"Nilai kecil di omelin nilai gede di omelin, gimana sih?" Prilly mengacak-ngacak rambutnya.
"Pokoknya mulai sekarang kamu gak boleh keluar rumah, harus fokus belajar" ucap Ayahnya.
"Termasuk gak boleh sekolah juga?" Tanya Prilly. "Ya enggak lah" bentak Ayahnya. "Iya iya pa siap" Prilly lari ke kamarnya.
"Ini sama itu salah, kayaknya gue bener2 deh butuh bantuan si Ali" gumamnya.
Prilly membuka jendela kamarnya dan berdiam di balkon.
"Gue terpikat sama tutur lo Li, gue jadi terinspirasi sama lo, jadi temen juga gapapa kok yang penting gue bisa deket sama lo" gumamnya melamun. "Ih..kok gue jadi mikirin si Aladin sih?" Prilly bertanya-tanya.
SKIP
Prilly kembali bersekolah seperti biasa, seperti biasa juga ia selalu telat.
"Pak...buka dong please!! Cuma telat dikit doang" ucap Prilly memohon pada satpam sekolah untuk membukakan gerbang.
"Yaudah sana masuk, bosen saya liat muka kamu mulu" ucap Satpam tersebut. Prilly malah mengernyitkan dahinya. "Gapapa pa, yg penting saya bisa masuk. Makasih" prilly pun berlari menuju kelas. Untung saja guru pelajaran hari ini belum datang.
"Hobi banget kesiangan" ketus seseorang yang membuat Prilly terbelalak.
"Eh si Aladin, loh kok lo disini? Ngapain?" Tanya Prilly. "Ya belajar lah" jawab Ali santai. "Tapi..bukannya lo kelas IPA 1 ya?" Prilly masih terus bertanya.
"Gue pindah jadi IPA3, udah duduk jangan banyak ngomong" Prilly pun duduk di sebelah Ali.
"Gue tau nih..pasti lo pengen deket2 sama gue kan?" Tanya Prilly.
"Ihh ngapain? Kayak yg gak punya kerjaan aja, gue tuh disini mau mantau perkembangan belajar lo" jawab Ali asal. "Iya sih...gue pengen deket sama lo :P" batin Ali.
"Lebay banget, lo pikir gue bocah" Prilly menjitak kepala Ali.
"Sttt..bu Yuli dateng tuh" Ali langsung fokus seketika bu Yuli, guru Biologi datang. "Wiyy...anak pinter, ada guru masuk aja langsung diem,haha" ledek Prilly.
"Emangnya gue kayak lo? Sorry kali" jawab Ali memeletkan lidahnya.
Bu Yuli sudah mulai menjelaskan mengenai pelajarannya, dan diakhiri dengan tanya jawab.
"Sebutkan organ2 pengeluaran pada manusia beserta zat-zat yang di lepaskannya" Bu Yuli mulai membacakan soal no 1.
"Saya bu" Ali mengangkat tangannya.
" 1. Ginjal mengeluarkan urine
2. Kulit mengeluarkan keringat
3. Hati mengeluarkan kuning empedu
4. Paru-paru mengeluakan CO2.
Ali menjawab dengan baik dan benar sedangkan Prilly di sebelahnya hanya memainkan buku2 paket miliknya.
"Jawaban kamu benar, sekarang ibu ingin Prilly mengulanginya" ucap Bu Yuli.
"Saya bu?" Tanya Prilly.
"Emang disini yang namanya Prilly ada berapa banyak?" Tanya bu Yuli.
"Iya bu, yang ke satu ada hati..... hati ngeluarin apa ya bu? Cinta kali ya?" Jawaban Prilly membuat semua murid tertawa tak terkecuali Ali, tawanya begitu pecah.
"Ngaco kamu, ini serius" tegas Bu yuli membuat keadaan kembali hening.
"Bu saya hafal nya cuma hati, kulit, paru2 sama ginjal, kalo zat yang di keluarinnya boro2" jawab Prilly. "Ya lumayan lah, kamu dapat nilai tambahan" ucap Bu Yulli.
"Bantuin kek malah ketawa lo" bisik Prilly pada Ali. "udah..itu lo bisa, dikit sih haha" tawa Ali kembali pecah.
Bu Yuli kembali memberikan beberapa pertanyaan yang semuanya Ali jawab, sampai salah satu murid di kelasnya protes.
"Aduh bu..gak bosen apa ya yang jawab tuh Ali lagi Ali lagi, terus jawabannya bener semua lagi..salahin satu kek" protes Prilly.
"Prilly!! Protes aja bisa kamu ya, ya kalau kamu bosen sekarang kamu yang jawab" bentak Bu Yuli membuat Prilly tertunduk.
