyitkan dahi
'anu loh neng, bentuk na teh kotak, kalo di pencet teh suka ada bunyi cetak cetik...'
Alya yang tak mau ambil pusing dengan omongan Pak Asep langsung berjalan lurus tanpa memperdulikan Pak Asep yang masih sibuk mendeskripsikan benda kotak yang tadi ia lihat
tenong
handphone dari saku celana Alya berbunyi, baru ia melihat lockscreen-nya senyuman kecil langsung terpampang di wajahnya
Aldo : lo dimana?
Aldo : kampret lah gua keselAlya langsung membalasnya tanpa perlu berfikir panjang
Alya : dirumah kak, mau ke tukang jait
Alya : kesel gara gara tadi di kantin kak?Aldo : bacot gausa diingetin
LAH KOK DIA NGEGAS?!??
melihat pesan Aldo yang tiba tiba jadi dingin, Alya jadi malas menanggapi, Alya langsung saja mematikan handphone-nya tanpa berniat untuk membalas pesan dari pujaan hatinya
baru saja Alya ingin memasukkan handphone-nya kedalam saku celananya, tiba tiba handphone Alya berbunyi lagi, dan benar saja, itu pesan dari Aldo
Aldo : diem disitu gua mau kesana
mata Alya langsung membulat sempurna, tangan kirinya menutup mulutnya yang sudah terbuka lebar, hatinya tiba tiba berdetak lebih cepat
YA AMPUN DIA MAU JEMPUT GUA???????
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in YOU
Teen Fictioncinta itu kayak hujan ga peduli sama siapa ga peduli mau kapan ga peduli mau dimana, ia pasti akan turun cinta itu kayak hujan jatuh tak kenal usia bisa dengan yang tua bisa dengan yang muda cinta itu kayak hujan gakenal sama yang namanya waktu bisa...