She's a Psycopath

Chapter 2 [pt.1]

~beberapa hari sebelum Reena dan Yukio mendapat kasus..

Seorang gadis berpakaian seragam putih jatuh terduduk ditengah kerumunan gadis lainnya. Bajunya kotor oleh berbagai macam kotoran, mulai dari sampah, telur mentah, terigu dan yang paling mengeluarkan bau tidak enak adalah minyak ikan dan kecap asin.
Tidak hanya itu, badan dan wajahnya penuh dengan luka lebam. Gadis itu hanya bisa mengepalkan tangannya menahan siksaan yang ia dapat.
Belum puas para gadis itu menyiksanya, mereka masih menyiramnya dengan seember cairan kental yang entah apa itu.

"rasakan ini! hahahaha!" seru mereka tertawa riang.
"kau pantas mendapatkannya! ini melengkapi penampilan jelekmu itu."
tambah mereka lagi.
"cukup untuk hari ini, kita tinggalkan dia." ucap sang pemimpin gerombolan itu.
mereka pun meninggalkan gadis malang itu sendirian disudut belakang sekolah.

gadis itu meraih saku seragamnya, jelas ada sesuatu didalamnya. Matanya yang sembab berubah tajam dan ia menyeringai seram, "kan kubalas kalian."

Keesokan harinya dilorong utama sekolah, sepanjang lorong itu khusus untuk loker siswa.
"apa ini?! siapa yang berani menulis ini?!"
beberapa gadis menghampirinya, "ada apa Kira? pagi" begini sudah berteriak.."
"kalian lihat saja ini!" sambil menunjuk pintu lokernya yang terbuka.

Ketiga anak gadis itu melihat ke arah yang ditunjuk oleh Kira. Terlihat sebuah tulisan berwarna merah yang masih basah, sehingga ada beberapa menetes.
'temui aku digedung tak terpakai sepulang sekolah! kutantang kau!'
begitu isinya.

"Kira, ini jelas seseorang sedang menantangmu." ucap salah seorang gadis bernama Nara sambil memegang tulisan itu.
"tidakkah cairan ini terasa sedikit kental?" katanya lagi dan dia mendekatkan jarinya ke hidung, "ukh bau amis ini, ini bukan tinta."
"apa katamu?" seru Kira.
"ini....da..rah.." katanya.

Dari kejauhan seseorang tersenyum seram, mengawasi semuanya.

Pulang sekolah, Kira yang melangkah pergi dicegah oleh ketiga temannya.
"Kira abaikan saja tantangan itu?!"
"tak mau, jangan pikir dia bisa lepas dariku."
"kalau begitu kami ikut!"
"tidak, dia menantangku bukan kalian, tak usah ikut campur! Yera kupinjam sepeda mu!"Kira tetap pergi mengabaikan semua temannya.

'gedung tak terpakai disekitar sekolah hanya ada satu, jaraknya 20menit memakai sepeda.' gumam Kira.

Begitu sampai Kira menyembunyikan sepeda yang ia pakai ke dalam semak dan langsung memasuki gedung itu tanpa rasa takut. Ditengah gelapnya gedung terlihat seseorang berdiri disana.
"siapa itu?! kau berani menantangku!"
sosok itu berlari kelantai dua gedung, "hei tunggu! kau pengecut?!"
sosok itu hanya menyeringai seram mendengar teriakan Kira.