"Tadaima,..."
Merasa mendengar suara seseorang yang sudah tidak asing baginya, wanita paruh baya bersurai merah panjang ini segera berlari untuk membukakan pintu."Okaeri,...."
Pletaaak~
"Itai....."pekik Naruto, apa-apaan Ibunya ini anaknya baru datang bukannya di sapa atau dipeluk, malah dihadiahkan jitakkan.
Sedangkan sang pelaku merasa tak masalah,memilih berjalan memeluk sebentar wanita muda bersurai indigo disamping putranya.
Mengajak mereka duduk di kursi ruang tamu, dimana disitu ada sang kepala keluarga Namikaze.Hinata membungkuk-kan badannya menyapa sang Ayah mertua.
"Ogenki desu ka,Minato-tousan?"" Genki desu,Hinata-chan"
Sedangkan Naruto?
Tidak ada sapaan yang dilontarkannya pada kedua orangtuanya. Pemuda itu malah langsung merebut remot televisi dari tangan Kushina,mengganti tayangan Sinetron menjadi tayangan balap motor.Mata Kushina menatap tajam Naruto "Dimana sopan santunmu Naruto?"
Yang ditanya hanya cengegesan dengan mata yang masih setia ke layar TV tanpa merasa sedikitpun.Merasa aura gelap Ibu mertuanya mulai keluar, Hinata berinisiatif mencubit pinggang Naruto yang berada disampingnya.
"Itaaai,Apaan sih Hinata!" Hinata hanya memberi kode melalui pandangan matanya ke arah Kushina yang mulai menyebarkan Aura gelap.
"Hehe, ampun Kaachan aku hanya bercanda" Kushina mengerucutkan bibirnya tanda ngambek dengan sang putra.
Minato hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kekanak-kanakan sang istri, Ia tau Kushina begitu karena rindu pada Naruto.
"Kau anak durhaka, tidak pernah menghubungi Kaachan hampir satu bulan ini. Setiap Kaachan keapartemen cuma ada Hinata, kemana kau anak nakal?"
Kushina langsung menjewer telinga Naruto sebagai wujud kekesalannya akan sang putra tunggal."Aduh-aduh ampun Kaachan" tidak mendengarkan jerit kesakitan Naruto, Kushina semakin menjewer kuat putranya itu.
"Itaaai,huaaa Hinata, touchan tolong aku" teriak Naruto dengan pandangan memohon kearah Ayah dan Wanitanya.
TingTong~
Bunyi bel bagaikan hadiah dari Tuhan bagi Naruto, mengapa?
Karena Kushina langsung menuju pintu untuk membukakan Tamunya."konbanwa, Kushina-baasan"
"Konbawa Hanabi-chan,ayo masuk"
Kushina membungkukan badannya sekilas sebagai salam pada Hiashi,begitu juga Hiashi yang juga membungkuk memberi salam pada besannya.....
....Kedua keluarga tersebut, kini sudah ada dimeja makan untuk menyantap jamuan yang telah disediakan keluarga Namikaze. Acara makam malam bersama ini juga sekalian acara berkumpul sebelum besok siang Naruto berangkat ke Amerika.
Selagi acara makan berlangsung, sungguh meja makan dipenuhi dengan perbincangan antara Minato, Hiashi serta Kushina. Dan jangan lupakan suara pekikan tak suka Hanabi karena sedari tadi Naruto yang notabene sekarang kakak iparnya,terus-terusan menjahilinya.
Suasana makan malam bersama sangat menyenangkan, tapi tidak dengan Hinata. Sedari tadi wanita muda itu lebih banyak diam, dan hanya berbicara seperlunya.
"Ne,Hinata-chan yakin tidak akan ikut Naruto ke Amerika?" entah kenapa,tiba-tiba suasana jadi canggung lantaran ucapan Kushina tadi.
"Hm, ya Kaasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Relation
FanfictionMereka menyembunyikan status hubungan demi kepentingan bersama, layaknya sinetron dimana orang tua mereka sepakat untuk menikahkan mereka yang notabene masih sangat muda. Dengan alasan konyol, sebagai permintaan terakhir Nenek Naruto. Tapi jangan be...