#30

606 25 0
                                    

[Author POV]

"Jacob!!!"

Clara memekik ketika tongkat kayu yang dibawa pria itu menghantam kepala Jacob dan Jacob terjatuh di atas Clara, memeluknya. Serangan itu tidak berhenti disitu saja, para pria bertubuh besar itu kembali terus menerus melayangkan pukulan keras bertubi-tubi.

Clara meminta mereka semua untuk berhenti, namun tentu saja mereka semua tak akan menurutinya.

Jacob masih tetap memeluk Clara, tidak bergerak sama sekali. Ia masih menerima semua pukulan itu. Clara terisak sambil memanggil Jacob berulang kali, namun laki-laki itu tidak menyahut.

Kemudian tiba-tiba terdengar suara melengking dan beberapa berkas sinar yang menyilaukan datang dari kejauhan. Terdengar suara mesin mobil mendekat, lalu suara keras bernada memerintah.

Kemudian ia merasakan tubuhnya berhenti berguncang, para pria itu berhenti memukulinya.

Lalu terdengar suara bernada mendesak lagi. Memerintah. Lalu tongkat-tongkat kayu itu berjatuhan di tanah. Clara menyipitkan mata karena silau. Lalu kemudian semua menjadi jelas.

Para pria jahat itu tadi berdiri memunggunginya sambil mengangkat kedua tangannya. Clara mengedarkan pandangan dan melihat beberapa polisi sedang mengacungkan pistol mereka ke arah para pria tersebut.

Polisi datang!

Clara berusaha bangkit sambil mendorong tubuh Jacob ke samping. "Jake, polisi telah datang!"

Clara memekik ketika menyadari bahwa Jacob telah tak sadarkan diri. "Jake, Jacob!"

Ia memperhatikan wajah Jacob yang babak belur. Matanya lebam. Bibirnya berdarah. Clara menggigil kaku, ia terisak. Jake... seberapa parah kondisinya?

Dua orang polisi mendatangi mereka. "Kalian baik-baik saja?"

"Dia.. dia.. tolong dia.." Clara berusaha menjelaskan di tengah-tengah isaknya.

Polisi itu segera memeriksa keadaan Jacob. Salah seorang polisi yang lebih muda membantunya berdiri. "Dia akan segera ditangani. Sebaiknya sekarang kau mendapatkan pengobatan juga."

Clara hanya mengangguk lalu mengikuti polisi itu berjalan. Ia mendengar beberapa pertanyaan dari polisi tersebut, namun ia tak bisa mencernanya. Matanya terpaku pada Jacob.

Jake.......

"Clara! Astaga, Clara!"

Suara familiar itu menarik perhatian Clara. Cassie datang ke arahnya dan memeluknya erat. "Astaga, kenapa bisa jadi begini. Begitu mendengar teleponmu tadi aku langsung tau bahwa sesuatu yang tidak benar telah terjadi. Dan aku langsung menelepon poli.... astaga Claire, kau menggigil!"

Clara menggeleng. "Aku tidak apa-apa. Tapi Jacob... dia..."

Dan hal terakhir yang Clara ingat adalah suara pekikan Cassie sebelum ia jatuh pingsan ke dalam pelukan saudara kembarnya itu.

******

Putih. Hanya itu yang bisa Jacob lihat ketika ia tersadar.

"Hei, kau sudah bangun?"

Jacob langsung menoleh ke sumber suara. Danny sedang menatapnya dengan cemas.

Memori tentang apa yang baru saja menimpanya pun terlintas. Dan pikirannya langsung menuju kepada Clara. Clara, bagaimana kondisi gadis itu?

Jacob langsung bergegas bangkit dari tidurnya. "Clara.. Clara.."

"Ssttt, pelan-pelan saja." sahut Danny sambil membantu Jacob untuk duduk. "Dia baik-baik saja. Baru saja dia ada disini tadi."

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang