#29

368 23 1
                                    

[Author POV]

Udara malam hari semakin dingin, Clara dan Jacob sedang mempercepat langkah mereka agar bisa lebih cepat sampai rumah. Mereka telah membeli beberapa minuman soda dan snack tanpa banyak memilih dan bergegas pulang karena tau bahwa udara akan semakin dingin.

"Hari ini kita berdua memakai sarung tangan, hm?" gumam Jacob.

Clara terkekeh. "Ini namanya belajar dari pengalaman."

Jacob tersenyum lalu Clara ikut tersenyum.

Jacob tidak menyangka bahwa hanya dengan melihat senyum Clara, bisa membuatnya merasa hangat.

Dan Clara tidak menyangka, bahwa ia bisa perlahan dekat kembali dengan Jacob, disaat laki-laki itu belum juga mengingatnya.

Jacob begitu penasaran, sebagaimana dekat ia dengan Clara. Kalau memang ia dulu begitu dekat dengan Clara, maka setidaknya ia sudah menceritakan hal-hal yang bersifat privasi kepada Clara. Jacob berpikir sejenak.

"Kau kenal akrab dengan Lea tidak?" tanya Jacob pada akhirnya.

"Lea? Tidak terlalu. Kenapa?"

"Tidak apa-apa. Aku pikir kalian harus kenal akrab. Dia orang yang sangat menyenangkan." ujar Jacob sambil tersenyum.

Jantung Clara bergemuruh. Kenapa Jacob harus berbicara tentang Lea dengan senyuman lebar di wajahnya seperti itu?

Jacob menunggu reaksi Clara namun Clara diam saja. "Kau tau kan, bahwa kami sudah bersahabat sejak..."

"Ya, ya." sahut Clara tidak sabar. "Aku tau kau sudah bersahabat hampir sepuluh tahun lamanya. Dulu kau pernah menyukainya selama 7 tahun dan mungkin sampai sekarang."

Jacob menatap Clara heran namun ia tersenyum. Ia heran mengapa Clara terdengar begitu kesal, namun ia senang ternyata memang ia telah menceritakan semuanya kepada Clara. Itu berarti mereka berdua dulu memang sangat dekat.

"Kata siapa aku menyukainya sampai sekarang?" sahut Jacob.

"Aku bilang mungkin." sahut Clara ketus.

"Kau tidak ingin bertanya tentang..."

"Aku tidak ingin tau apa yang terjadi diantara kalian berdua. Kau sudah menceritakan semuanya padaku. Kau pernah menyukainya dan sepertinya sekarang cinta bertepuk sebelah tanganmu itu berakhir. Tidak ada yang perlu aku ketahui lagi."

Clara menghentikan kata-katanya ketika menyadari bahwa nada suaranya terdengar begitu ketus. Jacob menatapnya tanpa berkedip.

Clara berdeham. "Sebaiknya kita cepat, udara benar-benar sangat dingin."

"Kau.... cemburu?" sahut Jacob, berusaha menahan senyumnya.

"Tentu saja tidak." sahut Clara cepat. Saking begitu cepatnya membuat Jacob sedikit terkejut.

Clara menarik napas untuk menenangkan diri dan berkata. "Aku tidak memiliki alasan untuk cemburu, bukan?"

Jacob terdiam sejenak. "Memang tidak sih." sahut Jacob ringan.

Mereka berjalan beriringan lagi dengan diam. Clara yang sibuk mengatur napasnya, dan Jacob yang sedang sibuk juga dengan pikirannya sendiri.

"Aku.... aku tidak lagi menyukainya." ujar Jacob akhirnya.

Clara berhenti berjalan. "Apa?"

"Aku tidak menyukainya lagi." ulang Jacob.

Clara begitu terkejut dengan apa yang didengarnya. "Tapi... kau pernah menyukainya selama 7 tahun dan..."

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang