#14

199 19 2
                                    

***

Aku duduk diantara bangku penonton yang kosong. 

Tapi, aku tidak melihatnya.

Sepertinya, Dean-ku sedang tidak masuk sekolah.

Aku menghela nafas berat.

Sehari saja aku tidak bertemu dengannya, rasanya rindu ini sudah menggerogoti otakku.

=

Aku membuka chatroom milikku.

Berusaha mencari kesibukkan lain agar aku tidak selalu memikirkannya.

Rindu kamu; Neon?

Aku mengetikkan pesan itu padanya; orang yang biasanya muncul tanpa diundang dan pergi menghilang begitu saja meninggalkan rasa penasaran.

15 menit kemudian, ia membalas pesanku.

Lampu neon; ya, Rindu?

Rindu kamu; apa kamu pernah jatuh cinta?

Lampu neon; pernah. Sekali.

Rindu kamu; lalu? Berakhir bahagiakah?

Lampu neon; tidak.

Lampu neon; aku bahkan tidak pernah mengungkapkan isi hatiku padanya.

Rindu kamu; kenapa?

Lampu neon; gak semua harus berujung jadian, Rindu ; )

Lampu neon; ada orang yang mencintai dari jarak jauh.

Lampu neon; ada yang mencintai diam-diam.

Lampu neon; ada yang mencintai tapi terabaikan.

Lampu neon; kamu harus tahu, tidak semua cinta terbalaskan : )

=

Kata-katanya hari ini mengusikku, lagi.

"Tidak semua cinta terbalaskan."

Aku harap itu bukan cintaku untuknya.

Jangan.



EspressoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang