Setahun Kemudian....
"Rere....!!!!" teriak Diandra kencang-kencang begitu melihat Rere keluar dari gerbang terminal kedatangan. Yang diteriaki malah merentangkan tangannya lebar-lebar sambil tersenyum menatap Diandra.
"Welcome back.....!" Diandra berhenti tepat dihadapan Rere, yang masih merentangkan tangannya. Diandra melotot bingung.
"Nggak mau meluk nih!" Rere tersenyum jail
"Sinting!!!!" Diandra malah memukuli tangan Rere tanpa ampun
"Masih hidup kamu? Kirain setelah bebek kamu itu merried kamu jadi mayat hidup!" sindir Rere masih meringis menahan sakit di tangannya
"I'm fine... dia udah bahagia. So i'm happy for him!" Rere mencibir
"I'm happy for him??? trus siapa yang nangis-nangis di telepon!"
"Yeah , Re itukan tahun lalu, sekarang nggak lagi kok!" Diandra mengekor Rere yang kini telah berjalan di depannnya
"Baguslah kalo gitu, setidaknya otak kamu udah aktif lagi!"
"Kamu sendiri gimana? Habis putusin si Manis, kok kayaknya masih ngejomblo, Re. Aku malah ngira kamu bakal ngejutin aku dengan cewek dari Singapur!"
"Kalo cewek sih banyak, Ra... Cuma gitu deh... aku nggak nyaman ma mereka. Mungkin karena budaya kita kali yah yang beda" Rere kini menyetop taksi, membiarkan sang sopir mengangkuti semua barangnya. "kamu sendiri gimana? Belum ketemu gantinya" Diandra menggeleng, kemudian mengiku instruksi tangan Rere yang memintanya masuk ke dalam taksi
"Kenapa? Trauma?" Kini Rere duduk disampingya.
"Nggak....cuma belum ketemu yang cocok aja"
"Trus Ady, gimana? He's still waiting for you, remember?" Diandra mengangguk lagi. Memang setelah acara syukuran wisudanya, Ady datang lagi.. menawarinya apa yang dia sebut cinta. "Sabar banget tuh cowok ma kamu! Hitung-hitung udah tujuh tahunan kali yah! Dia nggak papa? Nggak sakit hati ma kamu?"
"Lebih sakit lagi kan kalo aku nerima dia tapi aku sendiri nggak yakin dengan perasaanku! " Rere manggut-manggut
"Lagian dia fine-fine aja kok dengan komit kita, dia toh masih asyik pacaran?"
"Sinting tuh cowok? Dia punya pacar trus tetap minta kamu jadi ceweknya?" gantian Diandra yang mengangguk
"Dia sih cuman bilang sampai saat ini dia masih ngerasa aku yang terbaik buat dia!"
"Kalian berdua udah jodoh kali, sama-sama sintingnya!"
^ _ ^
"Sampai kapan kamu nunggu dia?" sergah Bintang
Ady mengangkat bahunya "Mungkin sampai dia menemukan orang yang tepat" Bintang cuma geleng kepala.
"Hari ini, Rere pulang kan?" Ady lagi-lagi mengangguk, sambil menyelipkan rokok diujung bibirnya, mengambil pemantik dari sakunya dan mulai menikmati nikotin yang menjalari pembuluh darahnya.
"Memangnya Diandra masih dengan Rere?"
"Harusnya aku yang nanya, kamu kan sobatnya Diandra!"
"Yup, tapi akhir-akhir ini Diandra udah jarang cerita, kita juga udah jarang ketemuan. Dia kan udah punya dunia baru. Dan kukira kita sudah tidak ada di sana!'
"Jadi Diandra mendepakmu dari daftar sahabatnya?" Ady menatap Bintang tajam
"Ha..ha... yah nggak lah. Diandra bukan cewek seperti itu. Aku saja yang merasa jarak kami makin jauh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban untuk diandra
RomanceDiandra... Seribu pertanyaan sering menghujamnya, mencari jawaban untuk setiap pertanyan. Sampai kapan terus bertanya??? Dimanakah jawaban itu sebenarnya??? Bisakah Diandra menemukan jawaban yang dicarinya?