Bagian 15

1.4K 122 13
                                    


Setelah lebih dari 5 jam mereka diperjalanan, akhirnya mereka bertiga pun sampai juga di Banten, tepatnya di pelabuhan merak. Di pelabuhan merak inilah mereka akan bisa sampai ke Pulau seberang. Mobil Kevin diletakkan di tempat penyimpanan khusus kendaraan

Mereka bisa saja menggunakan pesawat untuk bisa langsung ke tempat tujuan, tapi Kevin lebih suka menggunakan kapal laut daripada pesawat.

Oleh karena itu, Zella dan Bella setuju-setuju saja atas pilihan Kevin yang lebih memilih untuk menaiki kapal laut, karena memang pemandangan dari kapal laut sangat indah, belum lagi atraksi dari abang-abang yang menunggu duit receh dari dalam air a.k.a abang-abang itu berenang untuk mengumpulkan duit receh.

"Bagi gopek dong," ucap Kevin kepada Zella. Dilihatnya gadis itu yang sedang tertawa geli melihat abang-abang yang sangat antusias menunggu duit receh. Gadis itu lalu segera mengambil beberapa koin dari dalam tas kecil nya yang sudah ia siapkan sebelum sampai di pelabuhan. Mereka mampir sebentar ke warung hanya untuk menukar duit receh.

"Bel, mau?" Zella menawarkan beberapa koin receh kepada Bella.

"Engga makasih," tolak Bella dengan sinis. "Norak banget tau atraksinya. Mendingan naik pesawat aja kalo gitu," lanjut Bella dengan sinis dan jutek.

Kevin yang mendengar perkataan Bella pun merasa tersindir, karena ia lah yang mengusulkan untuk berlibur menggunakan kapal laut.

"Apaan sih lo lebay banget," Kevin menoleh ke arah Bella dengan tatapan tajam yang membunuh, "kalo nggak suka mending lo turun, balik sono ke Jakarta."

Bella kaget mendengar ucapan Kevin yang begitu menohok hatinya. Belum pernah Kevin berkata setajam itu kepadanya. Itu sama saja mengusirnya secara kasar.

"Udah udah. Nih Vin, koinnya," ucap Zella menengahi. Kevin mengambil beberapa koin dari tangan Zella. Satu-persatu koin tersebut mulai dilempar kebawah oleh Kevin dan Zella secara bersamaan.

Kapal laut yang mereka tumpangin mulai bergerak. Abang-abang yang tadinya ber-atraksi pun mulai berbubaran, mencari kapal laut yang lain.

Wajah Kevin dan Zella masih terlihat sedikit bahagia meski kapal laut mulai menjauh. Masih ada selingan tertawa kecil diantara mereka berdua.

Sedangkan Bella menyendiri di salah satu kursi yang sudah tersedia disana. Ia lebih memilih sendiri dan memikirkan semua ucapan dan perilaku Kevin padanya akhir-akhir ini. Ia tidak boleh salah berucap lagi di depan Kevin. Ia akan menjaga omongan supaya Kevin tidak menjatuhkannya lagi. Baginya, kata-kata kasar yang keluar dari mulut Kevin lebih menyakitkan daripada jarum yang tertancap di lengan.

Zella dan Kevin menghampiri Bella dan duduk tepat dihadapan Bella. Dilihatnya muka cewe itu tanpa expresi sedikit pun. Mukanya lecek sekali bagaikan pakaian yang belum disetrika. Bella masih belum menyadari keberadaan Zella dan Kevin dihadapannya. Ia masih terus termenung dengan pandangan yang masih lurus kedepan, tanpa melirik kanan ataupun kiri sama sekali.

Zella menyikut lengan Kevin, Kevin pun menoleh ke arah Zella. Zella menunjuk-nunjuk Bella dengan dagunya, tatapan Zella yang mengartikan dia kenapa? Langsung dijawab oleh Kevin dengan gelengan kepala.

Suasana sejuk dari dalam kapal membuat siapa saja yang menumpanginya ingin langsung terlelap. Seperti yang dialami oleh Bella, tanpa sadar ia sudah terlelap dengan kepala yang ia terlungkupkan di atas kedua tangannya yang ia lipat.

Melihat Bella yang sudah tertidur, Zella pun jadi ikut-ikutan mengantuk. Ia menguap, membuat matanya sedikit berair.

"Lo tidur gih," suruh Kevin kepada Zella. Kevin melihat Zella sedang menguap tadi, oleh karena itu ia menyuruh Zella untuk tidur.

AlmondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang