"Mbok? Mbok Sum?" panggil Ria. "Neyvan, mbok Sum kemana?" tanya Ria pada Neyvan. "Lagi pergi, Ri. Kenapa?" tanyanya balik. "Gak apa-apa sih," jawab Ria. "Thanks ya!" sambungnya lalu pergi meninggalkan Neyvan.
Entah ini hari keberapa setelah Ria tinggal disini. Ria tidak berani memeriksa seisi rumah karena takut dengan Sebastian. Ini hari pertamanya Ria mengecek kamar satu per satu. Ria tahu bahwa beberapa hari yang lalu ada kiriman piano putih, tapi Ria tidak tahu ada dimana. Ria mengecek semua kamar. Dari kamar mbok Sum, kamar Neyvan, dan sebagainya. Ia tidak berani membuka kamar Sebastian.
Ria membuka kamar rahasia Sebastian. Isinya hanya sebuah bunga ditengah ruangan. Mawar merah. Bunga yang membuatnya trauma untuk menerima cinta lagi. Bunga yang menyebabkan ia tidak percaya dengan cinta.
Ria segera menutup pintu ruangan itu, tidak mau kenangan masa lalu yang menyakitkan terulang lagi.
Ria turun ke lantai paling bawah. Dapur. Ria sudah lama tidak menyentuh dapur. Ria melirik jam, pukul 5 sore. Jam 6 Ria akan memasak untuk makan malam, kasihan mbok Sum udah capek. Kaki Ria sekarang berjalan ke ruang santai. Matanya menemukan sebuah piano putih. Kaki Ria sudah berjalan untuk mendekati piano tersebut, tapi langkahnya terhenti saat melihat sebuah lukisan yang familiar. Lukisan yang sangat, sangat dikenalnya.
Tulisan A.R.T. dipojok kanan bawah lukisan itu, tanda tangannya sendiri, semuanya menunjukkan kepemilikan Ria. Ria ingat Sebastian membeli semua lukisannya itu, tapi yang satu ini tidak dijual. Lukisan yang khusus dibuatnya untuk seseorang yang special dihatinya, Jeremiah. Nama itu masih ada, samar tapi ada.
Seingatnya, Ria memberikan gambar itu pada Jeremiah. Ia sangat yakin tidak salah kirim. Ria memutuskan untuk bertanya pada Sebastian nanti. Ria duduk di balik piano putih itu, lalu membuka penutupnya. Ria menyingkirkan kain yang melindungi tuts-tuts iti dari debu. Piano itu grand piano putih yang besar, bukan yang versi kecil. Ria sangat takjub dengan keindahannya.
Ria menaruh kedua tangannya di atas piano tersebut, merasakan airan yang diberikan oleh benda itu. Sambil menutup mata, Ria memainkan lagu 'River Flows In You'. Lagu yang cukup mudah, tapi sangat indah apabila dimainkan dengan penghayatan.
Jeremiah mendengar seseorang bermain piano dari kamarnya. Perlahan, Jeremiah membuka pintu kamarnya dan berjalan turun ke ruang santai. Jeremiah terpenjat saat mengetahui siapa pemain lagu itu. Ria, gadis yang ingin selalu dilihat wajahnya itu.
Ria memainkan dengan penuh penghayatan. Indah, batin Jeremiah. Lagu itu habis. Ria membereskan pianonya dan menutupnya kembali. Jeremiah langsung lari ke kamarnya, tidak ingin Ria melihat wajahnya.
Ria berjalan menuju dapur. Kulkas selalu terisi penuh. Ria mengeluarkan brokoli, irisan daging tipis, telur, jagung, dan sebagainya. Menu hari ini brokoli cah daging dan sup jagung. Ria menaruh semua barang itu di dapur. Karena daging masih beku, Ria memasukkan bungkusan daging itu kedalam baskom air hangat.
Sambil menunggu daging, Ria memarut jagung, memotong bawang, dan menyiapkan sagu. Setelah semua selesai, Ria memasak sup jagung terlebih dahulu karena membutuhkan waktu lebih lama daripada brokoli cah daging.
Sekitar setengah jam kemudian, makanan itu sudah tertata rapih di meja makan. Ria kembali ke dapur dan memasak brokoli cah dagingnya. Tidak sampai 15 menit masakkan itu sudah matang. Ria menaruh makanan itu dipiring dan menghiasanya. Setelah cukup puas, Ria menaruh makanan itu di meja makan.
Ria mencari piring-piring yang akan digunakan dan menaruhnya dimeja makan. Tak lupa sendok dan garpu juga sudah disiapkannya. Setelah puas dengan seluruh tampilan, Ria memanggil semua orang untuk turun. "Neyvan, mbok Sum, Sebastian, Ria udah siapin makanan!" kata Ria. Neyvan yang pertama kali turun. "Gue gak tau lo bisa masak, Ri," kata Neyvan. "Gue juga gak tahu kalo masakkan gue enak atau engga," kata Ria.
![](https://img.wattpad.com/cover/6668777-288-k919030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying The Beast
RomanceCopyright © 2013 by daviabelinda Hak Cipta Terlindungi © 2013 oleh daviabelinda _____________________________________________ (Sekuel Married by Accident) "Lo punya satu tahun, Je. Satu tahun, atau lo bakal begini terus selamanya." Terjebak di ruma...