...3...

300 18 3
                                    

ALEX POV

"Kakaak!!! Kenapa mendadak? Kakak benci kah dengan kami semua?"

Ricky berlari menuju kamarku, saat aku sedang membaca novel yang kupinjam di perpustakaan umum, kulihat di jam dinding pukul 4 sore, ternyata Ricky sudah pulang sejam lalu.

"Hah? Kenapa? Aku tidak membenci kalian semua kok"

"Kak Alex mau meninggalkan St.Valeria kan? Kenapa? Apakah aku menyebalkan? Terlalu cepat kan kalau besok kakak pergi, aku juga akan kesepian"

Ricky duduk di kasurku, aku pun menutup novel dan memutar kursiku berhadapan dengannya.

"Ricky, aku ingin membalas budi terhadap St.Valeria, kalau aku tetap bekerja disini sampai akhir hayatku, aku tak akan bisa menjadi sukses dan membalas jasa St.Valeria"

"Ta-tapi kan tidak perlu sampai meninggalkan St.Valeria, kakak masi bisa tinggal disini dan hidup bersama kita semua, tak perlu pergi ke luar kota"

Aku berdiri dan mengelus kepala Ricky.

"Aku akan manja bila disini terus, kamu akan tau saat sudah bekerja nanti Alex, aku mau mandi, tutup pintunya kalau mau keluar."

Kamu tak bosan tinggal di panti asuhan? Kalau kamu mau aku bisa mencarikan pekerjaan untukmu, kebetulan saudaraku sedang membuka restoran baru di kota sebelah, soal tempat tinggal kamu bisa tinggal bersamaku dulu sampai kamu menemukan tempat tinggal sendiri. Ini nomer telponku, mungkin besok lusa aku akan kembali ke kota xxx, aku disini hanya menemani ibuku menjaga nenekku. Kalau kamu mau aku bisa menyusulmu di 7eleven....

Mungkin nanti malam aku harus menelpon.

JOSE'S POV

tok tok tok..

"Masuk"

"Tuan Jose, kalau boleh saya tau dimanakah Hugo? Saya sudah mencari dia dimanapun."

Valent, ia adalah orang yang bisa kuandalkan setelah Emil sekertarisku.

"Untuk apa kau mencarinya? Ia tak ada di kantorku." Aku sungguh malas membahas sampah yang tadi sudah kupecat.

"Saya sudah menanyakan Emil tapi ia bilang tak tahu dan menyuruh saya bertanya pada tuan Jose."

"Dia sudah 'tidak' ada dikantorku" aku mengangkat kopiku dan menyesapnya kemudian meletakkannya lagi.

"Ke-kenapa..." wajah Valent yang biasanya tenang kali ini terkejut.

"Karena dia sudah tidak dibutuhkan. Kalau tak ada hal penting lainnya sebaiknya tinggalkan ruanganku."

"Ba-baik. Terimakasih"

JOSE POV - END

Dibalik pintu ruangan Jose. Valent hanya menggenggam jarinya kuat. Tampak ia sedang berpikir keras. Mengeluarkan sesuatu didalam saku jas nya, dan menciumnya yang ternyata adalah foto Hugo...

...

terimakasih sudah menyempatkan waktu kalian untuk membaca...
To be continue...

Him And Mine (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang