SCHOOL

97 6 0
                                    

Krriiiìiiiiing ... Krriiiìiiiiing ... Krriiiìiiiiing ...

Tak tak tak tak tak

"Saraaaaaaaàaah ... araaaaa ...?" suara teriakan seorang gadis yang nyaring diantara kebisingan para siswa JOHNSON SENIOR HIGH SCHOOL . Tetapi tak ada yang memperdulikannya , bahkan yang bersangkutan dipanggil pun tak menoleh .
Gadis itu berlari dan akhirnya , bruuuuuk .

"Aduh kamu ini ! Jalan ini rata , bagaimana kamu bisa terjatuh ? Ayo berdiri ! Apakah sakit sekali ?" sembari membantu gadis yang berteriak itu berdiri , gadis yang memakai seragam yang sama dengannya pun mengeluarkan sapu tangan membasahinya dengan botol air yang diambilnya dari tasnya lalu mengelapi kedua lutut gadis itu dengan wajah yang khawatir.

"Kenapa kamu tidak berbalik Sarah ? Lihat aku sampai ambruk ke tanah" katanya senduh

"O-oho diamlah . Keributanmu melebihi anak-anak" jawab Sarah dengan menggerutu. "tetapi , kau terlihat manis dengan potongan rambut pendek , Rolla" sambungnya lalu tersenyum .

"Sungguh ?" tanyanya dengan bersemangat tetapi dua detik setelah itu , gadis itu menyesal bertanya seperti itu ,
"aaaaaargh sama saja aku terjatuh dan itu menjatuhkan imageku juga , menyebalkan" sesalnya sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri .

"Maka ambillah imagemu itu ditanah" kata Sarah dengan kesal sambil menginjak-nginjak tanah dan pergi , Rolla hanya melongo tak percaya memandangnya yang berlalu begitu saja .
.............

Ngiiiiiiiiiiiiiing

"Aaah tes , tes , tes mike 1 2 3 . Ah selamat pagi semuanya , baiklah sekarang adalah musim hujan saya harap para siswa/i , staf , pegawai dan guru-guru untuk mulai memperhatikan kesehatan , kebersihan dan diri sendiri sehingga kegiatan di sekolah tidak mengalami hambatan . Saya berharap kerja samanya dari kita semua melaksanakan amanat saya ini dengan baik..bla...bla..bla..." kata Kepala Sekolah panjang lebar .

"Membosankan . Entahlah ini pidato atau pengumuman Kepala Sekolah , mungkin ini akan memakan waktu 45menit" kata Rolla .

Anak-anak yang lain pun merasa resah karena pengumuman yang dikumandamkan Kepala Sekolah sangat lama .

"Aku akan mencari Mirzha" kata Sarah pada Rolla .
Tanpa menunggu jawaban , Rolla berlari kecil mengikuti Sarah dari belakang .
Barisan anak kelas 2 cukup banyak dan sangat kewalahan mencari Mirzha .

Diseberang sana seorang gadis berambut ikal panjang , berwarna coklat serta ponis sejidat sedang berdiri dan memakai tas berwarna biru bergaris putih di bahunya menghadap ke samping sambil menggunakan headset .
Dia melipat kedua tangannya tanpa menghiraukan keributan disekitarnya bahkan suara musik dari headsetnya mampu didengar teman disebelah barisannya .
Gadis itu adalah Mirzha Hall .

Gadis itu berbalik karena tangan seseorang menyentuh bahunya .
Ia tak mendengar apa-apa yang dikatakan oleh dua orang yang menyapanya Ia hanya membaca gerakan bibir mereka

"Hei ?" sapa Sarah

"Akhirnya kami menemukanmu" sambung Rolla

"Apakah aku menghilang ?" tanyaku pada kedua orang itu seraya tersenyum

"Ya ampuun... Mirzha kau bisa cepat tuli" gerutu Sarah sambil menarik headsetku

"Mau kukenalkan pada dokter THT yang terkenal ?" tanya Rolla .

Kami hening sejenak karena pertanyaan anehnya

"Yang satu kasar"kata Sarah melihat ke arahku "dan yang satu kejiwaannya terganggu" sambungnya lagi lalu menatap kasihan ke arah Rolla .

"A-a.. apa katamu ? Hei , ayo kita perjelas perkataanmu itu . Kau pikir hanya kau saja yang waras ? Aku juga " sahut Rolla tanpa berpikir sebelum berbicara dengan wajah kesal, dia bahkan sama sekali tak mau mengalah

"O-oho jadi apa yang ingin kamu lakukan ? Menentangku ? Berkelahi ? Ayo tunjukkan kehebatanmu" tantang Sarah .

Mereka selalu seperti ini . Bumi terasa sesak karena mereka ditambah dengan keributan mereka .
Mereka pasti tidak menyadari pengumumannya telah selesai . Menurutku ini bukan tontonan yang bagus di pagi hari . Terlalu berisik .

"Kyaaaaaaah.."
Teriakan Sarah membuatku bergidik

"Mirzha Hall , kenapa kau pergi ?" teriak Sarah lagi dengan nada kesal

Aku pun menoleh ke belakang "bukankah sudah jelas jawabannya ? meninggalkan kalian" kataku lalu pergi .

"Dasar dia itu , selalu saja kasar" kata Sarah .

Aku tentu mendengarnya , hanya saja aku tidak marah aku merasa itu sangat lucu mungkin karena mereka sabar menghadapiku .
Sekali lagi aku menoleh ke arah mereka berdua melihat mereka aku hanya dapat menggeleng kepala , muncul pemikiran di benakku mengenai mereka yaitu 'Manusia Langka' .
Kurentangkan kedua tanganku , kedua manusia bodoh itu berlari kearahku , merangkulku dan kami berjalan bersama menuju kelas sambil bercanda dan tertawa .

Sarah Michaela dan Rolla Rinzy mereka adalah dua sahabat yang bersamaku selama beberapa bulan ini .
Sarah penuh perhatian , cita-citanya menjadi seorang pianis kalau diperhatikan jemarinya cukup panjang dan dia selalu bergaul dengan formula , voicing , arpeggio , pitch , presto , primo dan lain sebagainya yang tak kumengerti . Sarah paling tidak menyukai makanan pedas karena itu dapat mengakibatkannya berakhir di Rumah Sakit ,
sedangkan Rolla selalu sibuk dengan hal-hal yang tak masuk diakal tetapi ada hal yang paling dia sukai yaitu ballet .
Tubuhnya adalah mahkotanya itulah yang selalu dia katakan pada kami . Bukankah peribahasa yang benar adalah Mahkota seorang wanita adalah rambut ? Dasar Rolla !

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang