Jawaban Untuk Diandra

605 7 0
                                    

JAWABAN UNTUK DIANDRA

Tiga bulan sudah, Adhan tak pernah lagi muncul di hadapan Diandra. Ada resah yang menggangunya. Padahal cowok itu sudah memenuhi permintaannya. Inikah sebenarnya yang dia inginkan? Berkali-kali Mamanya menanyakan Adhan, Diandra hanya terdiam tak sanggup menjawabnya. Seperinya Mamanya sudah putus asa mencarikan jodoh untuknya, Diandra malah terkadang mendapati tatapan kecewe wanita yang melahirkannya itu. Apa iya, Mamanya kecewa karena gagal dapat menantu yang paling diimpikannya? Diandra terkadang ingin tertawa, tapi tak sanggup. Terasa ada yang kosong. Biasanya cowok itu mengirimkan sms konyol, atau MMS gambar tolol yang membuatnya tertawa. Adhan selalu tahu suasana hatinya, sering menebak-nebak dirinya. Rindukah dia? Tidak mungkin! Sanggahnya pada dirinya sendiri. Teringat pertama kali dia bertemu Adhan, di dermaga suatu pagi... cowok itu dengan sabar menunggunya menghabiskan air matanya, Cuma cowok itu yang mau meladeninya berdebat, bahkan hal-hal yang nggak pentingpun kadang jadi pencetus perdebatannya. Dia rindu semua itu. Stop... Diandra menegur dirinya sendiri. Benda mungil disampingnya berdering

"Ra.. kamu masih hidup kan!"

"Nggak ada kata lain yah buat nyapa orang???" sinis Diandra diikuti tawa Rere diseberang sana

"Habisnya kamu nggak pernah nelpon aku lagi, atau dah dapat tempat sampah yang baru" tebak Rere

"Ngapain nelpon? Mo dicaci maki?"

"Ha..ha... judes banget! Ngak takut jadi perawan tua!" sindir Rere

"Ngedoain yah!"

"Kamu sih pake nolak ajakan Adhan!"

"Kalau cuma mo ngomongin itu lagi, aku tutup nih!" ancam Diandra

"Oi.. jangan dong. Aku masih butuh saran kamu?"

"Saran apa?"

"Hm.. menurut kamu Nanda cocok nggak jadi istriku?"

"Re.. kamu mo jawaban jujur nggak"

'Ya iyalah.."

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Karena aku ngerasa kamu cuma tertarik secara fisik aja ma dia. Dia kan barbei? Iya nggak!!???"

"Hmm... awalnya sih iya Ra, tapi tahu nggak kalau barbei itu juga manusia"

"Maksud kamu?"

"Mereka juga punya masalah sama sepertimu. Mencari cinta sejati!"

"Dan kau cinta sejatinya?"

"Mereka juga punya rasa Diandra.... mereka juga ketakuatan kalau ternyata seseorang yang mereka cintai hanya tertarik pada fisiknya saja. Mereka kadang meganggap sebenarnya cowok nggak pernah tulus sama mereka"

"Sekarang mulai belain barbei?" sinis Diandra

"Nggak belain... cuma kadang aku mo bilang ma cewek-cewek untuk nggak pernah merasa takut. Takut tidak menemukan cinta atau kehilanagn cinta! Itu yang buat perempuan seolah tidak menikmati hidupnya. Benar nggak!"

"Sok tahu... kau pikir siapa yang membuat perempuan berpikian seperti itu, KALIAN.. para lelaki!"

"Nona... kami juga sama sepertimu... takut! Tapi kamu berani melawan ketakutan kami!"

"Yup.. kalian emang superhero? Iya kan"

"Udah ah.. kok kita malah ngedebatin soal gender sih!" protes Rere "Gimana soal Nanda, Ra!"

"He..he... kalau kamu nyaman ma dia, yakin dengan perasaan kamu, aku dukung deh. Mungkin Nanda emang yang selama ini kamu cari" Diandra tersenyum lega, baru kali ini Rere serius seperti ini.

Jawaban untuk diandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang