Chapter Ten

32 5 0
                                    

Kazuro membuka matanya. Yang Ia rasakan pertama adalah pundaknya terasa nyeri, lalu Ia melihat langit-langit putih, dengan tirai mengelilinginya.

"Brian? Kau sudah sadar? Astaga syukurlah."

"Aku di mana?" Tanya Kazuro seraya mencoba bangun.

"Di rumah sakit. Ahh, jangan bangun dulu. Kau masih harus beristirahat."

Kazuro pun tidur lagi di kasurnya. Kazuro pun menoleh ke arah suara.

"Jeremy? Sedang apa kau disini?"

"Aku sendirian di Amerika. Kau tahu? Setelah aku mendapat kabar bahwa kau diserang aku berusaha cepat untuk ke sini." Jawab Jeremy sambil duduk.

"Aku tidur berapa lama?" Tanya Kazuro.

"Satu atau dua hari? Aku tidak terlalu tahu." Jawab Jeremy. "Oh iya, temanmu yang perempuan—siapa tadi—Risa ya? Yah apalah itu, dia terus bolak-balik dan menanyakan keadaanmu."

"Di mana dia?" Kazuro kaget dan langsung bangin dari kasurnya.

"Hey, tenang dulu. Dia baik-baik saja, lukanya tidak separah lukamu. Tapi lukamu juga tidak terlalu parah, hanya lebih parah sedikit darinya."

"Ya whatever dude. Di mana dia?" Tanya Kazuro sekali lagi.

"Di ruang tunggu." Jawab Jeremy. Kazuro pun langsung bangun dari kasurnya, tapi Jeremy mencegatnya. "Hey, sudah kubilang kau harus istirahat di sini. Biar kupanggilkan dia."

Kazuro menurut. Lalu Jeremy keluar kamar rawat Kazuro. Tidak lama kemudian Jeremy kembali bersama Risa.

"Akan kutinggalkan kalian berdua." Ucap Jeremy, lalu berlalu lagi.

Risa pun tersenyum samar dan duduk di samping Kazuro. Kazuro juga balik tersenyum terhadapnya, lalu Kazuro menatap Risa.

"Kau kenapa?" Tanya Kazuro seraya mengusap kepala Risa.

"Tidak apa-apa." Jawab Risa sambil tersenyum samar.

"Maafkan aku." Ucap Kazuro, lalu menjauhkan tangannya dari kepala Risa.

"Maaf untuk apa?" Risa lalu menonggak dan menatap Kazuro kembali.

"Karena aku tidak bisa melindungimu."

Risa pun kembali menunduk. Ia diam, lalu mengepalkan tangannya.

"Kau tahu apa yang kupikirkan saat itu?" Ucap Risa, lalu menatap Kazuro. "Dirimu. Aku takut kau terluka lebih dari diriku. Aku takut semuanya memburuk. Aku takut kehilanganmu."

Kazuro diam sesaat dan menata Risa. Lalu Kazuro tersenyum usil sambil menepak pelan kepala Risa. "Kau terlalu cinta padaku sampai ketakutan seperti itu. Kau lucu haha." Tawa Kazuro.

"Aduh! Aku serius!" Jawab Risa sambil cemberut dan mengusap kepalanya.

"Aku tahu, Risa Maeda." Senyum Kazuro manis. "Sekarang, bagaimana kalau kau istirahat ke rumah? Daripada kepalamu yang diperban itu bertambah parah?"

"Ya baiklah." Uca Risa sambil berdiri. "Kau tidak apa-apa disini?"

"Tidak apa-apa. Lagipula ada Jeremy disini dan mungkin sebentar lagi aku diperbolehkan pulang."

"Hmm baiklah." Jawab Risa sambil mengangguk. "Aku pulang ya. Byebye, Kazuro."

Risa pun melambai pada Kazuro dan Kazuro balik melambai pada Risa. "Byebye, Risa-chan. Hati-hati ya!"

Risa pun keluar dari ruang rawat inap Kazuro. Lalu Kazuro kembali terlelap.

----------------------

Above the Blue SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang