#21

456 33 0
                                    

Happy reading❤

-------------------------------

[Jacob POV]

Aku memacu mobilku dengan kecepatan tinggi. Bodohnya aku karena terlalu fokus mengerjakan essay itu, aku tak sadar bahwa aku sudah terlambat sampai satu jam! Dan sudah banyak misscall dari Clara yang belum sempat aku balas.

Akhirnya aku sampai di taman dan segera turun karena aku yakin pasti Clara sudah mati bosan menungguku disini. Aku segera berjalan mendekati kolam, tempat dimana biasanya aku dan Clara duduk.

Lalu aku melihat ia meringis kesakitan dan berteriak ketika dua orang pria sekarang sedang menarik tangannya, bahkan menyeretnya dengan paksa!

Darahku serasa mendidih dan aku langsung reflek berlari ke arah mereka dan melepaskan kedua tangan Clara dari genggaman para bajingan bau alkohol itu.

"Jake!" seru Clara sambil terisak.

"Lepaskan dia!" ucapku sambil menarik Clara dengan keras. Akhirnya mereka berdua melepaskan genggamannya, dan aku menarik Clara agar berdiri di belakangku.

"Kau baik-baik saja?"

Clara menatapku ketakutan lalu ia mengangguk. "Jake... lebih baik kita pergi saja."

Salah satu pria itu mendekat dan memukul keras ke arah dadaku. "Apa masalahmu, huh?!"

Kini aku bisa melihat dengan jelas wajah pria ini. Usianya mungkin sekitar pertengahan sampai akhir tiga puluhan dan bertubuh agak kurus. Wajahnya lumayan seram karena penuh kerutan marah dan terdapat tato bintang di leher kanannya.

Dan dia mabuk.

"Sebaiknya kau tak perlu ikut campur!" teriak pria itu.

"Kau mengganggu gadisku!"

"Wanita jalang itu yang menggodaku, tolol!"

Tidak berpikir dua kali, aku langsung melayangkan tinju tepat di rahangnya.

******

"Astaga, ada apa dengan wajahmu? Apa yang terjadi?"

Cassie yang baru saja pulang dari acara belanjanya langsung bingung melihatku yang babak belur.

Aku hendak menjawab tapi wajahku terasa sakit untuk digerakkan. Aku melihat Clara, ia terlihat tidak berniat menjawab, dan terus mengobati lukaku.

"Ada apa? Kalian baik-baik saja?" Cassie bertanya lagi.

Kali ini Clara mengangguk. Kenapa dia terlihat..... marah?

"Kau diserang pencuri atau bagaimana?"

Aku menghela nafas dan memaksa berbicara. "Seseorang hampir menyakiti Clara, dan itu karena aku."

Gerakan tangan Clara langsung berhenti. Lalu tiba-tiba ia menekan lukaku dengan lebih keras.

"Aww!"

Clara menatapku tajam. "Sudah kubilang berulang kali itu bukan salahmu. Dan kenapa kau memukulnya? Kenapa kita tidak pergi saja?"

"Karena dia berkata buruk tentangmu."

"Apa kau tak dengar ancamannya tadi?"

"Itu hanya gertakan."

Clara menghela nafas seraya memasukkan obat ke dalam tempatnya lalu ia beranjak ke dalam kamar.

"Kenapa ia marah padaku?" tanyaku pada Cassie.

"Kau bodoh atau bagaimana?"

"Apakah dia marah karena telah aku selamatkan?"

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang