***
Aku duduk diantara bangku penonton yang kosong.
Tapi, aku tidak melihatnya.
Sepertinya, Dean-ku sedang tidak masuk sekolah.
Aku menghela nafas berat.
Sehari saja aku tidak bertemu dengannya, rasanya rindu ini sudah menggerogoti otakku.
=
Aku membuka chatroom milikku.
Berusaha mencari kesibukkan lain agar aku tidak selalu memikirkannya.
Rindu kamu; Neon?
Aku mengetikkan pesan itu padanya; orang yang biasanya muncul tanpa diundang dan pergi menghilang begitu saja meninggalkan rasa penasaran.
15 menit kemudian, ia membalas pesanku.
Lampu neon; ya, Rindu?
Rindu kamu; apa kamu pernah jatuh cinta?
Lampu neon; pernah. Sekali.
Rindu kamu; lalu? Berakhir bahagiakah?
Lampu neon; tidak.
Lampu neon; aku bahkan tidak pernah mengungkapkan isi hatiku padanya.
Rindu kamu; kenapa?
Lampu neon; gak semua harus berujung jadian, Rindu ; )
Lampu neon; ada orang yang mencintai dari jarak jauh.
Lampu neon; ada yang mencintai diam-diam.
Lampu neon; ada yang mencintai tapi terabaikan.
Lampu neon; kamu harus tahu, tidak semua cinta terbalaskan : )
=
Kata-katanya hari ini mengusikku, lagi.
"Tidak semua cinta terbalaskan."
Aku harap itu bukan cintaku untuknya.
Jangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Espresso
Novela JuvenilSecrets have a cost. They're not free. Not now, not ever. - The Amazing of Spiderman 2