Chapter 13

1.8K 74 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 18.30, dan Prilly masih bersiap-siap. Entah ide apa lagi yang ada di pikirannya karena yang pasti rencananya akan berjalan mulus.

Pertama, Prilly mengunci pintu kamarnya, dan membuka jendela kamarnya, kamarnya yang berada di lantai dua membuat Prilly harus berfikir dua kali.

"Gimana caranya gue turun ya?" Pikir Prilly. Dengan begitu, dia sedikit naik ke atas genteng nya, yang ternyata terdapat sebuah tangga kokoh untuk memperbaiki atap jika ada kebocoran.

Dia dengan mudah menuruni tangga kecil  tersebut, dia berjalan ke arah gerbang rumahnya secara perlahan.

"Shit!! Si Pak Dudi masih aja disitu" omelnya. Pak Dudi ialah satpam dirumahnya, yang pasti sudah papa nya peringatkan untuk menjaga gerbang jika sesekali Prilly keluar rumah.

"Terpaksa gue harus manjat pagar" Prilly mencoba memanjat pagar rumah yang tinggi itu, namun usahanya gagal. Dengan itu Prilly memberanikan diri untuk mendekat ke satpam nya itu.

"Pak...di panggil bi Mira ke dapur, katanya suruh makan dulu" teriak Prilly.

"Beneran non? Terus ini gerbang gimana?" Tanya Pak Dudi. "Tenang!! Biar saya yang jaga, gak bakal kabur kok" ucap Prilly menahan tawa. "Yaudah non, bentar ya".

"Akhirnya...haha, 3 orang gue tipu" teriaknya membuka gerbang dan berhasil pergi.

Pukul 20.00 WIB.

Acara sudah dimulai, disana terdapat Prilly yang berada di barisan paling depan, VIP.

Sorakan gemuruh memadati stadion kebanggaan ini, tak terkecuali Prilly yang sudah siap dengan penampilan sejumlah penyanyi rock legendaris Indonesia serta kedatangannya band rock asal U.S.A.

Orang-orang masih banyak berdatangan hingga banyak orang yang saling berdesakan satu sama lain..

"Gak rugi gue beli tiket VIP. Adem sama enak gini gak perlu desak-desakan,hehe"ucap Prilly.

Di sisi lain...

"Pa..udah jam 9 si Tian kok belum datang juga ya?" Tanya Mama.

"Dia udah nelpon papa, katanya dia udah nempati apartement barunya sekarang" jawab papa meneguk kopinya.

"Oh gitu? si Prilly kok belum keliatan keluar lagi ya?" Heran Mama, "lagi belajar kali atau gak tidur" singkatnya.

Ulli yang khawatir pun menaiki tangga dan menemui Prilly.

Tok..tok..tok..

Mama sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar putrinya, namun tak ada sahutan sama sekali.

"Papa...." teriak Mama dengan rasa khawatirnya. "Apa si Ma?" Tanya Papa, "ini si Prilly gak bukain pintu nya dari tadi" ucap Mama, "iya dia lagi tidur kali" jawab Papa santai. "Bukain dulu, jangan2 kenapa-napa" pinta Mama, "yaudah, mama ambilin kunci cadangannya sana" ucap Papa yang diangguki Mama.

Setelah Mama mendapati kunci nya, dia pun langsung memberikannya pada Papa.

"Ini pa..ayo buruan buka" sahut Mama.

Kreekk...

"Tuh kan ma..lagi tidur dia, udah yuk" ucap Papa yang melihat selimut menutupi badan yang di pikirnya Prilly.

"Bentar deh pa.."

"Apa lagi si Ma?"

Mama menarik pelan selimut itu, dan dilihatnya hanya sebuah guling.

"Tuh kan Pa...Mama bilang juga apa?" Teriak Mama kaget, ia mencari ke semua sudut kamar nya, sampai keduanya kaget saat jendela kamar terbuka lebar.

Aliando & Prilly : Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang