he isnt 'him'

59 10 1
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" ujar Yasser pada Cassie dan Cassiepun tersenyum "im fine. thanks, Dad"

Bobby mengangguk, "aku harap kau cepat sembuh, Cassie" ujarnya

"Aku juga menginginkan itu, Dad" ujar Cassie yang lalu mereka berdua tertawa

"And, you, Tommo and Payno! Bagaimana kabar kalian?" ujar Robin kepada Louis dan Liam yang sengaja di satukan ruangannya

"Lebih baik dari yang kemarin right, payno?" ujar Louis yang sudah di perbolehkan bersandar walau hanya sebentar

"Yeah, dont worry about us, Dad" ujar Liam tersenyum

"Good. Karna kita ada masalah lagi di sini" ujar Johannah membuat semuanya melihat kearahnya

"Again? Bukannya uda beres? Cipnya uda di kecilin?" ujar Clara membuat para orang tua tersenyum

"Yeah, but they take it" ujar Maura

"Maksudnya?" tanya Ele

"Trap" ujar Trisha

"Tapi kita kehilangan yang asli" ujar Anne

"Masih ga ngerti" ujar Louis membuat Johannah dan Mark menatapnya

"Tommo, listen. Kita sengaja pegang yang boongan, karna kita tau kalo mereka bakal dateng. And you know what? Cip besar itu telah di ambil, dan yang besar adalah yang asli" ujar Mark

"Ya, bahkan mereka mengambil alat pengecil itu" ujar Karen membuat Louis membulatkan matanya

"Keren! Gimana caranya?" ujarnya

"Ntahlah, yang pasti kalian tau kemaren sangatlah ramai dan mereka membawa banyak pasukan" ujar Trisha

"Yeah, dan mereka datang dengan tiba-tiba sekali. Ku fikir mereka akan datang sejam kemudian atau malamnya. Ternyata dugaan kami salah" ujar Karen

"So? Sekarang gimana?" ujar Cassie

"Sekarang, kita harus ke sana, ke markas mereka, hari ini juga" ujar Geoff

"You must be kidding me, Dad. Aku belum sepenuhnya sembuh" ujar Louis melihat kearah Geoff dan Mark secara bersamaan

"I know" ujar Mark

"Kita gak maksa. Gini aja, Cassie, Louis dan Liam. Kalian stay di sini aja" ujar Van Persie

"Tapi Dad, aku juga mau ikutan" ujar Cassie membuat Niall berdiri

"Engga. Apa-apaan kamu? Kamu tuh masih sakit, sugar" ujar Niall

"Engga, aku mau--"

"Please, Cassie! Kalian beristirahatlah dulu. Nanti yang ada keadaan kalian makin parah" ujar Anne

"Okay" ujar Liam dan Louis bersamaan

"Cassie, kamu di sini aja ya sama Liam dan Louis. Jadi kalo ada apa-apa masih ada mereka berdua" ujar Geoff

"Okay, Daddy" ujar Cassie yang menyenderkan tubuhnya

Setelah itu merekapun bergegas keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Liam, Louis dan Cassie.

"Gue ngantuk, guys. Gue tidur yak?" ujar Liam yang mulai membaringkan tubuhnya

Cassie mengangguk, "iya Li. Tiduran aja"

"Aduh gue mau baringan kaga bisa anjer lah.. Gimana yak?" ujar Louis yang merapikan posisi bantalnya

Cassie menggeleng-gelengkan kepalanya, "emang dasar ya lo ribet banget jadi orang, Tommo"

"Dari pada lo ngomel mending lo bantuin gue deh, Cass" ujar Louis membuat Cassie memutarkan matanya dan membuat Liam tertawa

"Awasin dong tangan lo! Gimana sih katanya mau di bantuin? elah" ujar Cassie menepuk tangan Louis

"Iya Cass, yaampun" ujar Louis mengangkat tangannya

Setelah merasa bantal yang di tatanya sudah cocok dan Louis bisa bersandar dengan lumayan nyaman. Iapun duduk di pinggiran tempat tidur Louis, "lu ngapain sih? kan tempat lu disana" tunjuk Louis pada tempat tidur di sebelahnya

Cassie mengangguk, "i know. tapi ini lebih penting, Lou"

Louis mengkerutkan keningnya "apaan?"

Cassie melirik Liam yang tidur dengan posisi membelakangi mereka berdua. Lalu ia bangkit dan berjalan melihat kearah Liam yang sudah terpejam dan kelihatan nyenyak

"Apaan sih? Lo gausah mulai deh" ujar Louis

"Lo ga ngerasa curiga apa?" bisik Cassie

"Apaan? Kaga denger gue. Gedean dikit ngapa sih suara lu" ujar Louis membuat Cassie mencubit pinggang Louis

"Kurang ajar! Sakit! Apaan sih lu" ujar Louis membuat Cassie semakin melototkan matanya

"Jangan berisik, gila! Lo ish ngeselin! Gue serius" ujar Cassie membuat Louis kembali melihat kearahnya

"Fine! Apaan sih?"

"Lo ga ngerasa ada yang aneh gitu? Curiga atau apa?" ujar Cassie membuat Louis kembali mengkerutkan keningnya

"Enggak"

"Ya tuhan, Loui! Liam dan Niall" ujar Cassie

"Kenapa emang Liam sama cowo lu?" ujar Louis membuat Cassie memutar matanya "mereka tidur barengan? mereka peluk-pelukan? mereka selingkuh di belakang lo? mereka--"

"Think again, Tommo!" potong Cassie yang lalu beranjak kearah tempat tidurnya

Mendengar itu Louispun melihat kearah Liam. Iapun makin mengkerutkan keningnya, "apaan ya?"

Ia mulai meneliti Liam yang sedang tertidur dengan pulasnya. Melihatnya dari kepala hingga ke kaki berulang kali

Ketika ia kembali melihat kearah kepala Liam, iapun membulatkan matanya. Dan detik itu juga ia melihat kearah Cassie dan berkata "he isnt payno"

relic // one directionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang