...8...

252 24 2
                                    

[ALEX]

Esok pagi nya aku membuatkan makanan untuk warga St.Valeria. Kami bercanda ria, Ricky pun melepas kangen denganku dan yang lain.

"Alex? Alex? Bisa kah kau mengantar makanan untuk tamu dari surga yang kau temukan Alex?" Suster Silvi memasuki dapur saat aku mencuci piring.

"Biar aku saja kak yang melanjutkan mencuci piring, kakak antarkan saja makanannya." ujar Ricky. Aku mengangguk.

[JOSE]

ARGHHHH!!! Bagaimana bisa aku berada disini!! Apa yang kulakukan semalam. Ugh! Rasanya badanku mau hancur saja, semuanya sakit.

"Permisi, tuan. Apakah anda sudah bangun?"

Mungkin siluetku yang sedang duduk terlihat dari luar. Pintu geser ini akhirnya terbuka. Tampak pria kurus sambil membawa nampan.

Meski aku adalah manusia yang paling disegani. Tapi kalau soal makanan, itu adalah favoritku. Aku sangat suka makan dan olahraga.

"Bagaimana kondisi anda tuan? Kalau belum baik. Biar saya suapin anda tuan, bila di perbolehkan"

Tanpa menunggu jawabanku, pria kurus ini meniup nasi yang masi mengepul kemudian mengarahkan ke mulutku.

.

.

.


E..enak sekali makanan ini..

Aku mengambil piring di tangannya dan melahapnya hingga habis. Aku masih lapar....

"Aku masih lapar bocah.."

Bocah ini tampaknya ketakutan denganku, kenapa wajahku? Menyeramkan? Tidak juga... Wanita selalu tergila-gila padaku. Tapi mungkin juga uang ku...

"Uhm.. ma-maaf tuan. Persediaan sisanya untuk makan siang kami nanti. Panti asuhan kami bukan panti asuhan yang berkecukupan. Jadi kami harus berhemat."

"Ahhh sial.. baiklah kalau begitu. Bagaimana kalau kau menjadi juru masak pribadiku? Aku bahkan bisa memperbaiki gedung bobrok seperti ini."

Benar saja, ruangan ini hanya sepertiga dari ruang kerja ku. Mungkin lebih kecil lagi.

"Ma-maaf sekali lagi tuan. Meski bangunan ini jelek. Mohon jangan dihina..." bocah ini hanya menunduk.

Aku hanya bisa menghela nafas, mengelus kepalanya. Sejak kapan aku bisa merasa iba dengan orang lain selain diriku.

[ALEX]

Pria besar ini masih memaksaku untuk bekerja di tempatnya. Mana mungkin aku mau! Tidak jelas ia siapa dan kemarin datang dengan berdarah.

Ia menginap hingga hari ini. Sejak kemarin lusa aku menemukannya. Tak lama seorang bermobil dan berjas rapi menyusulnya.

Aku mengantar pria besar ini menuju pintu masuk, memastika ia tak akan ambruk di tengah jalan. Pria besar ini membuka pintu mobil bagian belakang. Gerakannya tiba-tiba berhenti dan berbalik badan.

Pria ini...

Menciumku di bibir....

Membuatku beku beberapa saat... Merasakan lembutnya bibirnya menyentuhku... Menyadari apa yang dilakukannya...

Membuat wajahku jadi memerah..

Ia berbalik dan memasuki mobilnya tanpa menoleh ke arahku lagi. Aku menyentuh bibirku bekas kecupannya tadi.

Ci-ciuman pertama....ku....

[JOSE]

Hahahaha bodoh! Bisa-bisanya aku melakukan hal memalukan seperti tadi! Beruntung disana tidak ada siapa-siapa. Matthew pun juga sudah di dalam mobil. (a/N : Sebenarnya Matthew sudah melihatnya. Tapi Matthew lebih memilih diam dari pada ia harus dipecat atau lebih parah lagi.)

Him And Mine (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang