"Ohayou, Hinata"
"Ohayou, Naruto-kun"
Hanya sebuah sapaan singkat kini yang kami lontarkan satu sama lain, entahlah bahkan aku tak mengerti sejak kapan kami menjadi secanggung ini.
Aku dan Naruto-kun sudah mengenal satu sama lain sedari kecil, tentu saja hal itu karena orang tua kami yang memang bersahabat baik.
Bisa dibilang persahabatan antara orang tua kami berdampak pada kami juga.
Pada awalnya kami selalu bersama karena kami memang bersahabat baik, aku bahkan menganggapnya sudah seperti kakak-ku sendiri, begitu juga sebaliknya.
Entah kebetulan atau tidak kami selalu berada di sekolah yang sama hingga kini kami di bangku SMP, meskipun tidak berada di kelas yang sama.
Saat pertama masuk di sekolah ini hubungan kami masih baik-baik saja, namun seiring berjalannya waktu entah kenapa aku merasa persahabatan kami mulai renggang.
Aku terkadang tidak mengerti Dengan perasaan ku sendiri, terkadang aku merasa kesal melihat kedekatan Naruto-kun dengan teman perempuannya Shion.Memang sih akhir-akhir ini aku juga sedang dekat dengat Gaara, salah satu senpai ku yang sangat populer dikalangan gadis-gadis di sekolah ini.
Semakin hari, aku dan Naruto-kun juga sudang jarang bertemu, mungkin karena kami mulai sibuk akan kegiatan kami masing-masing.
Sampai suatu ketika aku mendapatkan bullyan dari gadis-gadis yang merupakan senpai ku, aku tidak mengerti kenapa aku dibully. Mereka bilang itu karena rumor yang beredar bahwa aku dan Gaara-senpai pacaran.
Demi Kami-sama orang tidak bertanggung jawab mana yang menyebarkab gosip tersebut. Kedekatan-Ku dengan Gaara senpai hanya sebatas Senpai dan Kohai.Rasanya aku ingin mengadu dan bercerita semua kekesalan ku pada seseorang, yah aku butuh Naruto-kun di saat seperti ini.
Karena sejak duli hanya Narutolah yang mau mendengar segala keluh kesahku.Ku coba menemui Naruto-kun dengan mencarinya di kelas, namun nihil dia sedang tidak berada di kelasnya.
Ku coba menghubungi nomornya tetapi tidak diangkat.'Huh kemana sih dia?' berjalan dengan lesu menyusuri koridor sekolah, dan seketika aku melihat dia-
"Naruto-kun!" sedang berada di parkiran motor bersama dengan temannya Shion."Oh, Hai Hinata"
Entah perasaan ku saja, dia terlihat seperti ingin menghindari ku."Ano, apakah kau sibuk Naruto-kun?" aku berharap dia menjawab tidak, namun nyatanya-
"Gomen, Hinata. Aku harus mengantar Shion pulang dulu, lalu aku juga ada janji dengan Shikamaru." dan aku hanya mengangguk maklum"Ayo, Naruto-kun" ujar Shion manja, sembari memeluk pinggang Naruto erat
"Hm"
"Kami deluan ya Hinata, Ja..."
"Ya, Hati-hati" dan feelingku benar jika Naruto-kun terlihat menghindari ku.
"Oy!Hinata!" aku berbalik,melihat seseorang yang memanggilku.
"Eh... Gaara-senpai" senpaiku itu memberhentikan motornya tepat disampingku, membuka helmnya sehingga rambut merah miliknya berkibar dengan indahnya, yang tentu saja didukung oleh angin sepoi.
"Ayo naik, ku antar pulang." kepalaku menggeleng pelan bermaksu menolak "Ti-..."
"Aku tidak menerima penolak-kan" belum sempat aku bicara, dia sudah memotong ucapanku dengan nada yang tak terbantahkan.
"Hah~ baiklah..." menyerah memilih menerima tawarannya, akupun langsung naik keatas motornya.
"Pegangan yang erat."
kepalaku menganguk singkat dan-
"Kyaaaaaaaa" sumpah demi apa dia mau membunuhku atau bagaimana.
Kami melaju melesat menuju tak terbatas dan melampauinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Relation
FanficMereka menyembunyikan status hubungan demi kepentingan bersama, layaknya sinetron dimana orang tua mereka sepakat untuk menikahkan mereka yang notabene masih sangat muda. Dengan alasan konyol, sebagai permintaan terakhir Nenek Naruto. Tapi jangan be...