Naruto Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning! : Typo, OOC, AU
Bel tanda berakhirnya pelajaran pun telah berbunyi, bagaikan suara surga bagi para murid yang sudah mulai jenuh."Yosssssh!"
Dengan semangat empat lima Naruto bangkit, mengepalkan tangannya keatas, mengabaikan fakta bahwa dia menjadi pusat perhatian seisi kelas."Cih, dobe~" umpat Sasuke, tidak tahan melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Hm, Namikaze-san saya masih di depan kelas."
Dengan gerakan patah-patah Naruto menoleh kedepan,
"Hehe Gomennasai-sensei " ucapnya sambil menggaruk kepala kuningnya yang tak gatal.Hinata hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Naruto seperti itu.
"Baik, sampai sini pelajaran kita. Jangan lupa kerjakan tugasnya Ja minna" pamit Kakashi-sensei.
Seisi kelas pun mulai bubar meninggalkan kelas....
..."Naruto-kun, kita pulang bareng yuk."
"Gomen Shion, hari ini aku tidak bisa."
Shion menghela nafas pelan,
"Yasudahlah" ucapnya dengan nada kecewa,langsung berlalu dari hadapan Naruto.
Naruto memandang Shion yang berlalu dengan maklum.
Bangkit dari kursinya, menenteng tasnya, berjalan menuju depan.
Berhenti tepat dibelakang sang gadis indigo, Naruto mencondongkan badannya
"Sini, kunci mobilmu" berbisik tepat di telinga Hinata.Hinata terpekik kaget, spontan berdiri berbalik melihat siapa yang berbisik ditelinganya,
"Naruto-kun!"
Sang pelaku hanya nyengir merasa tak bersalah.Memutar bola matanya bosan, tangan seputih porselen itu merogoh tasnya mengambil kunci mobil,
"Ini" Jika orang lain atau temannya meminta pinjam kunci mobilnya tentu saja Hinata harus berpikir berulang kali untuk meminjamkan mobil kesayangannya, namun ini Naruto tentu itu lain cerita.Tersenyum lebar, Naruto mengedipkan satu matanya dengan menggoda,
"Aku tunggu diparkiranya"Hinata mengangguk kecil isyarat jawaban.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi Toneri memandang mereka dengan bingung nan curiga.
"Hinata-san, sepertinya kau dengan Namikaze-san dekat ya?""Eeh ya begitulah" jawab Hinata kikuk.
Dari belakang sang sahabat ber ponytyle pirang, menepuk pelan pundak Hinata.
"Hinata-chan, pulang bareng yuk"
Sang sahabat Merah jambu yang telah selesai bicara dengan sang kekasihnya, ikut menimpali,
"Iya, sekalian kita shoping sudah lama kita tidak jalan-jalan bertiga"
Ino mengangguk sepakat, benar juga sudah lama mereka tidak Hangout bersama."Gommen minna, aku tidak bisa hari ini" ungkap Hinata merasa tak enak.
Sakura mengerucutkan bibirnya, Ino menghela nafas,
"Yasudahlah, kalau Hinata-chan tidak bisa. Aku berdua sama si forehead ini saja" ucap Ino kecewa."Diam kau Ino-pig ."
"Apa kau bilang,Forehead."
Sakura melotot tajam, tangannya dilipat didepan dada, ia sungguh sangat kesal, "Ino-pig!" )
"Fore-..."
"Ano minna , aku deluan ya Ja" ucap Hinata tiba-tiba memotong adegan saling mengejek Ino dan Sakura.
Bukannya Hinata teman yang tidak peduli meninggalkan Ino dan Sakura bertengkar seperti itu tanpa memisahkan mereka, hanya saja itu sudah menjadi hal biasa antara Sakura dan Ino sebagai wujud betapa dekatnya mereka berdua, sebentar lagi juga mereka akan baikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Relation
FanfictionMereka menyembunyikan status hubungan demi kepentingan bersama, layaknya sinetron dimana orang tua mereka sepakat untuk menikahkan mereka yang notabene masih sangat muda. Dengan alasan konyol, sebagai permintaan terakhir Nenek Naruto. Tapi jangan be...