#13

56.3K 2.4K 17
                                    

BRAKK!!

"Sorry, itu meja ngapain lo sampe segitunya gebrak meja." Tanya Carrie sesaat. Ia kembali fokus pada ponselnya.

PLAKK!!

Carrie mendapat tamparan pada pipi kanannya. Carrie mulai terusik dari waktu santainya. Dalam benaknya ia malas melayani Sheila, tapi jika dibiarkan ia akan terus semena-mena.

"Apa maksud lo?" Tanya Carrie masih santai.

PLAK PLAKK!!

Kini Carrie mendapatkan tamparan di kanan dan kirinya.

"Bitch! Sepertinya gue terlalu sabar ngadepin lo." Kata Carrie.

"Mulai sekarang hidup lo nggak akan tenang." Bisik Carrie tepat di telinga Sheila.

"Pasti lo kan, yang buat nyokap gue masuk rumah sakit! Nyokap gue kritis dan ini pasti gara-gara lo!" Kata Sheila dengan nada tinggi.

Carrie hanya kebingungan mendengarnya. Untuk apa dia mencelakai orang yang tak ia kenal.

"Atas dasar apa lo nuduh gue?"

"Cuma lo yang bisa lakuin apa aja, termasuk ngebobol keamanan rumah gue. Lo bisa aja bayar orang lain buat nyelakain nyokap gue. Lo harus tanggungjawab atas apa yang lo lakuin!" Tuduh Sheila, matanya sudah berkaca-kaca.

"Sepenting itu gue bayar orang cuma buat bikin lo hancur? Kalo itu gue, bukan nyokap lo yang kritis, tapi elo ngerti." Elak Carrie

"AAAAHKKKK!!" Teriak Sheila dan menjambak rambut Carrie.

Belum banyak orang yang datang ke kelas karna masih pagi. Sementara mereka yang berada di kelas tak berani memisahkan keduanya.

Carrie tak membalas menjambak Sheila. Ia hanya menahan tangan Sheila agar berhenti menjambak rambutnya. Carrie berhasil mencekal tangan Sheila dengan kuat dan menyeretnya pergi ke toilet perempuan.

Ia bertemu Devon yang baru saja datang di depan pintu kelas. Carrie mengabaikan tatapan Devon.

(Kenapa sama Kath?) Batin Devon begitu melihat pipi Carrie yang masih merah. Bukan tak peduli, tetapi Devon hanya tak ingin campur masalah perempuan.

Sesampainya di toilet, Carrie menghempaskan tangan Sheila begitu saja dan menutup pintu dengan keras.

"AWW!!" Ringis Sheila mendapati bekas merah di tangannya.

"Aw aw aw, kenapa lo?" Tanya Exis ketika melihat Carrie menyeret Sheila ke dalam toilet. Exis sedang mencuci tangannya di wastafel.

Exis bersedekap dan menyandarkan badannya pada dinding.

"Lo nyari gara-gara apa lagi sih Sheila Amarta Charlos?" Tanya Exis santai.

"Oh gue tau, lo berdua pasti kerjasama kan buat nyelakain nyokap gue. Awas aja gue bakal tuntut siapapun yang berani nyentuh keluarga Charlos." Ancam Sheila.

Sheila mengangkat tangannya hendak menampar Carrie lagi, tapi Carrie menahannya dan menghempaskannya begitu kencang.

"Bangun lo! Jangan lo pikir gue diem aja atas apa yang lo lakuin tadi." Carrie mencengkram kerah Sheila.

(Woww, masalah besar nih sepertinya.) Batin Exis. Ia tak mau ikut campur dalam masalah ini.

PLAKK!!

"Satu. Gue males ladenin lo di depan banyak orang."

PLAKK!!

"Dua. Bawa bukti-bukti ke depan gue sebelum lo nuduh gue."

PLAKK!!

"Terakhir. Mulai sekarang hidup lo nggak akan tenang, BITCH!."

Carrie melepas cekalannya, dan menghadap ke cermin membenarkan rambutnya yang berantakan.

Beauty Nerd?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang