9 : Guard

6.6K 211 10
                                    

Aku buru buru mundur, melepas diri dari pelukan Rayan. Merapikan pakaianku salah tingkah, tadi bibir Rayan sempet nyentuh ujung bibir aku, saat tiba tiba orang ini masuk. Bahkan aku gak kenal orang ngeselin ini berasal dari mana dan siapa.

Tunggu, aku kecewa?

Aku tau pasti wajahku udah kayak tomat busuk. Dan anehnya, Rayan malah tertawa.

"Sumpah, gue gak tau !!! Maaaf !! ". Cowok berkacamata yang tadi seenaknya masuk ke kamarku menempelkan kedua telapak tangannya, tapi di antara kalimatnya aku masih bisa mendengar sedikit tawa.

Rayan mengusap kepalaku."Honeybunch, hahaha! untung Fido masuk ya. Kalo enggak udah bablas tuh gue. ".

Cowok yang bernama Fido itu mendekat ke arah kami. "Belum kenalan kan kita?". Tangannya terulur.

" Nah, nama gue Alfredo Arasatya. Dipanggil Fido karena Fedo terlalu mainstream "Cengiran lebar terpasang di wajahnya, membuat gigi berkawatnya terlihat.

Dengan wajah yang pastinya masih merah, aku balas menjabat tangannya. "Melyssa Rahardian, dipanggil Melyssa karena gak suka sama orang yang masuk kamar tanpa ngetuk pintu ". Aku merengut, mendengar gelak tawa dari mulut mereka berdua. Duh emang ya laki laki.

Fido melempar baju ke Rayan "Nih dari Raka, kata dia lo gak mau kan kalo disuruh pake bajunya Melyssa? ".

"Mau mau aja gue, tapi kayaknya baju dia gak ada yang level sama gue ". Balas Rayan yang mengedipkan matanya ke arahku.

Aku mendengus "Iyalah, lo kan levelnya pake baju Snooki "

Mereka kembali tergelak. "Udah deh, gue mau turun aja ". Ucapku kesal dari tadi diketawain melulu.

"Gue ikut ya Mel, tadi juga gue kesini mau nyuruh lo turun ". Fido berjalan di sebelahku.

Aku mengangguk sekilas.

" Dadah honey, ketemu di bawah ya " Ujar Rayan.

"Gak ada yang punya nama 'honey' disini, bung ". Jawabku tanpa menoleh ke arahnya, tanganku langsung menutup pintu kamar.

Fido senyum senyum sendiri, membuatku mengernyit heran. "Apa lo cengar cengir sendiri? "

"Gue kagum sama lo, bisa bikin Rayan tunduk "

"Please? Gue gak bikin dia jadi pembantu gue Fid "

Fido terkekeh "Lo pacaran sama Rayan ? ".

Aku menggeleng mantap. "Nggak, dan gak bakalan"

"Dia udah berapa kali nyium elo ? "

"Gak pernah. Tadi juga hampir, untung gak jadi ". Bohong, itu bukan 'untung ' bagiku.

Eh aku mikir apaan sih.

"Sip, dia fixed suka banget sama lo ". Fido mendahuluiku, dia turun tangga duluan. Membuat pertanyaan di otakku makin penuh. Emangnya Rayan pernah punya pacar?

Lantai dasar raaameee banget, lebih dari arisan ibu ibu. Ini menjelma jadi Dufan yang tiket masuknya gratis. Aku hanya mengenal kakak kembarku, Mama, dan Fido. Selebihnya asing, baru aku lihat tadi saat mereka datang.

Raka yang sadar akan keberadaanku memutar badannya yang sedang membaca majalah. "Melyssa ! Sini ! ". Dia melambaikan tangannya, menyuruhku duduk di sampingnya.

Aku mengangguk, lalu segera menghampirinya yang sedang duduk di Ruang TV . "Udah mau jelasin disini ada apa? ". Tanyaku.

"Iya, nah pokoknya lo jangan panik dulu ya. Jangan motong omongan gue ".

Aku tidak menjawab, hanye menatap mata Raka dalam dalam.

Raka menarik napas panjang. "Jadi gini ya Mel... ". Mata Raka melirik sekilas Mama dan Riko yang duduk bersebrangan dengan kami. "Lo itu sekarang inceran geng-geng motor diluar sana " .

Loving The Wrong GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang