Badmood.

620 28 0
                                    

"Barbara, lo mau kemana?" Tanyaku heran. "Sekolah lah. Eh tapi disekolah gue duduk sendiri dong?" Jelas barbara.

"Yaaah terus gue disini sama siapa dong?" tanya ku lagi dengan muka cemberut

"Ngga kok, nanti ada seseorang kesini" seru barbara dengan melemparkan senyum jahilnya.

"Siapa? Mami? Papi? Yaaa bosen mereka mulu" seruku dengan muka ditekuk sepuluh lapis

"Emmm" krekk. Baru saja Barbara akan menjawab tiba-tiba ada orang datang "tuh orangnya. Gue duluan ya barb pulang sekolah gue kesini lagi kok! Kak jangan lupa tuh Barbienya kasih makan terus suruh minum obat biar cepet sembuh jagain dia ya kak" lanjut Barbara. Barbara meninggalkan aku berdua dengan Kak Andreas. "Gimana? Udah mendingan?" Tanyanya. "Emm mendingan kok tapi kadang kepala masih suka pusing, terus kaki rada susah jalan karna tulang keringku sakit" jelasku "Kakak gak sekolah?" Lanjutku yang baru ingat kalau dia memakai seragam tapi tidak berangkat sekolah.

"Gue udah minta izin sama kepala sekolah buat jagain lo, dan mereka mengijinkan. Tapi hanya sampe jam 11.00. Gue bingung nanti siapa yang mau jagain lo disini, soalnya nyokap lu masih banyak kerjaan dia kesini jam 16.00" jelasnya panjang lebar.

"Emm aku sendiri gapap.."

"GAK!" ucapnya dengan nada tinggi.

"Yaelah kak aku udah gede kok gapapa nanti aku telpon queen atau Bi Mara aja suruh kesini" ucapku dengan wajah melas.

"Queen sekolah dia pasti pulang sore, Bi Mara kan pulang kampung. Emm apa gue panggil Putri atau Barbara atau temen lo siapa sih disekolah?"

"Ohiya yah hehe. Barbara mana diijinin keluar orang dia masih kelas 10. Kalau Kak Putri aku belum terlalu kenal. Kakak kelas yang aku kenal sih cuma Kak Sukma" jelasku.

"Okey, nanti jam set10 dia gua suruh kesini buat gantian jagain lo. Kayyy?"

"Okeyyy"

"Ehiya lo belum sarapan kan? Mau makan dulu gak?" Tawarnya.

"Hehe mau lah orang aku terakhir makan pagi kemaren aku laper bangetttt" ucapku sedikit manja

"Kamu.. eh lo tuh ya dari masih pacaran sama gue sampe sekarang masih aja manja" serunya dengan melemparkan senyum yang sangat manisss.

"Ngapain jaim ke pacar sendiri" ucapku asal ceplos.

"Ha? Tadi kata lo pacar sendiri?" Ucapnya dengan mulut menganga. Aku baru menyadari yang aku ucapkan tadi. Aduh malu banget nih gue pasti aduh lupain dong pleaseeee.

"maksudnya dulu" kata ku dengan muka tersipu malu

"Mukanya gak usah merah gitu dongggg hahaha" ucapnya sambil tertawa.

"Eh kak aku laper nih masa iya kaka gak niat buat beliin makanan" kataku sambil tertawa kecil.

"Iyaiya bentar lagi suster kesini kok bawain makanan jangan bawel dong, tunggu ajaaa."

"Heheiya kak"

"Eh ngomong-ngomong lo kok cantikan ya sekarang. Dulu kurus jelek item gak ngerawat diri huuuuuu" ejeknya.

"Ih kaka mah gitu fix pokonya aku bete" mukaku dengan muka bete dibuat-buat.

"Jangan bete dong, sayang. Nanti jadi jelek" ucapnya sambil senyum jahil. Mukaku makin merah karna dia mengucap kata yang membuat ku terbang. Tiba-tiba ada yang masuk ke ruangan ku. Ya, itu suster yang membawa nampan berisi makanan dan obat-obat untuk ku.
Kak Andreas langsung membantu aku duduk dan mengambil makanan. Lalu dia menyuapiku.

"Aaaaaaa" kak andreas membuka mulutnya agar aku menirukannya.

"Si kakak aku udah kaya anak kecil aja" komen ku.

"Udah jangan banyak omong makan dulu"

Selesai makan, minum obat, cerita-cerita. Kak Sukma datang dan Kak Andreas pamit pulang. "Suk gua nitip ni cewek yee jangan lu apa-apain pokonya jam 1 dia harus makan lagi dan minum obat yaa. Jagain lu gua kesini pulang sekolah, jam 5an" jelasnya.

"Siap kapten" kata Kak Sukma dengan tangan menghormat. Aku hanya tertawa kecil.

Kak Sukma lebih banyak diam tidak seperti Kak Andreas. Akhirnya aku mulai bicara "Kakak diizinin keluar kelas?"

"Ngga" jawabnya singkat.

"Lah terus kaka gak akan dimarahin kalau kesini" tanyaku heran

"Tenang aja gua bolos dari pagi ada mata pelajaran yang enggak gue suka dan gue males sama gurunya" dengan santai dia bicara seperti itu.

"Kirain aku kakak anak baik soalnya pertama kali aku ngobrol sama kakak, kakak sopan banget" ucapku dengan mulut masih menganga

"Gua baik kok, orang tua gua yang ga baik"

"Maksudnya?"

"Udahlah gak usah dibahas. Lo udah makan? Mau makan lagi?" Jawabnya dengan mengalihkan pembicaraan

"Nggak, udah kok. Nanti jam 1" seru ku sambil melihat jam tangan dilengan ku.

Suster datang membawa makanan. Ya, sekarang jam 1 siang.

"Lo gua suapin yaaa. Bentar gua bantu bangunin lo" tawarnya.

"Iya, kak"

Aku duduk dan disuapi oleh Kak Sukma.

Tiba-tiba Cindy datang ke ruang rawat ku dengan muka sembab seperti baru menangis kencang.

"Ngapain lo kesini? Belom puas liat Barbie menderita" tanya kak sukma

"Diem lo! Gua mau ngomong sama Barbie!" Ucapnya sambil menunjuk ke arahku. "Barb? Gimana? Omongan gua udah gua buktiin lhoo. Masih berani sama gua? Hahahaha. Gua kesini cuma mau ngasih satu lagi buat lo" lanjutnya dengan sambil mengeluarkan pisau.

"Mau ngapain lagi lo?" Tanya Kak Sukma.

"Tenang. Kali ini gue tunda dulu. Tapi, gua keluar penjara lu bakal abis sama gua." Serunya dengan senyum jengkel dan keluar dari ruang rawatku.

Udah dulu yaa ngantuk nih. Btw jangan jadi silent readers pleasee:( jangan lupa voment yap:*:*

I'm Not The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang