Bagian 2

2.5K 349 54
                                    


Zella memang sering dilabrak oleh Mariska, dan Zella tidak pernah menanggapinya, tapi kali ini ia sudah muak dengan tingkah laku Mariska yang selalu mencegatnya disaat pulang sekolah. "Lah? Apa urusan lo sama Kevin? Apa hubungannya lo sama Kevin? Kevin tuh cuma sahabat gue doang," kata Zella dengan nada marah, ia menunjuk-nunjuk Mariska dengan geram. "Eh! Denger ya cewek genit, gue tau lo senior gue, tapi bukan berarti gue bisa tunduk sama lo ya, gue kasih tau sekali lagi, gue nggak akan pernah tunduk sama lo," kata Zella penuh penekanan pada kata-kata terakhir dan mendorong bahu Mariska hingga ia berjalan mundur. Dan saat itu juga, Zella dan Kevin pergi meninggalkan Mariska beserta geng-nya.

Tapi tangan Mariska berhasil menggenggam pergelangan tangan Zella. Terpaksa, Zella harus meladeni nenek lampir yang satu ini, lagi.

"Lepasin tangan Zella," Kevin memutuskan cengkraman Mariska dari pergelangan tangan Zella. "Lo kalo ada urusan sama gue, ngomong aja langsung ke gue, gausah nyakitin sahabat gue segala," Kevin menunjuk tepat di depan wajah Mariska. Mariska terkejut dengan perilaku Kevin terhadapnya.

"Ihh, kamu kok gitu sih," Mariska menggelayutkan tangannya di lengan Kevin. Zella yang mendengar ucapan Mariska langsung bergaya layaknya orang muntah.

"Lepasin!" Bentak Kevin yang langsung mendorong Mariska ke belakang, untungnya Mariska di tangkap oleh geng-nya itu, jadinya ia tidak jatuh ke lantai. Kevin berjalan tanpa memperdulikan Mariska beserta geng-nya.

Kevin menuruni tangga, ia masih menggenggam tangan Zella, dan membawanya sampai ke tempat parkiran motor.

"Vin, hm, makasih ya tadi udah nolongin gue," Zella tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.

Kevin yang mau memakai helmnya itu, ia tunda karena mendengar ucapan dari sahabatnya itu. Kevin tersenyum miring dan mengangguk sebagai jawaban dari pernyataan Zella itu. "Lo hebat Zel, disaat yang lain pada tunduk sama Mariska, lo malah berani-beraninya ngelawan Mariska. Gue salut sama lo," Kevin tersenyum sangat manis.

Tak sadar, Zella juga tersenyum malu sambil menunduk dan pipinya kini merona. "Lo emang beda dari yang lain, Zel." Kata-kata itu, kata-kata yang kini membuat Zella, terbang setinggi-tingginya. Ia bagaikan sedang di atas awan.

"Woy Zel, cepet naik, yee, nge-fly banget lo baru gue bilang begitu, keliatan banget lo nggak pernah dipuji, hahahaha," tawa Kevin sambil memakai helm nya itu.

Zella yang mendengar ucapan Kevin langsung menghadap ke arah Kevin dan langsung menaiki motor ninja yang dibawanya.

"Hmm, Vin, gue nggak jadi ke toko buku deh, langsung pulang aja ke rumah," ucap Zella yang berada di belakang Kevin.

Kevin melirik gadis dibelakangnya itu melalui spion, "lho? Emang kenapa?" tanyanya.

"Ya nggak apa-apa sih, males aja gara-gara masalah yang tadi."

"Nggak usah terlalu dipikirin juga kali. Mereka kan emang kerjaannya kayak begitu," ucap Kevin menenangkan. "Yaudah deh, kalo lo mau pulang, gue langsung putar arah aja," lanjutnya.


•|~|•|~|•


"Mbak Ratih, ayah sama mama kok belum pulang, ya?" tanya Zella yang sedang memakan brownies Almond nya sampai habis sambil mengganti Channel TV.

AlmondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang