7 - Secret Uncovered

9.8K 380 13
                                    

All Character Naruto milik Om Masashi, author hanya minjem.

Warning: Typo,OOC,AU!

Happy Read!

"Kalau ini bagaimana?"

"Cukup di kalikan dengan jumlah penyebutnya saja Naruto-kun."

"Oh, begitu."

Selang tak berapa lama Naruto kembali menyodorkan bukunya ke arah Hinata yang sedang asyik membaca novel roman favoritenya,
"Yang ini harus diapakan Hinata?"

"Cari dulu integralnya Naruto-kun."

Naruto mengangguk, kembali diperhatikannya soa-soal yang memuat angka-angka yang bahkan terasa berputar-putar dikepalanya,
"Arrrrggh, liat punya mu sajalah Hinata. Aku tidak mengerti pelajaran matematika tebbayo."

"Bukannya aku tidak mau Naruto-kun, tapi sebentar lagi ujian kelulusan dengan mengerjakan sendiri tugas ini sekalian untuk berlatih persiapan ujian nanti."

Naruto mendengus kesal,
"Ya...ya...ya terserah mu sajalah Hinata."

Saat ini Naruto dan Hinata sedang duduk berdua di sofa ruang tamu, kalau ditanya mereka sedang apa?
Ya, tentu saja mereka sedang belajar.
Maksudnya hanya Naruto yang belajar dengan mengerjakan tugas dan Hinata sedang sibuk tenggelam dalam bacaan novelnya.

Dari sore sampai menjelang malam, Naruto masih tetap berkutat dengan tugas matematikanya yang hanya beberapa soal, namun entah mengapa tak kunjung siap.

Sedangkan Hinata? Jangan di tanya, tentu saja gadis bersurai indigo itu sudah menyelesaikannya.

Saat ini gadis itu bak guru private yang setia mendampingi untuk mengajari muridnya, jika ada soal yang tak dapat dikerjakan oleh Naruto, Hinata dengan sabar akan membimbing Naruto agar mengerti soal matematika tersebut.

Berkali-kali Naruto memohon untuk menyalin dari tugas Hinata saja, dan tentu saja di tolak Hinata mentah-mentah.
Jangan kira karena Naruto suaminya, pemuda itu bisa semaunya menyontek tugas-tugas Hinata.
Bukannya Hinata pelit, hanya saja ini juga demi kebaikan Naruto.

"Naruto-kun, ingin makan apa?"

"Tidak usah aku belum lapar." jawab Naruto dengan nada ketus tanpa mengalihkan atensinya dari buku matematika.

Hinata meletakan Novelnya diatas meja, diperhatikannya Naruto yang tampak bersungut-sungut mengerjakan soal-soal itu.

Sudah jelas bukan? Jika sudah seperti ini Naruto sedang dalam mode ngambek.
"Aku masakan ramen saja mau?"

"Tidak perlu repot memasakanku, aku buat sendiri saja."

Hinata jelas tau Naruto benar-benar dalam mode merajuknya, tubuh mungilnya memeluk Naruto dari samping,
"Gomenne Naruto-kun."

Sebenarnya Naruto masih sangat kesal dengan Hinata, tapi mau bagaimana lagi hatinya sudah terlanjur tak tega jika melihat Hinata merasa bersalah seperti ini.
Menangkup pipi chuby Hinata, mata safirenya menatap lurus kedalam mata Amethyst indah milik gadis yang dicintainya ini.

"Yasudahlah aku juga minta maaf atas sifat kekakanakanku"

Hinata mengangguk pelan dengan tersenyum, "Hm"

"Yasudah, aku buatkan ramen dulu untuk kita. Tunggu sebentar ya Naruto-kun."

"Eh, kita buat sama-sama saja Hinata."

"Baiklah."

Drrrt drrrt drrt...

Saat akan berdiri, Naruto merasakan handphone nya bergetar di dalam saku.
Naruto merogoh sakunya dan mengambil smartphone berlogo apel setenga miliknya.
Dia merasa heran melihat nama orang yang tertera dilayar handphonenya.

Our RelationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang