#17

45.4K 1.9K 14
                                    

"Gue tau ini semua kerjaan lo. Akan gue buat setiap detik lo sengsara Carrie." Kata Sheila pada dirinya sendiri. Ia mengikuti kemana Devon dan Carrie pergi.

Tapi sayangnya ia terhenti saat keamanan tak mengizinkannya masuk kompleks karena tidak bisa menunjukkan identitasnya.

Sheila menelfon seseorang dan mengajaknya bertemu di salah satu taman. Ia segera melajukan mobilnya ke tempat yang dimaksud. Sekedar informasi bahwa ibu Sheila sudah berangsur membaik.

Sesampainya di taman, sudah ada seorang wanita yang menunggu Sheila. Sheila langsung memhampirinya tanpa basa-basi.

"Lo harus bantuin gue." Pinta Sheila.

"Eits, tenang dulu dong. Baru dateng udah ngegas aja lo." Kata perempuan itu.

"Gue nggak bisa biarin orang yang udah nyelakain nyokap gue bahagia. Gue harus buat dia menderita." Ucapnya menggebu-gebu.

"Sheila sayang, lo harus inget gimana dia nendang gue dari sekolah. Lo nggak boleh gegabah." Kata Andira. Yap Sheila bekerjasama dengan Andira selama ini. Dan Andira juga yang menyuruhnya masuk ke IHS.

"Makanya lo kasih tau gue siapa Carrie. Biar gue bisa bales dendam lo dan gue. Jangan buat semuanya lambat." Kesal Sheila.

"Lo nyalahin gue? Gue cuma mau bantuin lo Sheila. Kalo lo tau siapa dia sebenarnya, gue yakin uda dari lama lo mundur. Jadi lebih baik lo nggak tau dia siapa, biar nyali lo nggak ciut." Jelas Andira.

Sheila menarik nafas dalam dan menghembuskannya.
"Huhh okay, sekarang apa yang akan kita lakuin?"

Andira membisikan rencananya pada Sheila.
"Dan tugas lo simple. Pastiin Carrie jauh dari Devon. Dengan begitu kita bisa lanjutin rencana kita." Kata Andira.

"Kecil, besok juga bisa itu mah. Jam 10 di sekolah, jangan telat." Kata Sheila yakin.

"Oke, gue akan suruh orang buat ke sekolah lo sebelum jam 10."

"Btw gue kangen banget sama lo." Sheila memeluk Andira girang. Mereka teman smp yang sudah lama tidak bertemu.

*****

Seperti rencanya, tepat pukul 10 Sheila berhasil membawa Carrie. Saat itu Randy mengajak Devon ke kantin untuk membicarakan sesuatu.

Sheila mengirim pesan kepada Carrie untuk menemuinya di halaman belakang sekolah. Carrie tidak mengetahui nomor siapa itu, tetapi pesan itu mengatakan bahwa ia tau siapa yang mencelakakan ibu Sheila.

Saat Carrie hampir sampai ke halaman belakang, orang suruhan Andira membius dan membawa Carrie keluar dari gerbang belakang tanpa orang lain ketahui.

"Bagus, cepet juga kerja lo. Sekedar lo tau, dia alergi debu. Bikin sengsara tapi jangan sampe mati. Bisa berabe ntar." Kata Andira kepada Sheila di salah satu ruangan kosong itu.

"Gue bilang juga apa, kecil." Sombong Sheila.

"Dan lo semua jaga ni orang jangan sampe kabur." Kata Andira pada keempat preman yang nembawa Carrie kesana.

Mereka keluar dan mengunci ruangan itu meninggalkan Carrie sendirian. Benar-benar kosong, tidak ada perabotan, tidak ada jendela. Hanya celah ventilasi yang sangat kecil. Tidak ada jalan untuk Carrie keluar selain lewat pintu satu-satunya.

Carrie tersadar, ternyata Carrie hanya pura-pura pingsan selama ini. Ia sengaja menahan nafas saat seseorang membekapnya dengan kain. Karna jika ia melawan akan jadi masalah.

Beauty Nerd?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang