Chapter 12 : The day after

105 8 3
                                    

(No One's POV)

"Liam?"

"Yup!"

"Kenapa kamu nel-wait a sec, dari mana kamu dapat nomor hp kuu??", tanya Lova kepada Liam yg sedang berbaring di kasur hotel sementara teman temannya bermain kartu uno di lantai yg di alasi dengan selimut selimut putih hotel.

"Aku punya jalannya. ", kata Liam sambil tersenyum jahat.

"Terserahlah kau, stalker". Gumam Lova sambil melihat kuku nya yg masih terlihat cantik dengan warna merah mengkilat.

"Hahaha, aku bukan stalker. Aku hanyalaaah,...ummm, katakan saja aku adalah salah satu fans berat mu", Niall yg mendengar pembicaraan Liam membisikkan hal ini ke Harry. Harry pun muncul dengan ide kekanak kanakan namun brilian.

"Ah, babe! Harder! Faster! Ah! Oh! Faster! Liam!", Harry mendesah desah dengan suara yg menyerupai desahan seorang wanita dan mata tertutup.

"Liam! Fvck me! Fvck me, Daddy!", Zayn merasa jijik ketika Harry mendesahkan kata Daddy. Menurut Zayn Daddy Kink sangatlah aneh, dan menjijikkan. (Browsing Google : Daddy Kink . Hint : Role Play Sex)

Liam pun mengambil bantal dan melemparkan nya tepat kewajah Harry.

"Owww", Zayn, Liam dan Louis mengeluh, membayangkan sakit Harry. Walaupun sebenarnya itu adalah salah satu ejekan mereka.

"Shut up!",

"Kok bisa aku ng-idola-in kalian ya?", gumam Lova ditelpon, mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Wait, kamu nge-fans sama aku?",ucap liam berbangga hati.

"Bangke! Songong banget loh! Bukan cuma kamu aja kaleee", lova kesal.

"Ih! Kok tiba tiba serem kaya gitu sih! PMS, babe?!", kata Liam sambil tertawa, teman teman Liam diam diam mendengar pembicaraan Liam dan Lova.

"Pake 'babe' segala lagi?! Sok banget! Udah ah! Ngapain aku ngeladenin orgil kaya kamu?!".

"Eh, eh, eh..jangan dimatiin dulu donk!!!!",

"Gak! Byeeeee"."Daddy". Klik

Lova tersenyum nakal, rencanya berhasil untuk menggoda Liam, karena disisi yg lain, Liam merasakan sesuatu bangkit  di dalam celananya, membuat celana pendek liam terbentuk seperti tenda. Louis yg awalnya hanya melirik, terbelalak matanya ketika melihat kejadian ini. (A/N : congrate bwat daddy louis karena sekarang udh resmi jadi Daddy.)

"LIAM!!! IS THAT A BONER?!!!!"

Louis mengolok Liam.

Liam yg tersipu malu pun seketika berlari kedalam kamar mandi untuk.....

"Hey! !! Mau Ngapain?!", Niall bertanya.

"Apa lagi?! Pasti mau jerk off", Harry tertawa.  (A/N :sorry pake bingg. Karena bindo nya geli)

Mereka pun semua tertawa.

*~*
Sementara itu,....

"Mana sih, Lova", Bila bergumam . Ia, Wulan, Zhiifa, dan Fita sedang duduk di sofa sedang menonton film.

"Princess disini, para fans setia!!!!", Lova datang dan langsung menjejalkan tubuhnya diantara Bila dan Zhiifa.

"Iihh!!! Pergi sana gihh!!!".

"Jauh sana tuhh!!!"

"Itu ada tempat yg laeen!!!"

Mereka mendorong Lova hingga jatuh ke lantai.

"Aww! Princess jatuh!!! Ahhhh!! Pangeraaaan!!! Bantu dirikuuuuhhh!!!! Aku dapet serangan jantung!!! Telpon ambulan! !! Aku sekarat!!!! Bawa aku ke rumah sakit!!! Cepattiiin", Lova berteriak dengan gaya alay dan lebay.

Disisi lain Bila tersadar oleh kata rumah sakit.

"Nash,", helanya.

"Oh my god, Nash! Aku lupa! Nash!", Teriak Bila histeris.

"Kita harus ke rumah sakit sekarang! Kita h-"."Bil!, Nabila!!! Tenang!"," tadi malam, papa kamu telpon aku, Nash udah baik baik aja. Dia milih pulang kerumah tadi malam, Nash gak suka rumah sakit, katanya. Jadi gak usah kawatir", Wulan menjelaskan.

"Huh?! Knapa gak ngomong dari tadi? !", "lupa.".Bila memutar bola matanya.

"Tapi kita tetap harus datangin Nash kan Bil?", Fita masuk dalam pembicaraan.

"Iya sih, aku bakal kesana tapi klo kalian terserahlah", Bila menggerakkan bahunya.

"Kita pasti ikut lah Bil. Tappi, kalian mau dengar sesuatu gak? ", Lova mulai bergosip.

"Apaan?", kata mereka berempat bersamaan.

"Wow! Kalian latihan tu?, anyway, tadi Liam nelpon aku.",

"What?!!", lagi, mereka berempat berka-teriak serentak.

"Hebat! Seriusan kalian latihan bilang itu sama sama? ", Lova terkesan.

"Udahlah gak penting! Ceritaiin", Bila memaksa.

"Iya, iya".

17,98 menit kemudian(aku mah  mang aneh gitu anaknya)

"Jadi, kamu seriusan manggil Liam daddy?!", Zhiifa tiba tiba muncul dari bawah tanah, eh enggak bcanda bro, anyway. ...

"Iya donk!", Lova mengibaskan rambut panjang nya keudara.

"Trussss dia gimana?!", Fita bertanya serius, walaupun masih teringat kejadian itu.

"Gak tau, langsung kumatiin".

"Mau kutanyain ke Harry?", Bila menekan tombol ponselnya.

"Manaa ya-kenapah? ", Bila berhenti ketika melihat tatapan sahabatnya.

"Kamu chatting sama Harry?", Fita bertanya.

"What? Gila aja, mana mungkin?!"

"Truss kamu mau ngapain?", Zhiifa bertanya sambil menyuap sesendok penuh ice cream tirramisu kedalam mulutnya.

"Tadi malam sebelum pergi dia ninggalin nomor telponnya.", Bila menjelaskan.

"Wow kalian asik sama mereka sementara aku merana", Zhiifa pouting.

"Kamu gak kelihatan merana sama semua makanan yg kamu sumpalkan ke mulutmu itu", Fita menatap sinis.

"Mereka ni bae ku tau", Zhiifa memeluk gelas ice cream nya.

"Terserah, btw tadi malam Bila enak (ena-ena, hehehe) banget nya sama harry", Fita meolok olok Bila.

"Biasa aja, kamu juga sweet banget sama louis tadi malam", sebelum bisa membalas perkataan Bila, bel pintu rumah lova berbunyi.

"Siapa yang datang jam segini", Lova melihat kearah jam dinding rumahnya yang menunjukkan pukul 10 : 30 pagi.

Lova pun berjalan ke pintu dan membukanya.

"Hey there babe,"

__________________________________

Lagi lagi cliffy! Sperti biasa sorry karena update nya lama banget. Tapi aku gk bakal nyerah sma buku ini seberapapun sedikitnya yg read.

Love.

5 Lucky GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang