Warning : Short Filler Chapter ahead. You have been warned.
(Lova's POV)
Derek akhirnya pergi dari rumahku setengah jam yg lalu dan sekarang aku lagi siap siap buat datangin Bila dan jengukin Nash. Setelah ganti bajuku ke ripped jins dan kaos, aku ambil kunci mobil dan langsung melaju ke rumah Bila.
Aku sampai sekitar 15 menit kemudian, yg sebenarnya bukan hal yg baik karena jarak rumah ku dan Bila kira kira 45 menit, Oops?.Anyway...
Pembantu Bila membukakan pintu segera setelah aku menekan bell rumah.
Bila sedang berjalan turun dari lantai atas ketika aku masuk.
"Lov? Ngapain?", Bila menaruh gelas kosong yg dibawanya di meja lalu memelukku.
"Mau ngelihat Nash bentar, gak papakan? Atau sekarang sahabat mu ini gak boleh lagi datang kesini?", aku becanda.
"Bukan gitu! Maksudku Derek gimana?", Tanyanya sambil berjalan kedapur untuk meletakkan gelas di tempat cuci piring, aku mengikutinya.
"Dia udah pergi? Trus dia ngomong kenapa dia bisa jadi kaya' gitu?".
"Katanya pacarnya selingkuh dan gitu deh.","oh, Yaudah. Nash dikamarnya", Aku pun langsung naik ke lantai atas dan masuk kekamar Nash.
"Aku tau Cameron! Ini gila kan! Tapi mau gimana lagi!.......
Percayalah! Aku bakal cari tau yg sebenarnya! Me-eh, Lova.", katanya, terkejut melihat ku disini. Aku hanya tersenyum."Cam, nanti aku telpon balik!", Nash pun menutup telponnya.
"Apa kabar?", kataku dan pergi memeluknya yg sedang berbaring di kasur.
"Udah gak papa, kok", Dia mencoba duduk, namun terlihat kesakitan.
"Udah, baring aja.", aku meyakinkan nya.
"Gak enak loh, Lov. Kalo sakit kaya' gini. Gak bisa ngapain dan kemana mana".
"Makanya hati hati, stupid .", kupukul kepalanya yg penuh rambut hitamnya yg lembut. Dia pun mengeluh kesakitan.
"Pussy! Gitu aja gak kuat", aku memukulnya lagi.
"Kau tau Lov, kamu harus lebih hati hati dengan mulutmu itu. Kalau aku gak sakit aja, ya
".Dia mengancam tapi aku tau itu hanya candanya."Kalo kamu pukul cewek berarti kamu benar benar pussy!", setelah mengatakan hal itu, aku langsung lari keluar kamarnya, karena sambil tertawa aku hampir terjatuh, hampir.
Karena sekali lagi aku menabrak dada bidang. Ketika aku melihat wajahnya,.. Fuck! Cowok ganteng, rambut coklat. Unyu banget deh!.
"Ey, kalo jalan coba pelan pelan! ", omelnya.
Lupain semua pujianku tadi. Cowok ini jerk.
"Excuse me! Mungkin kamu buta atau apa gitu?! Aku tadi lari, bukan jalan bodoh!.", Aku balas mengomel.
"Udahlah, minggir! Aku mau datangin Nash!", ucapnya lalu mendorongku kesamping. Padahal masih banyak jalan untuk lewat.
Aku berdiri disitu, mematung.
"Oh Hai Matt!", teriak Nash.
Matt, jadi itu namanya?.
(Wulan's POV)
"Wulan!!!mom mau ke mall, Kamu mau ikut, gak? !", panggil mama dari bawah.
"Iya!!! Tunggu bentar!!!", Aku pun bersiap dan turun.
"Udah,", Mama pun mengendarai mobil ke mall terdekat dari rumah.
Setelah sampai di mall kami pun belanja banyak hal, baju, jeans, kaos dan bahan makanan. Karena capek,kami istirahat dan makan malam di Mc'Donald.
"Wul, mama ke toilet dulu", mama berdiri dan pergi ke toilet sementara aku lanjut makan spaghetti ku.
"Hey, kamu cewek yg kemarin kan", seorang cowok duduk di kursi mamaku dan tersenyum. Awalnya aku tak tau siapa dia, tapi senyuman khasnya mengingatkan ku.
"Dan kamu drummer band itu kan, ? Second summer? ", Aku mencoba mengingat nama band mereka.
"Haha,5 second of summer", dia mengkoreksi.
"Ya, itu dia namanya.", aku tertawa.
"Aku Calum", dia mengulurkan tangan.
"Umm, Wulan. Wulan Anderson.", aku menyambut tanganya.
"Calum! Kamu ikut?!", seorang cowok dengan piercing di bibir memanggilnya.
"Bentar!!, Uh,..boleh minta nomor telpon?", dia memberikan ponselnya, dengan malu malu.
"Sure,..."
____________________________
Pendek,maaf.
Support comments sangat dibutuhkan!!!!
Dan ada kabar baru, aku bakal update 2 kali seminggu, hari kamis dan minggu, kalo lagi gk sibuk. Tapi Sesibuk apapun aku pasti update paling tidak 1 kali seminggu.
Love u my beautiful readers!!
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Lucky Girls
RandomWulan Anderson, Zhiifa Saunders,Fita Lauren, Nabila Voe, dan Lova Rayne. Ke lima sahabat karib ini mengalami pengalaman gila dan tak disangka-sangka dengan idola mereka. Begitu banyak masalah yg seharusnya tak terjadi di antara mereka. Ketika kehid...