Chapter 5

1.8K 105 0
                                    

UAS tinggal 1 minggu lagi, dan Prilly masih saja bermalas-malasan belajar, walau bersama Ali sekalipun.

"Prill..kok lo jadi malesan gini sih?" Tanya Ali.

"Perasaan waktu itu lo serius banget loh pengen belajar sama gue" lanjutnya.

"Gue males banget nih!! Lagian udah pinter kan gue?" Tanya Prilly menaikan alisnya.

"PeDe aja lo selangit, otak lo baru ngisi dikit, belum pantes dibilang pinter" ketus Ali.

"Ah lo gimana sih,udahan aja lah belajarnya..minggu depan kita lanjut" ucap Prilly malas. "Yaelah, minggu depan udah UAS kali Prill" sahut Ali. "Peduli amat! Udah ah lo pulang aja sana. Mood gue rusak banget sumpah!! Sorry ya ✌" jelas Prilly.

"yaudah! Tapi awas aja kalo nilai UAS lo pada jelek" ancam Ali.

"Pasti gede, tenang aja, eh udah jam 2 nih bukannya lo mau latihan basket?" Tanya Prilly agar Ali kaget dan buru2 pergi. "Alesan lo! Dipikir gue gatau?!" Ketus Ali. "Hehe" Prilly hanya tersenyum.

Hari ini benar2 membuat Prilly lelah, karena itulah dia menjadi begitu malas. Padahal ini hari terakhir Ali mengajarinya karena setelah minggu depan UAS, Ali juga akan disibukan dengan tim basket nya.

"Bodo ah! Mau hari ini terakhir belajar bareng dia, yang pasti tiap hari gue bakal ketemu terus lagian gue sama dia kan sebangku,hahaa" ucapnya merebahkan diri diatas kasur.

■■■

"Uh...dasar si Prilly, itu anak belum aja bisa berubah,malesnya gak ketulungan" dumel Ali, melajukan mobilnya.

Setelah Ali selesai memperbaiki motornya, ia masih tetap menggunakan mobilnya ya guys..

SKIP

Hari ini UAS akan dilaksanakan oleh seluruh murid SMA Bintang, salah satu sekolah terbaik di Jakarta.

"Prilly, belakangan ini kamu sudah mulai rajin2 belajar dan gak telat lagi, bapak berharap hasil dari belajar kamu sama Ali akan memperbaiki semua nilai UAS kamu sekarang ya" jelas Pak Bagas, wali kelasnya.

"Tapi aku gak janji ya pak, " ketus Prilly. "Maksud kamu apaan?" Tanya Pak Bagas. "Iya, soalnya aku ragu aja kalo nilai UAS aku bakalan tetep kecil pak" jawab Prilly santai.

"Itu juga kalo kamu gak malu nilai kamu jeblok mulu" teriak Pak Bagas. "Iya sih Pak,hehe".

Hari pertama UAS membuat Ali lega, karena soal yang menurutnya gampang sedangkan bagi Prilly itu soal paling sulit yang pernah ia kerjakan.

"Gimana ulangannya? Gampang kan? Itu soal yang udah gue ajarin semua sama lo" jelas Ali.

"Hah? Gampang dari Hongkong? Susah banget sumpah" teriaknya.

"Susah? Oh...berarti lo selama belajar gak pernah merhatiin ya?" Tanya Ali. "Enak aja, merhatiin lah" bela Prilly.

"Ya kalo gitu artinya lo bisa kan?" Tanya Ali meyakinkan. "Bisa baca soalnya doang,heee" jawab Prilly.

■■■

Setelah mereka melewati masa-masa UAS nya, mereka berencana untuk menghabiskan liburan mereka ke Singapura sambil menunggu hasil raport nya.

"Gue udah pesen tiketnya" seru Ali antusias. "Serius? Mana-mana?" Teriak Prilly. "Eiitt..tapi cuma buat gue doang" ucapan Ali langsung membuat Prilly kesal. "Ahh...lo mah gimana sih? Gak solider banget jadi temen" sewot Prilly. Namun Ali langsung mengelus lembut kepala Prilly dengan tawa khasnya. "Tenang aja kali, gak mungkin gue seegois gitu, nih...tiket buat lo. Makasih dulu dong" Ucap Ali. "Lagian lo sih bikin gue sebel, makasih" ucap Prilly sewot. "Masa bilang makasih gitu sih, yang halus dong" elak Ali. "Makasih Aliando" Prilly tersenyum lebar.

"Eh sebelum berangkat, kita harus punya planing dulu sama kegiatan kita nanti di sana" usul Prilly.

"Gak perlu, yang pasti rencana kita disana buat liburan sama ngelepas jenuh, apalagi belajar bareng lo bikin otak gue ke hausan,hehe" goda Ali. "Lo mah gitu..tapi seneng kan? Apalagi sebangku sama gue, gak bikin lo stress? Haha" timpal Prilly. "Seneng apanya? Yang ada gue jadi gak konsen" ucap Ali. "Gak konsen gimana?" Tanya Prilly. "Gak konsen...soalnya ada lo di samping gue" ucapan yang keluar dari mulut Ali membuat Prilly terdiam antara senang, malu dan kesal. Ia merasa bahwa Ali lah yang telah membuatnya seperti ini, ia merasa dirinya telah berubah.

"Ah lo apaan sih?" Tanya Prilly terkekeh. "Serius kali, lo emang bener2 udah bikin gue ketawa terus gak ada abisnya, dan itu yang buat gue gak kapok ngajarin lo, ya walaupun gue tau lo nyebelin dan nilai akademik lo jelek,terus..kita sama2 dipanggil Pak Bagas ke kantor tiap seminggu sekali gara2 lo malesan. Itu gak bakal bikin gue berhenti..karena lo pantes buat  berubah" jelas Ali. Hal tersebut mendorong kembali Prilly agar ia harus benar2 mengubah semua kebiasaannya, walaupun itu sedikit sulit.

"Jadi lo bener2 pengen gue berubah? Tapi gue gak bisa, semua yang udah jadi kebiasaan gue tiap hari itu gak bisa langsung berubah" jawab Prilly. "Lo bisa kok Prill, asalkan lo usaha. Gue juga sekarang lagi usaha" ucap Ali. "Lo lagi nge usahain apaan emang?" Tanya Prilly penasaran. "Gue lagi nge usahain biar bisa dapetin tuh cewek" jawab Ali. "Maksud lo *tuh cewek* siapa sih?" Tanya Prilly.

"Ahh kepo amat lo, nanti lo tau" jawab Ali membuat Prilly sedikit down.
Siapa sih yang Ali maksud? Jangan-jangan ketua cheerleader di sekolahan itu, yang suka heboh kalo liat Ali main, yang suka lala yeye lala yeye, alay banget gitu deh...

Batin Prilly.

"Oh..gue tau, pasti si Hana itu kan? Ketua cheerleader di sekolahan yang suka neriakin lo gak jelas banget?" Tanya Prilly.

"Mana mau gue sama si Alay...ogah!" Jawab Ali.
Lega dehh...si Ali rupanya nyadar kalo si Hana emang Alayers...

Batin Prilly.

"Terus siapa dong? Gue pikir sih si Hana, lagian dia deketin lo mulu" ketus Prilly. "Kenapa sih lagian? Kepo!! Cemburu lo ya?" Goda Ali.

"Siapa yg cemburu? Gak!!" Teriak Prilly.

Maafkan kalo typo, sarannya dong, gimana sama ceritanya? Enak di baca gak sih?

Aliando & Prilly : Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang