Come back // cameron dallas. [bahasa]

Chapter 6

Sesampai di taman gue hanya terdiam, lagi gak mood untuk ngobrol sama dia.

15 menit kemudian gue berdiri dan langsung pergi meninggalkan cam tanpa mengucapkan apapun.

"Lauren wait lauren!" Ucap cam berteriak.

Gue tetap berjalan tanpa memikirkan cam.

Gue harus move on. Gue harus melupakan cam.

***

1 bulan telah berlalu,hubungan gue dan cam sudah membaik...

"Ren mau bantuin gue gak?"

"Bantuin apa nih?"

"Bantuin milih barang.."

"Milih barang?"

Barang? Buat siapa?madishit?

"Udah lah yuk buruan!" Ucap cam yang langsung narik tangan gue.

Sampai saat ini, gue belom bisa move on dari cam.

Akhirnya kita sampai ke tempat toko boneka. Ngapain sih dia?

"Ngapain ke sini?" Tanya gue penasaran.

Cam gak menjawab pertanyaan gue dan narik tangan gue untuk masuk ke dalam toko.

"Nah, tolong bantuin gue nyariin bonek untuk madi" ucap cam.

Ta?ik. Jadi dia minta bantuan gue cuman untuk milih boneka buat madishit ya Tuhan bunuh hayati.

"Oh" jawab gue dan langsung pura-pura memilih boneka.

"Ini lucu gak?" Tanya cam sambil memegang boneka stitch.

"Lucu tuh lucu" ucap gue.

"Atau yang ini ya?" Ucap cam.

Bodo amat anjir gaada yang lucu. serah lu. Cepetan kek milihnya.

"Ini juga lucu nih.." Ucap cam.

Akhirnya dia memilih membeli boneka stitch setelah 1836392927 jam dia nyari boneka buat madishit.

"Sekarang mau kemana lagi?" Tanya gue yang udah capek banget.

"Ke toko coklat dulu ya HEHE"

YAILAH.

Ketika cam lagi milih-milih coklat gue yg bosan akhirnya liat-liat coklat juga:( (?)

"Mba, ada coklat yang bentuk tai gak?" Tanya gue.

Cam langsung nengok ke gue dengan muka 'really-bitch?'

Setelah menunggu 1003883747 jam dan sekarang gue udh kek tai ini pun akhirnya kita balik dan cam nganterin gue ke rumah.

"THANKYOOO"

"no problem, My lovely bestfriend" ucap cam sambil smirk.

Hmm iya gue hanya di anggap 'bestfriend' dan lu tau berarti gue terjebak dalam 'friendzone' wow.