#8

60.6K 3K 36
                                    

Hari ke-2 setelah tragedi gudang kosong, dan Carrie masih berada di rumah sakit. Dan selama itu pula Carrie dan Exis mengenal sosok Randy, orang yang mengeluarkan mereka dari gudang dan membawa Carrie ke rumah sakit.

Selama Carrie di rumah sakit mau tidak mau Exis harus ke sekolah sendiri. Carrie meminta tolong kepada Exis untuk membalas Andira sesuai rencananya.

"Heh, temen lo udah mati belom? Ga sabar nih buat party." Kata Andira kepada Exis yang duduk di bangkunya.

(Setan nggak akan berubah jadi manusia. Tapi manusia bisa berubah jadi setan. Tunggu aja lo) Batin Exis.

"Gue ngomong sama lo, JAWAB!" Bentaknya berjalan menghampiri Exis.

Sebelum sampai di bangku Exis, Devon telah berdiri dan berpindah ke bangku Carrie menghadap Exis.

"Cukup." Ucapan dingin Devon tanpa mengalihkan pandangannya berhasil membuat Andira terdiam.

"IHHHH!! AWAS AJA LO!" Ancam Andira dan kembali ke tempat duduknya.

Kini hanya Exis dan Devon yang berada di bangku paling belakang. Exis melihat ke arah Devon yang masih menatapnya datar.

"Ngapain lo? Balik, gue lagi gamau berdebat." Ucap Exis.

"Gimana Carrie?" Tanya Devon membuat Exis sedikit kesal.

"Lo liat di masuk kelas?" Tanya Exis balik dan dijawab gelengan kepala oleh Devon.

"Nah itu lo tau, berarti dia belom sembuh bego. Pake nanya lagi." Jawab Exis.

"Btw lo kesambet apaan nanyain temen gue?" Tanya Exis selidik. Tanpa menjawab Devon beranjak kembali ke tempat duduknya.

"Sabar Exis, bukan tugas lo robohin dinding berjalan." Ucap Exis pada dirinya sendiri.

(Apa yang salah sama gue? Kenapa yang gue rasain di deket Carrie atau Kath sama? Ya walaupun orang dan karakternya beda, tapi jujur gue khawatir sama Carrie saat ini.) Batin Devon. Ia juga bingung dengan perasaannya sekarang.

~~~~~~~~~

Di jam istirahat, Exis sengaja menyelinap ke tempat parkir mobil. Sebelumnya ia telah mengambil peralatan yang sudah disiapkan di dalam paper bag.

Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar parkiran, Exis mengeluarkan pilok dan cutter dari dalam paper bag. Ia bersembunyi di balik dinding.

"Perlu bantuan?" Suara seseorang berhasil membuat Exis terkejut dan menoleh ke belakangnya.

"Shit! Bikin gue jantungan aja lo." Ucap Exis setelah melihat orang itu ternyata Devon, sendirian.

"Gue nggak butuh. Udah sana lo pergi." Lanjutnya.

Devon hanya berdiri, ia mengeluarkan rokok sebatang dan menyesapnya tak peduli dimana ia berada. Parkiran mobil memang berjarak cukup jauh dari gedung utama dan jauh dari aktivitas. Bahkan satpam hanya menjaga bagian gerbang saja.

"Uhuk-uhukk. Gila lo ngerokok gatau tempat." Ucap Exis.

Exis sudah mengetahui dimana Andira parkir dan membawa peralatannya ke sana. Devon masih dalam posisi yang sama dengan memperhatikan apa yang Exis perbuat.

"Mobil putih, plat BXXXX. Oke bener ini mobilnya. Mari kita eksekusi." Exis dengan senang hati mencoret mobil putih milik Andira tanpa terlewat satu bagian pun.

Beauty Nerd?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang