Chapter 9 : Comeback Again

742 44 2
                                    

2 tahun setelah kejadian itu......

Ting tong ...... Ting tong
"Ahh Sungyeol, ayo silahkan masuk." Sapa Nyonya Kim.
"Ne annyeong ahjumma. Apa Jisoo ada ??" Tanya Sungyeol.
"Ada dia sedang di kamar. Mau ahjumma buat minum ??" Tawar Nyonya Kim.
"Ah aniyo, tidak usah ahjumma." Kata Sungyeol.
"Eoh baiklah Jisoo ada di kamar Myungsoo kalau kau mau kau bisa ke lantai 2" Jelas Nyonya Kim.
"Baik ahjumma." Sungyeol pun langsung menuju ke lantai 2. Saat ia masuk ke kamar Myungsoo ia melihat Jisoo tengah berdiri di luar. Sungyeol pun berinisiatif untuk mendekat

"Kau merindukannya ??" Tanya Sungyeol.
"Sangat." Jawab Jisoo.
"Aku juga, sekolah menjadi sepi tanpa kalian berdua. Saat ujian akhir dan kelulusan pun hanya kami bertiga yang merayakan." Jelas Sungyeol.
"Andai aku mendengar semua kata-kata mu aku tidak akan kehilangan oppa" Jelas Jisoo sambil terisak.
"Itu semua bukan salah mu." Kata Sungyeol. Sementara Jisoo, ia terus menangis di pelukan Sungyeol.

"Klee apa kau sudah memutuskannya ??" Tanya Jessica.
"Eumm...sepertinya aku akan tetap di Seoul." Jawab Krystal.
"Kau...yakin ???" Tanya Jessica.
"Iya aku sangat yakin." Jawab Krystal.
"Ok baiklah aku terima keputusan mu." Kata Jessica.
"Tapi jika ada sesuatu langsung hubungi aku." Sambung Jessica.
"Eumm." Balas Krystal.
"Baiklah aku mau pergi sebentar ada urusan penting. Jika kau mau keluar jangan lupa kunci pintu." Jelas Jessica.
"Baiklah." Balas Krystal.

Entah apa yang membuat Krystal menjadi pendiam seperti ini. Semenjak kejadian itu, ia tidak mau keluar rumah lagi. Ia takut untuk bertemu orang asing. Dan ia tidak mau pergi ke sekolah lagi, karena itu akan mengingatkan ia dengan Myungsoo. Myungsoo tiba-tiba ia merindukan sosok lelaki itu.

Untuk menghilangkan rasa bosannya, Krystal memutuskan untuk pergi ke coffee shop terdekat.
"Selamat siang.....mau pesan apa ?" Tanya pelayan itu.
"Cappucino latte nya satu dan cheese cake nya satu."

Setelah memesan, Krystal duduk di pojok dekat jendela. Ia memandang keluar jendela, baginya tidak ada yang menarik. Sampai mata nya menemukan sosok Myungsoo di sebrang jalan.
"Maaf nyonya ini pesanannya." Kata pelayan tersebut.
"Oh ya terima kasih." Kata Krystal. Lalu ia kembali melihat ke arah tadi, tetapi tidak ada Myungsoo disana.
'Apa aku sedang bermimpi. Tadi benar benar ada Myungsoo disana....." Pikir Krystal

"Sudah tidak menangis lagi ??" Tanya Sungyeol.
"Kau ingin air mata ku habis eoh." Kata Jisoo yang masih di pelukan Sungyeol.
"Ishh kau ini sudah tau tapi masih sering menangis." Kata Sungyeol.
"Hehehehe." Tawa Jisoo.
"Ya ya ya ya siapa y belakang. ang menyuruh kalian bermesraan di kamar ku eoh." Kata seseorang dari belakang. Mereka berdua pun menengok ke belakang.

"O...o...oppa" Kata Jisoo.
"Apa....kau ....Myungsoo oppa ?" Tanya Jisoo smbil berjalan ke arah Myungsoo. Saat Jisoo tepat di depan Myungsoo.
"Nde, ini oppa mu." Jawab Myungsoo.
"Jinjjayo ??" Tanya Jisoo walaupun air mata sudah menggenang di matanya.
"Nde, aku Kim Myungsoo." Jawab Myungsoo. Jisoo pun langsung memeluk Myungsoo. Dari kejauhan Sungyeol melihat kakak-adik yang tengah berpelukan. Ia oun segera menghampiri mereka.

"Sudah lama kau disini ?" Tanya Myungsoo.
"Baru saja." Jawab Sungyeol.
"Menemani gadis cengeng ini ??" Tanya Myungsoo. Sementara Jisoo langsung mendengus ke arah Myungsoo.
"Kapan kau tiba ?" Tanya Sungyeol.
"Tiga jam yang lalu. Aku kabur dari pria tua itu." Kata Myungsoo.
"Kau kabur ??" Tanya Sungyeol.
"Iya, baru saja keluar dari rumah sakit aku langsung di kasih pekerjaan." Jelas Myungsoo.

"Tunggu, bukankah oppa tertembak saat itu ?" Tanya Jisoo.

Flashback
Beberapa saat setelah tembakan itu terjadi, banyak polisi yang datang ke lokasi dan menangkap semua tersangka.
"Kau ikut dengan Sulli dulu aku urusi kakak mu." Suruh Sungyeol. Ia berjalan menuju tubuh Myungsoo yang masih tergeletak. Ia memegang nadi Myungsoo dan masih ada detakan disana.
"Bagaimana keadaan teman mu ?" Tanya salah satu pria berbaju polisi itu.
"Nadi nya masih berdetak, bawa dia ke rumah sakit terdekat, appa." Kata Sungyeol.
"Jangan nanti akan dicurigai yang lain. Bawa saja ia ke Amerika. Kau urus adiknya biar aku yang mengurus orang tuanya." Kata Tuan Lee.
"Baiklah kalau begitu."
"Hey kalian bawa dia ke ambulance, lalu kirim ke rumah sakit di Amerika." Suruh Tuan Lee.
"Siap tuan." Jawab polisi yang lain. Myungsoo pun dibawa pergi oleh mereka.
"Kau pulang lah ini sudah hampir larut. Rahasia kan ini dari semua." Kata Tuan Lee.
"Baik appa." Jawab Sungyeol. Ia pun langsung keluar. Ia terkejut saat melihat Jessica yang berdiri di luar.

"Kau mendengar semua ??" Tanya Sungyeol.
"Nee." Jawab Jessica.
"Tolong rahasia kan hal ini dari yang lain jangan sampai ada yang tahu." Kata Sungyeol.
"Baiklah." Jawab Jessica. Setelah itu Sungyeol pergi meninggalkan tempat itu.

Flashback End
"Jadi kalian berdua menutupi nya dari aku ??" Tanya Jisoo sedikit kesal.
"Ya seperti itulah." Jawab Sungyeol.
"Kalian tahu, aku benci kalian." Pekik Jisoo dan langsung keluar kamar itu.
"Ya Jisoo, kau sih menceritakan semua." Kesal Myungsoo.
"Ya dia yang meminta." Balas Sungyeol dan ingin mengejar Jisoo.
"Ya tidak usah dikejar. Anak itu kalau ngambek tidak akan lama. Percaya padaku. Aku tinggal dengannya sejak lahir." Kata Myungsoo.
"Ahh baiklah." Jawab Sungyeol.
"Ya ngomong ngomong kau berubah semenjak dekat dengan Jisoo. Sudah berapa lama kau berhubungan ?" Tanya Myungsoo sambil merangkul Sungyeol.
"Aish apa maksus mu." Jawab Sungyeol sambil melepaskan rangkulan Myungsoo dan keluar kamar.
"Ya ya ya jangan bilang kalian belum berpacaran !!!" Teriak Myungsoo.

"Eomma mereka menyebalkan." Adu Jisoo.
"Memang nya apa mereka lakukan ?" Tanya Nyonya Kim.
"Mereka tidak memberitahu ku kalau oppa masih hidup." Kata Jisoo.
"Tunggu jangan bilang eomma juga tahu akan hal ini ??" Tanya Jisoo. Sementara Nyonya Kim hanya terdiam.
"AHHHHH kalian sama saja." Kata Jisoo dan mempoutkan bibirnya.

"Kau kenapa lagi ?" Tanya Sungyeol. Tetapi Jisoo tidak mau menjawab.
"Ah memang dia saja yang ambekan." Kata Myungsoo yang baru saja turun.
"Sudah-sudah lebih baik kita makan sekarang." Lerai Nyonya Kim.
"Ayoooo !!!!!" Jerit Jisoo.
"Jika makanan saja baru ceria." Gerutu Myungsoo.
"Kau juga begitu." Celetuk Nyonya Kim.
"Ayo Sungyeol kita makan." Ajak Nyonya Kim.

Disela-sela makan siang, Jisoo mendapatkan ide.
"Kau tidak menemui Krystal eonni ?" Tanya Jisoo.
"Nanti aku akan menemuinya." Jawab Myungsoo.
"Kau bodoh atau apa, kalau dia tiba-tiba melihat mu yang ada dia malah kena serangan jantung." Jelas Jisoo.
"Lalu aku harus bagaimana ?" Tanya Myungsoo. Jisoo pun memberi tahu rencana nya kepada semuanya.

"Bagaimana ?? Ideku bagus kan ??" Tanya Jisoo.
"Boleh juga." Kata Sungyeol.
"Iyalah Jisoo gitu loh." Bangga Jisoo.
"Lalu kita mulai dari mana ??" Tanya Myungsoo. Dan Jisoo pun mulai memberi tahu langkah-langkah nya.
"Eomma jangan bagi tahu siapapun ya !!" Seru Jisoo.
"Terserah kalian." Jawab Nyonya Kim.

TBC

Maaf ya chapter ini dikit banget hehehehe. Chapter depan bakal ada kejutan buat Krystal. Thanks ya yang udah mau baca

MEMORIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang