FIRASAT BURUK

22 1 1
                                    

"Akhir pekan ini kita akan kemana ?"tanya Rolla

"Tidak bisakah kau jauhi 2 hal ini Rolla : 1. Makanan, 2. Jalan-jalan ?" gerutu Sarah

"Kenapa ? itu 2 hal yang harus kau jalani selama masa mudamu. Bukankah begitu Mirzha ?" tanya Rolla padaku

"Jangan mencari pembelaan Miss Rinzy" kataku pada Rolla

"Rasakan itu" ejek Sarah dengan mimik muka yang lucu yang ditujukan pada Rolla

Rolla menghembuskan nafas panjang pertanda tak ada yang membela dirinya. Tiba-tiba Miss Sania masuk dan kelas yang tadinya ribut menjadi tenang pertanda pelajaran siap dimulai. Miss Sania merupakan guru tercantik yang sesuai dengan mata pelajarannya yaitu kesenian dan beliau belum menikah. Kami sangat menyukainya karena sifatnya yang baik dan ramah bahkan saking baiknya beberapa teman cowok, memanggilnya dengan sebutan 'kakak' dan juga ada beberapa murid yang sempat meminta nomernya yang mengajaknya berkencan selalu ditolaknya karena "saya menyayangi kalian sebagai adik dan murid" itulah kata-kata andalannya. Miss Sania mengajar seperti biasanya dan ada kabar bencana yang beliau sampaikan ialah tugas

"Apaaaaaaaaaaa ?" teriak seisi kelas

"Diamlah. Keributan kalian melebihi anak 5 tahun" kata Sarah pada mereka. Mereka pun langsung diam

"Iya anak-anak tenanglah dulu, jadi dalam rangka merayakan ulang tahun sekolah kalian harus memerankan film Cinderella" kata Miss Sania

"Kenapa harus kelas kami bu ? bukankah masih banyak kelas-kelas lain ." tanya Henry kesal

"terserah kalian mau bergabung atau tidak karena ibu akan mengambilnya sebagai nilai Art Lesson's kali ini" tambah Miss Sania

Kami sangat resah dan tak berdaya apalagi menyangkut nilai kami sungguh tak mempunyai kuasa untuk melawan. Miss Sania lalu membagikan naskah

"Ibu yakin kalian sudah menonton kisah Ella dan Kit 'kan ?" tanyanya

"Sudah buuuuu" jawab kami serempak

"Oh My God . Mirzha berperan sebagai Ella" teriak Lissa

"What ?" teriakku kali ini terdengar sama seperti mereka

Aku langsung menarik naskah yang dipegang Lissa dan mataku membelalak sempurna saat melihat tulisan :
"Lissa Copley sebagai Lady Tremaine
Mirzha Hall sebagai Ella ("Cinderella")
Richardo Luise sebagai Kit
Triztan Riley sebagai David
Allena Columbus sebagai Putri Chelina
Emma Stuart sebagai Ibu Peri
Sarah Michaela sebagai Anastasia
Rolla Rinzy sebagai Drizella
Zake Felton sebagai Grand Duke
Henry Rinzy sebagai Captain
William Hedwig dan Pieere Hugoz sebagai Prajurit
Wenzel Jacob sebagai Raja
Emily Douglas sebagai ibu Cinderella
Junior James sebagai ayah Cinderella
Rico Smith , Lexy Marron , Ian Bradle dan Jordy Giordany sebagai Tikus-tikus Ella (Kuda-Kuda)
Robbie Burke dan Alfred Coltrane sebagai Tuan kadal (Pelayan)
Alan Hugh sebagai Tuan Angsa (Kusir)

Notes : Team Kreatif terdiri dari Prilly, Hana, Brenda, Chintya, Deanna, Jacinda, Vallerie dan Callista."

Begitulah tulisan di naskahnya. Dari sekian banyak murid disini mangapa AKU ? Pertanyaan itu membatin didalam hatiku dan terngiang-ngiang di kepalaku . Aku merasa seperti tersengat listrik berjuta-juta watt. Aku benci harus melakoni drama.

"Apakah Triztan Riley hadir ?" tanya Miss Sania tiba-tiba

"Present Miss Sania" jawab Triztan cepat

"Adikku penggemarmu" kata Miss Sania mengagumi

"Tapi bukan itu maksudku. Jangan lupa untuk mengecek ke setiap guru-guru mata pelajaran mengenai tugas-tugasmu" tambahnya

"Yes Miss Sania" jawab Triztan

"Walaupun kau baru saja hadir tetap kau juga kuberi peran" kata Miss Sania mengingatkan

"It is okay, Miss" jawab Triztan

"But... Miss Sania , who is David" tanya Sarah merasa heran

"David adalah anak bungsunya Lady Tremaine berarti saudara Anastasia dan Drizella. Ibu sedikit mengubah ceritanya menjadi Ella yang terjebak cinta segitiga antara Kit dan David. Bukankah itu sangat romantis aura anak-anak muda seperti kalian yang terjebak dalam cinta segitiga ?" kata Miss Sania dengan mata yang sungguh berbinar-binar dan semangat yang seperti berapi-api.

"Apa ini ? Ini tidak sesuai realita" kata Rolla tiba-tiba sambil memegang naskahnya

"Si kasar ini berubah menjadi Ella yang lembut dan baik hati" Rolla menunjuk kearahku

"Si Buruk Rupa ini berubah menjadi Kit yang tampan" menunjuk kearah Richard . Lalu dia berjalan kearah Triztan dan menatapnya penuh rasa kasihan

"Si Baik ini terkontaminasi menjadi anak Lissa berarti saudaraku dan Sarah . Tunggu dulu , dikehidupan nyata aku , Sarah dan Lissa adalah korban gadis pemarah ini" Rolla menunjuk lagi ke arahku

"Kau mau mati ?" tanyaku membuat Rolla bergidik dan menelan ludah

"Si Penyihir ini berubah menjadi Ibu Peri" kata Rolla menghadap kearah Emma .

Emma menatap Rolla dengan tatapan jengkel tapi dia tetap melanjutkan perkataannya "ini sungguh-sungguh bukan kami" katanya penuh kemustahilan

"Lalu bagaimana dengan kami ? Kami mendapat peran sebagai binatang yang diubah menjadi binatang lagi. Tidak bisakah mengubah kami dari seekor tikus menjadi sesuatu yang lebih keren selain kuda ?" tanya Lexy dengan wajah cemberut

"Bukankah tidak ada yang lebih bagus selain dari kalian ?" Rolla berbalik bertanya sambil melihat kearah Rico , Lexy , Ian , Jordy , Robbie , Alfred dan Alan yang duduk berkelompok.

Mereka serasa ingin mengunyah Rolla saat itu juga, mulutnya yang seruncing pensil itu tak pernah tumpul.

"Bagaimana denganku dan Emily ? Habislah hidup kami dari Mirzha" kata Junior yang sepertinya ingin menangis. Aku hanya dapat menghembuskan napas

"Dasar bodoh, apa yang bisa dilakukan seorang Ella yang baik hati terhadap kalian ?" kataku

Mendengar kata baik hati itu membuat Junior hanya menelan ludah

"Betapa malangnya nasibmu" kata Rolla sambil mengelus kepala Junior

"Rolla ? Kamu sungguh-sungguh bersemangat memberikan komentar , silakan keluarkan semangatmu dengan melakoni peran ini" kata Miss Sania pada Rolla sambil menunjuk naskahnya

"Anak-anak perempuan seperti dari team Kreatif yang terdiri dari Prilly, Hana, Brenda, Chintya, Deanna, Jacinda, Vallerie dan Callista juga akan berperan sebagai wanita-wanita muda yang berusaha mencoba sepatu Cinderella. Baiklah anak-anak sekian pelajaran hari ini silahkan membacanya di rumah sesuai posisi masing-masing dalam naskah cerita. Minggu depan hari Sabtu kita berlatih di aula sekolah. Good afternoon all" lanjut Miss Sania

"Ah satu lagi, saya menyayangi kalian sebagai adik dan murid jadi lakukan yang terbaik. Sampai jumpa." tambah Miss Sania. Kata-kata itu selalu tidak akan pernah dilupakannya.

"Yes Miss" jawab murid-murid

"Aku mendapat firasat buruk mengenai Cinderella ini"bisik Triztan pada Sarah lalu melihat ke arahku. Sarah terlihat bingung denganperkataan Triztan. Aku lebih tak mengerti lagi arti pandangan Triztan itu jaditak aku hiraukan.

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang