RICHARDO LUISE

44 3 0
                                    

"Richard ?" panggil Henry

"ya ?

"wali kelas memintamu ke ruang guru" kata Henry

"baiklah" Richard mengiyakan

Richard bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke luar menuju ruang guru .
Tiba-tiba dia kembali lagi mengambil sesuatu dari dalam tasnya . Sebuah amplop yang kemudian diciumnya lalu dia pergi lagi .

Sesampainya di ruang guru dia langsung menuju ke mejanya Miss Rose

"aku mendengar dari Henry kau sudah masuk" kata Miss Rose memulai perbincangan

"iya Bu" jawab Richard pasti

"apa kau punya alibi yang kuat mengenai ketidak hadiranmu ?" tanya Miss Rose menyerupai detektif sambil menaik turunkan kacamatanya

"tentu saja Bu" ucap Richard penuh semangat sambil menyerahkan sebuah amplop

Miss Rose membuka amplopnya dan isinya surat-surat seperti beberapa surat keterangan sakit dari rumah sakit
"sakit flu , mual , sakit kepala , alergi , sakit telinga , demam , iritasi kulit , phobia cockroach yang perlu penanganan intens dari psikiater , magg , insomnia , dan terakhir surat ijin menemani Ayah yang sedang sakit selama 2 minggu" sebut Miss Rose satu per satu

"waaaaah , selama beberapa bulan ini rumahmu pasti rumah sakit" ucap Miss Rose tak percaya

"aku mengalami hari-hari yang berat Bu" ucap Richard sedih
"tidakkah Ibu merasa kasihan terhadapku ?" tanya Richard dengan ekspresi minta dikasihani

"kau pasti sudah memprediksi hari ini akan datang" ucap Miss Rose sambil menggelengkan kepala
"karena kau sudah memberikan Ibu surat , Ibu akan membalas suratmu" balas Miss Rose tersenyum dan memberikan sebuah amplop kepada Richard yang isinya :

SURAT PERNYATAAN SISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Richardo Luise
Tempat, Tanggal Lahir : 14 Februari 19**
Nama Orang Tua : Simmon Luise
Alamat : Djira Street no.56

Dengan ini saya siap untuk sanggup mentaati/mematuhi segala peraturan/ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah dan sanggup untuk belajar serta hadir ke sekolah, dan apabila melanggar peraturan/ketentuan sekolah, saya siap menerima sanksi apapun dari sekolah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesadar-sadarnya dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Boulsia , 06 Oktober 2015

Mengetahui
Yang menyatakan Orang Tua
.................. ..................
Richardo Luise Simmon Luise

Wali kelas Kepala sekolah
............... ..................
Miss Rose Mr.George

"haaaa ?" teriak Richard tak percaya

"Ibu sudah mengisi surat pernyataan itu sesuai format biodatamu . Jadi kamu hanya menanda tangannya" jelas Miss Rose

"tapi Miss...?" ucap Richard memohon

"maaf Richard dari BPBK (Badan Pengurus Bimbingan Konseling) mengharuskan Ibu memberikan surat pernyataan siswa itu , ditambah lagi dengan surat tagihan kau harus membayar 49 harimu yang tidak masuk sekolah"

Richard hanya melongo tak percaya , dia mengangkat kedua suratnya itu dengan stressnya memeluk surat-surat itu

"dan Richard ? Jangan lupa membawa surat pernyataanmu itu ke ruangan Kepala Sekolah . Beliau sedang menunggumu dan pastikan untuk meminta tanda tangannya" kata Miss Rose mengingatkan

"a , apa ? Ru , ru , ruangan Kepala Sekolah ?" tanya Richard gagap

" iya . Kau boleh pergi sekarang" tambah Miss Rose sebelum mempersilahkan Richard pergi .

Richard pergi dengan langkah yang berat , seperti orang yang sedang menarik benda berat begitulah langkahnya yang menarik-narik kakinya walau dia sendiri tak mau pergi .

Sesampainya didepan pintu Kepala Sekolah , Richard dilema antara masuk atau tidak masuk . Rasa takutnya membuat detak jantungnya berpacu lebih cepat dari pada keadaan normal . Tangannya berkeringat sampai surat pernyataan itu basah ditangannya .

Dan akhirnya Richard mengetuk pintu itu
'Tok tok tok'

"masuk"

Mendengar suara itu Richard membuka pintu perlahan-lahan , lalu masuk dan menutupnya .

Saat hendak mengucapkan salam Richard langsung disambut duluan oleh Kepala Sekolah
"ka.. kau anak nakal" kata Kepala Sekolah dengan mata yang membelalak besar
Kepala Sekolah melemparkan penanya dan Richard berhasil menghindar .

Richard hanya menelan ludah sambil menyentuh dadanya karena terkejut

"kemari kau Richardo Luise..." teriak Kepala Sekolah berusaha menangkap Richard

"maafkan aku , Paman" ucap Richard sambil berlari menghindari Kepala Sekolah .

Kepala Sekolah melemparinya dengan buku , tempat pensil , globe dan beker tapi semua benda-benda itu berhasil dihindari Richard .

Kepala Sekolah yang tak mampu menangkap Richard yang lihai dalam menghindar itu berlari menuju pintu . Tepat di depan pintu Kepala Sekolah tersenyum lebar , beliau memutar kunci pintu dan menarik kuncinya lalu di simpan ke dalam saku . Dan dicabutnya tiang bendera lambang SMA JOHNSON yang terbuat dari kayu itu lalu melangkah perlahan-lahan tapi pasti ke arah Richard .
Richard yang melihat itu langsung ketakutan
"pa... Pa , paman" ucap Richard gemetar

"habislah kau anak nakal" ucap Kepala Sekolah geram

Mereka berlari-larian mengelilingi ruangan itu

"maafkan aku Paman , aku sungguh tidak akan mengulangnya" teriak Richard sambil memohon-mohon

"tidak . Kau harus kuberi hukuman , jika tidak kau hanya menyusahkan aku dan adikku saja" ucap Kepala Sekolah kesal

"aku janji tidak akan menyusahkanmu dan Ayah , aku akan rajin ke sekolah mulai sekarang . Aku janji Paman , aku janji" janji Richard sambil berlari menghindari Pamannya yang sedang marah mengejarnya menggunakan kayu .

Setelah satu jam adegan mengejar dan dikejar itu , Kepala Sekolah dan Richard akhirnya berhenti
"kemari kau..." ucap Kepala Sekolah lelah dengan gaya bicara kedua tangan diretangkan sebelah kaki diatas sofa sebelahnya lagi menggantung begitu saja

"tidak... sebelum Paman memaafkan aku" jawab Richard dengan posisi tergeletak kelelahan di lantai

"baiklah . Kau kumaafkan . Sekarang kemarilah" ucap Kepala Sekolah masih tak bertenaga

"tidak" ucap Richard penuh penolakkan
"aku... masih melihat tanduk Lucifer di kepalamu" tambahnya

"baiklah . Terserah apa katamu" kata Kepala Sekolah lelah
"kau datang karena ingin menanda tangani surat pernyataan itu kan ?" tanya Kepala Sekolah

"iya Paman" jawab Richard

"tinggalkan saja disitu . Aku tak mau menyusahkan Ayahmu yang masih bersedih , jadi kau tak perlu memberitahunya tentang hal ini . Kau , harus menjaga Ayahmu . Aku akan membereskan semuanya untukmu"

"benarkah Paman ?" tanya Richard semangat

"iya" jawab Kepala Sekolah singkat

"tapi... itu..." kata Richard ragu
Pamannya melihatnya menanti dia melanjutkan perkataannya
"bisakah sekalian dengan uang dendaku yang tak masuk selama 49 hari ?" tanya Richard

"dasar anak nakal" ucap Kepala Sekolah

Beberapa menit kemudian di Biro Keuangan
"pelajar ?" panggil pegawai administrasi

"ya ?"

"ini kwitansinya" kata pegawai itu sambil menyerahkan sebuah kwitansi

"oh ya terima kasih" ucap Richard sambil melihat kwitansi pembayarannya
"hiks hiks hiks , Rp 245.000ku" kata Richard penuh penyesalan
"Paman jahat , ini namanya bukan membereskan semuanya tapi meninggalkan beban" tambahnya

Richard pun kembali ke kelas dengan wajah cemberut

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang