***
Author POV
"Pagi!" pekik Eunra cerah.
Eunri menoleh ke arah kakaknya yang sedang menatapnya gembira, kini ia dan keluarganya sedang sarapan pagi sebelum melakukan aktivitasnya. Ia masih saja diam terhadap kakaknya dari semalam. Ia menatap kakaknya itu datar tanpa ada senyuman. Biasanya pagi begini, ia selalu menanggapinya dengan cerah juga. Tapi tidak untuk sekarang.
"Pagi," ucap Eunri dingin.
"Eoh?" Eunra kaget melihat adiknya itu yang terlihat berbeda dari biasanya. Sejak semalam, ia sudah merasa ada yang tidak beres dengan adiknya itu. Sikapnya terlihat ... berbeda dari biasanya. Adiknya itu berubah.
Setelah menyelesaikan sarapan pagi dengan keluarga, Eunri langsung melesat pergi berangkat sekolah tanpa memperdulikan teriakan kakaknya yang memintanya untuk menungguinya. Mungkin dengan mengubah sikapnya ini, bisa melupakan semua tentang Yoongi yang hanya mencintai kakaknya itu.
"Annyeong!" sapa Jaein dengan gembiranya saat Eunri memasuki kelas.
"Ehm, annyeong," jawab Eunri singkat. Ia berjalan ke arah bangkunya dengan wajah yang datar.
"Y-ya-yak! Neo wae?"
"Geuronggo aniya."
"Hh ... geotjimal." Jaein menggeleng, ia tak percaya dengan ucapan sahabatnya itu. 'Pasti ada apa-apanya,' batin Jaein.
"Apa aku perlu menceritakan semuanya?" tanya Eunri frustasi.
"Kau harus," jawab Jaein sambil menganggukkan kepalanya yakin.
"Hh ... aku mendiamkan kakakku -bukan- aku mendiamkan kakakku dan Yoongi Sunbae-nim."
"Aku tak mengerti Eunri-ya."
"Aku lelah dengan semuanya, Jaein-ah. Aku lelah dengan Yoongi Sunbae-nim yang tak pernah peka terhadapku. Aku lelah melihat kebersamaan mereka. Aku lelah dengan kenyataan bahwa wanita yang dicintai Yoongi Sunbae-nim adalah kakakku sendiri. Aku lelah Jaein-ah ... semuanya seakan tak berpihak padaku ...."
"Shh ... aku mengerti perasaanmu, ikuti saja jalannya Eunri-ya." Jaein mengusap punggung Eunri, lalu melanjutkan perkataannya lagi, "Atau kalau kau memang memutuskan untuk melupakan Yoongi Sunbae-nim, silahkan saja. Lagipula, itu semua untuk kebaikanmu juga kan?"
"Ya, aku harus melupakannya. Kini, tak ada lagi menunggu dirinya peka."
"Hwaiting Eunri-ya!" ucap Jaein sambil tertawa kecil.
Eunri hanya tersenyum kecil menanggapi temannya itu. Keputusannya sudah bulat, ia ingin melupakan lelaki itu. Ini semua ia lakukan untuk kakak-
Dug!
"Awh!" rintih Eunri. Ia dapat melihat gumpalan kertas -yang tidak terlalu besar- berbentuk bola. Ia menoleh, ingin tau siapa yang melempar ataupun mengerjai dirinya.
Eunri memicingkan matanya ketika melihat Taehyung yang sedang tertawa bersama teman-temannya, tepatnya sedang menertawai dirinya akibat bola kertas itu. Ia tau, pasti Taehyung yang melemparnya. Sering sekali ia dikerjai seperti ini oleh Taehyung. 'Benar-benar emang ini anak ya,' batin Eunri.
Dengan emosi yang memuncak, Eunri mengambil bola kertas itu, lalu dilemparnya dengan kencang ke arah Taehyung.
Dug!
"Awh!" rintihan Taehyung terdengar seiring dengan bola itu yang mendarat di pipinya.
Taehyung tak terima, ia mengambil bola kertas itu, lalu melemparkannya ke arah Eunri, dan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Let You Go
Fanfiction"Aku tak mau kau mencintaiku hanya karena Eunra Eonni yg menyuruhmu. Aku ingin kau mencintaiku apa adanya, bukan karena orang yg kau cintai menyuruhmu" -Lee Eunri "Berhentilah mencintaiku, dan tolonglah kau mulai mencintai adikku, Eunri" -Lee Eunra ...