"Protes aja lo, cari gara2 mulu" bisik Ali. "Bodo amat!" Ketus Prilly.
Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan menuju kantin. Tak terkecuali Ali dan Prilly, mereka sudah duduk dan siap dengan pesanannya.
"Pulang sekolah kita belajar bareng lagi" ucap Ali membuat Prilly tersedak. "Belajar lagi? Gue udah pinter kok" jawab Prilly dengan PeDe nya. "Pinter? Pinter bohongnya" cibir Ali. "Iya tapi masalahnya beres sekolah gue udah gak boleh kemana2 lagi sama bokap gue" jelas Prilly. "Tumben lo nurut sama bokap lo?" Tanya Ali heran. "So tau banget, dari dulu gue nurut aja kali sama orangtua" jawab Prilly. "Sholeh dong kalo gitu" ceplos Ali. "Yaudah kalo gitu belajarnya di rumah lo aja, beres kan?" Usul Ali. Prilly berfikir sejenak. "Boleh juga" Prilly kembali menyantap makanan yang ia pesan.
"Eh li gue mau ngomong sama lo" ucap Prilly mulai serius.
"Ngomong aja"
"Bantuin gue dong...ya please,hehe" bujuk Prilly tiba2.
"Bantuin apa maksudnya?" Tanya Ali.
"Pokoknya lo ajarin gue deh semua pelajaran yang udah bener2 lo kuasai, pokoknya UAS kali ini nilai raport gue harus bagus semua" jelas Prilly.
Ali yang medengar hal tersebut menyemburkan kembali minuman yang belum sempat ia telan.
"kesurupan jin rajin lo ya?" Tanya Ali.
"Gue serius Aliando!!" Ucapnya kembali membuat Ali kaget, pasalnya Prilly bisa berubah jadi rajin dalam jangka waktu yang singkat sejak Ali jadi guru les nya.
"Gue gak lagi mimpi kan?" Ali menampar pipinya masih tak percaya. "Lo gue bayar beneran!!! Mau gak?" Tanya Prilly. "Gak usah pake uang2 segala, gue bisa aja ngajarin lo asalkan lo bisa diajak serius dan gak main2" jelas Ali. "Serius? Siap!! Beres kalo gitu" teriak Prilly. "Dan ada satu lagi...jangan suka protes" ucap Ali. "Iya deh iya" jawab Prilly sedikit kesal.
Kini Ali dan Prilly sedang berada di area parkir sekolah,
"Udah yuk buruan, telat sedikit gue bisa diomelin sama bokap gue li" sahut Prilly menarik tangan Ali.
"Lo mau kemana sih?" Tanya Ali.
"Ambil mobil gue lah" jawabnya.
"Ya terus motor gue gimana?" tanya Ali. "Lo bawa motor? Kenapa kagak bilang sih" ucap Prilly. "Gapapa, lo naik mobil aja gue ngikutin lo di belakang" Ali pun membawa motornya dan mengikuti laju prilly di depannya.
Mereka telah sampai di pelataran sebuah rumah yang besar milik Prilly.
"Udah yuk masuk," Prilly menarik tangan Ali yang membuat tersenyum.
"Yaelah..malam senyam-senyum lagi...haha" ledek Prilly.
"Apaan sih lo" timpuk Ali mengenakan tangannya.
"Assalamualaikum" salam Prilly.
"Waalaikumsalam"
"Pa Ma...nih kenalin temen aku namanya Aliando" ucap Prilly.
"Papa kan udah bilang sama kamu, gaada waktu main" ketus Ayahnya.
"Enggak om, om salah paham. Saya datang kesini buat belajar bareng sama Prilly, boleh kan om?" Jelas Ali. "Tuh kan Pa..makanya jangan gampang marah" timpal ibu.
"Yaudah papa izinin, tapi awas kamu Prilly jangan sampai pas papa liat kamu malah main hp bukannya belajar" tegas ayahnya.
"Siap Pa" Prilly pun langsung pergi menuju kamarnya yang diikuti Ali.
"Papa kamu galak banget Prill" timpal Ali. "Iya,maaf ya Li soal papa gue tadi...dia emang suka salah paham gitu" ucap Prilly. "gue ngerti kali Prill...udah buruan bawa buku lo kesini" suruh Ali.
Mereka pun mulai belajar, sesekali Prilly protes mulutnya langsung Ali sumpal yang diakhiri tawa...
Maaf ya kalo ceritanya pendek dan gak menarik, masih belajar kali ya
Vote sama comment nya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando & Prilly : Love Yourself
HumorBagaimana jadinya jika seorang gadis cantik nan kaya hanya menghabiskan hidupnya dengan cara bermalas-malasan dan berlaku tomboy, namun kembali berubah saat seorang pria mengubah kebiasaannya. READ NOW!!