Chap.3 [pt.1]

21 2 0
                                    

Setelah itu beberapa hari pun berlalu begitu saja tanpa ada kabar berita. Hingga kembali ke waktu sekarang...

Keesokan hari disekolah..

Reena terus memikirkan kasus yang ia hadapi kali ini. Hal yang semalam ia lihat bukanlah hal biasa. Pembunuhan dengan gunting, sangat langka bahkan baru pertama kali ia temukan. Mungkin memang banyak kasus percobaan pembunuhan menggunakan gunting tapi itu hanya sekedar ditusuk kan dan tidak sampai menyebabkan kematian atau bahkan tidak sampai bisa menyayat habis tubuh korban.

"aku tidak bisa berhenti memikirkan ini." Reena mengetuk-ngetuk kan jarinya ke meja.

Kim Sanhi, teman sebangku sekaligus sahabat Reena ini sampai mengerutkan keningnya.
"Reena! Reena! Hey, kamu mendengarkan ku atau tidak?"

"Ah! Sanhi, kamu tidak perlu berteriak seperti itu."

"Aku sudah memanggilmu berulang kali tapi yang kamu lakukan hanya mengetuk-ngetuk jarimu!" marah Sanhi.

"ukh maafkan aku." Reena memijat tengah keningnya, "ada hal yang membuatku kepikiran."

Sanhi menghela nafas, "haaah~ ada apa? mungkin kamu bisa cerita padaku."

"tidak, jika aku cerita kan bisa ku jamin 100% kau akan muntah."

"apa ini salah satu kasus mu?" Sanhi memang mengetahui identitas Reena sebagai detektif.

Reena menjawab pertanyaan itu dengan anggukan.

"baiklah aku menyerah, aku tidak mau kehilangan nafsu makan ku."

Reena melihat jam tangannya, "oh sudah waktu makan siang."

"makanya aku terus memanggilmu dari tadi."

"ya sudah ayo kita makan siang di kantin."

Dalam perjalan menuju kantin Reena berpapasan dengan Nara. Reena berhenti sejenak, 'kalau tidak salah anak itu teman Kira kan? mungkin jika aku tanya dia, aku akan mendapat beberapa informasi.' pikirnya.

"Sanhi-ya, kamu pergi duluan saja nanti ku susul." Reena berbalik mengejar Nara.

"eeeh?!" seru Sanhi yang sudah ditinggal sendirian.

Reena akhirnya bisa menyusul Nara, "hei tunggu."

Nara yang dipegang bahunya secara tiba-tiba pun melompat kaget dan langsung menjaga jarak dari Reena.

"oh, maaf aku membuatmu kaget." ucap Reena, "aku Reena, kamu teman Kira kan?" lanjutnya.

Nara mengerutkan kening, "lalu kenapa?"

"bisa bicara dengan ku sebentar? ada yang ingin kutanyakan."

Nara berpikir sejenak, 'aku tidak mengenalnya, tapi dia terlihat mengenal Kira mungkinkah dia tahu dimana Kira? '

"baiklah, apa yang mau kamu tanyakan?"

Reena memperhatikan sekelilingnya, "mari kita pindah tempat dulu."

Mereka pindah ke bagian belakang sekolah, disana sangat sepi.

"Baiklah pertama-tama aku perkenalkan diriku dulu, namaku Reena Kwon dan sebenarnya aku seorang detektif dari kepolisian."

Raut wajah Nara berubah pucat, "apa buktinya jika kamu..."

Belum Nara selesai bicara, Reena mengeluarkan lencana detektif dari saku jas sekolahnya. "apa kamu percaya? tenang saja aku memang detektif dari kepolisian tapi aku juga hanya anak sekolahan."

"baiklah, apa yang ingin kamu tanyakan? jika kamu ingin bertanya dimana Kira sekarang aku pun tidak tahu."

Reena menggeleng, "tidak.. bukan itu, sebenarnya aku tidak boleh memberitahu ini tapi Kira sudah meninggal dan aku sedang mencari petunjuk disini."

Nara yang baru mendengar kabar itu hanya diam, ia tidak percaya kalimat apa yang baru saja ia dengar. Kaki nya mati rasa dan membuatnya jatuh terduduk di tanah.

She's a PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang