"Jadi kamu mutusin aku?!"
"Yupp!"
"Engga, aku gamau putus sama kamu! Kalo kamu emang mau mutusin aku, aku akan ngadu ke papa kamu!"
"Terserah.. Gue gak peduli kalo lo mau ngadu ke bokap gue.. "
"CAM!!" Ucap madison sambil meng-gebrak meja dan berdiri.
"Aku akan ngadu sekarang."
Gue masih duduk manis meperhatikan madison menuju ke dalam mobil.
Lebih baik, gue ke rumah juga.
***
Sudah terlihat mobil madison terpakir di depan rumah.
Semua orang menatap gue datar seteleh gue membuka pintu.
"Cam. Duduk." Ucap bokap.
Gue duduk sesuai perintah bokap.
"Jelasin.." Ucap bokap, menatap gue dan madison bergantian.
"Jelasin apa? Apa yang harus cam jelasin pa?"
"Gausah sok tidak tau kamu!"
"Hubungan cam sama dia?" Ujar gue sambil menunjuk madison yang terlihat menangis dan di tenangkan dengan nyokap.
"Kita udah putus. Cam gak cinta sama dia"
"Cam.. Ngapain kamu putusin dia? Ini demi perusahaan! Pekerjaan papa!!"
"Saya gak cinta sama dia, saya gak suka sama dia. Saya benci sama dia. Gimana saya bisa pacaran sama dia?" Ucap gue datar.
"Kalo papa lebih mentingin perusahaan atau pekerjaan papa, kenapa harus cam? Cam gak suka di jodoh-jodohin kayak gini, dikira jaman jadul main jodoh-jodohan? Engga, pa, ma. Saya punya hak untuk memilih. Sekarang pilihan saya, saya gasuka di jodoh-jodohkan dan saya ingin memilih pasangan hidup saya.. Sen-di-ri. Jika papa mau perusahan papa sukses, kenapa harus memilih cam? Kenapa gak papa yang pacaran saja sama dia? Trus nikah deh. Gampang kan?" Ucap gue.
"Apa-apaan sih kamu ini! Papa tidak pernah mengajarkan kamu bertingkah seperti ini!"
"Papa emang gak ngajarin saya untuk seperti ini, tapi sikap papa tadi yang menjadikkan saya seperti ini."
Pukulan keras mendarat di pipi gue. Sakit. Seperti banyak semut yang mengigit-gigit.
Segera gue berdiri menjauhkan diri dari mereka. Menuju mobil.
"MAU PERGI KEMANA KAMU?"
Abaikan. Abaikan teriakan-teriakan itu.
Entah kemana tujuan gue. Yang penting jauh dari mereka. Gue mencoba untuk telefon lauren, tapi gak ada jawaban dari tadi.
Gue memutuskan untuk pergi ke pantai, menikmati angin malam dari mobil.
Memundurkan sandaran, mengangkat kaki, dan mendengarkan musik mellow. Karena terlalu lelah, perlahan gue pun tertidur.
Lauren's pov
13 missed call? Dari cam semua lagi..
Gue segera menelfon cam, tapi gak di angkat. Hari ini memang ada suatu acara di sekolah, yang di wajibkan seluruh murid untuk ikut. Tapi mana cam? Gue perhatiin dari tadi gaada..

KAMU SEDANG MEMBACA
Come back // cameron dallas. [bahasa]
FanficLauren, cewe 16 tahun yang biasa-biasa saja dengan kesederhanaannya. Cewe pindahan dari Indonesia-California ini jatuh cinta dengan cowo famous, Cameron Dallas. Sikap Cameron yang membuat Lauren lama-kelamaan bingung. Cameron yang semakin menjauh da...