Chapter 1

5K 144 2
                                    

"Brukkk!!!!" Pak Bagas  menjatuhkan beberapa tumpukan buku tepat di meja Prilly.

"PRILLLLYYYYYY!!!!!" teriaknya begitu keras dan penuh amarah.

"Ini aku disini kali pak, ngapain teriak2 coba?" Tanya Prilly dengan santainya.

"Sekarang juga kamu ikut bapak ke kantor" sahut Pak Bagas selaku wali kelasnya.

"Huh, bosen banget tiap hari ke kantor mulu, ajak ke London kek" sahut Prilly membuat seluruh murid tertawa.

"Prilly.." teriak Pak Bagas kembali.

"Iya iya pak siap" Prilly pun berlari menuju kantor.

"Liat ini baik-baik" tunjuk Pak Bagas memperlihatkan nilai2 Prilly yang begitu anjlok.

"Merah semua nilainya Prilly" ucap Pak Bagas.

" ya emang merah pak..siapa bilang kuning coba?" Prilly memang memiliki kepribadian yang menyebalkan dan juga tidak bisa diajak serius, sehingga banyak guru yang kesal padanya.

"Sampai kapan kamu mau kayak gini ha? Sampai kamu di DO gitu? Baru kamu kapok?" Tanya Pak Bagas. "Aduh..udah deh pak, iya aku juga tau kok...tapi yang namanya kebiasaan ya susah kali buat di ubah" jawab Prilly santai.

"Aduh!! Pusing bapak ngobrol sama kamu, pokoknya kamu harus benerin nilai2 yang ada di rapot kamu, besok bapak pengen ngomong sama orangtua kamu" jelas Pak Bagas.

"Yahh yahh...kok main orangtua segala sih? Jangan dong pa please.." rayu Prilly, walaupun begitu Prilly begitu takut pada kedua orangtuanya, terutama ayahnya.

"Gaada alasan, kamu itu udah termasuk murid yang keluar dari batas, udah balik sana ke kelas" sewot pak Bagas. "Ihh nyebelin amat sih tuh guru, gue rendos juga tuh kepalanya" dumel Prilly yang kembali ke kelasnya.

Namun langkahnya terhalang dengan sekerumunan orang yang berdesakan melihat berita mading hari ini.

"Mading aja udah kayak artis di red carpet pake desak-desakan segala" sindir Prilly. "Eh jangan salah, lo gatau ya? Itu loh si Aliando, ketua tim basket kita jadi siswa terpinter di sekolahan" timpal siswi lain.

"Bodo!! Emang gue pikirin?" Acuh Prilly yang berlalu pergi.

"Gitu aja ribut banget, norak tau gak" gumamnya sendiri seraya berjalan. "Ettt....tadi lo bilang apaan?" Halang seseorang membuat Prilly membelalak.

"Eh lo yang lagi di ributin di mading itu kan?" Tanya Prilly sok manis, semanis-manisnya dia ngomong tetep aja ujungnya masem.

"Sok sok an baik lo, ulang ucapan lo tadi!" Sahut Ali.

"Perlu banget ya gue ulang?" Ketus Prilly. "Kalo ngomong tuh dijaga, jangan asal ceplos" sahut Ali. "Mulut2 gue ini, lagian yang gue omongin juga fakta kan?" Ketus Prilly. "Rese banget sih jadi cewek," dumel Ali. "Gue denger kali woyy, pake bilang rese segala lagi" teriak Prilly. "Serem ya ngomong sama lo, apa-apa pake otot" ketus Ali. "nyebelin banget sih, gak ada kerjaan lain apa selain ngomenin hidup orang?" Sahut Prilly seraya berlalu pergi.

"Tuh cewek aneh banget, siapa sih?" Tanya Ali masih terdiam kaku. "Woyy gue denger lo mau tau siapa nama tuh cewek kan?" sontak ucapan Egi membuat Ali membalikan wajahnya.

"Siapa?" Tanya Ali. "Wihh...kayaknya ada yang lagi naksir" sindir Egi. "Udah buruan, lama banget gitu aja" ketus Ali. "Tapi, habis ini lo traktir gue makan ya" bujuk Egi. "Huuu!! Pantes aja ada maunya" Ali berjalan pergi namun tangannya ditahan oleh Egi. "Eehhhh iya iya...namanya Prilly" jawab Egi. "Si cewek bringas, hahah" lanjutnya membuat tawa Ali pecah. "Cewek Bringas?" Tanya Ali. "Iya, liat aja kelakuanya tiap hari bolak-balik ke kantor" jawab Egi, "kok gitu? Buruk amat berarti ya kelakuannya?" Sahut Ali, "liat aja di semua pelajaran, dia yang paling hebat" ucap Egi tersenyum saat Prilly melototinya. "Lo gimana sih Gi? Tadi lo bilang dia..." ucapan Ali terputus karena mulutnya yang Egi sumpal.

"Apa lo liat-liat? Mau gue tendang?" Ketus Prilly yang berjalan melewati Ali dan Egi.

"Enggak Prill..gak usah!! " jawab Egi tersenyum ramah, ia tidak mau terulang lagi hal yang sama, ia pernah sampai babak belur di pukuli oleh Prilly.

"Lepasin Gi.." teriak Ali dengan suara yang tak jelas.

"Sorry sorry" ucap Egi menghapus keringat dinginnya.

"Lo takut sama tuh cewek ha?" Tanya Ali. "Enggak juga sih, hati2 bisa2 lo babak belur sama tuh cewek bringas" bisik Egi yang berlari pergi.

"Yaelah main lari aja" sindir Ali. Seketika Ali mendengar penjelasan dari temannya, Egi. Ali semakin ingin tau kepribadian Prilly.

                          SKIP

Istirahat...

"Lo mau ke kantin gak Li?" Tanya Nino, teman kelasnya. "Lo duluan aja No, gue ada urusan bentar" jawab Ali yang diangguki Nino.

Ali berjalan menyusuri setiap koridor di sekolahnya, ia seperti mencari-cari seseorang.

"Ohhhh...ini kelasnya" Ali memanggut-manggut melihat yang dicarinya Prilly, sedang berdiri di depan kelasnya, dengan satu kakinya ia angkat.

"Ahahaha....kasian banget, yang lain pada istirahat ini malah di hukum" ejek Ali yg membuat Prilly kesal karena mendengar ucapannya.

"Pak..pak liat tuh dia siswa yang di bilang paling pinter masa nertawain saya sih?" Tunjuk Prilly.

"Aduh gawat!! Dia denger lagi gue ngomong" gumam Ali.

"Ali? Ngapain kamu disitu? Sini masuk" ajak Pak Anggi.

"Ahahahah..hukum aja pak sekalian" teriak Prilly yang di pikir akan di hukum.

"Nanti sore kamu bisa kan bantuin bapak buat beresin tugas anak-anak?" Ucap Pak Anggi membuat Prilly melongo.

"Euuuhhh...gue pikir tuh anak mau di hukum, tau2 nya malah di tawarin tugas" dumel Prilly tak jelas.

"Prilly....hukuman kamu saya hapus, tapi kamu jangan seneng dulu! Di jam istirahat ini kamu kerjakan tugas kamu sama selesai" ucap Pak Anggi yang berlalu pergi.

"Kok gitu sih pak?" Teriak Prilly.

"Udah kerjain, bye-bye!! Selamat pusing" ejek Ali, namun ia terjatuh saat kakinya Prilly injak.

"Ahahhaha....kualat lo!! Makanya jadi orang jangan b-e-l-a-g-u!!" Tawa Prilly pecah seketika. "Awas ya" Ali menunjuk-nunjuk Prilly dengan amarah yang memuncak.

"Aduh ni tugas susah amat sih, kayak yang gatau aja kalo gue ini oon sama pelajaran Fisika" dumelnya. Saat itu ia berada sendiri di dalam kelas.

"Hmmmp....Hmmmppp" Ali datang sambil menjilati ice cream, tujuannya adalah membuat Prilly kesal.

"Lo udah kayak iklan aja ya, gangguin orang" ketus Prilly yang sedang fokus.

"Hmmmm...enak banget" ucap Ali.

"Udah tau enak, bikin gue ngiler tau!" batin Prilly. "Ahahah...lo kepengen ya? Ngaku lo?" Tunjuk Ali.

"Pengen? Alah bosen gue haha" Prilly jaim. "Oh gitu? Hmmmppp...enak banget nih caramel nya" ucap Ali yang kini membuat Prilly marah.

"Lo tuh ya udah bikin mood gue hilang oncom!!" Prilly merebut ice cream nya dan melemparnya ke wajah Ali.

"Ehhhh....apa-apaan sih? Liat nih kena baju juga kan?" Omel Ali.

"Hahahhh..ngaca nih ngaca liat muka lo udah kayak dakocan" sindir Prilly. "Iya ini tuh gara2 lo, gimana sih," gumamnya yang tak jelas. "Bodo!! Lagian lo sendiri yang mulai" jelas Prilly.

"Yaudah kalo gitu gue cabut aja, padahal tadi gue mau bantuin lo" ucap Ali dengan senyum jahilnya.

"Oh gitu? Yaudah maaf maaf, bantuin gue sekarang" Prilly antusias. "Alias bohongan, ahahha!! Kena lo" teriak Ali dan berlalu pergi. "Mentang2 pinter, pelit amat" ketus Prilly kembali membuka bukunya.

Bel istirahat berbunyi dan Prilly sama sekali belum mengerjakan tugasnya sedangkan pelajaran Pak Anggi masih berlangsung.

"Pak,, saya gak ngerti sama nih tugas!" Keluh Prilly. "Terus udah beres tugasnya?" Tanya pak Anggi.

"Boro2! Ngerti aja enggak" ketus Prilly. "Lah...terus tadi istirahat kamu ngapain aja?" Tanya Pak Angga. "Cuma merhatiin tugas nya doang" jawab Prilly santai.

Aliando & Prilly : Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang