part 14

382 21 2
                                    

"Fadil itu badboy, kak. Gue kenal diaa. Fadil F Pratama kan? Kakak jangan langsung percaya sama dia." Itu Queen. Dia menghasutku agar tidak berhubungan dengan Fadil.

"Biarin sih emang lo tau apa tentang diaa?"

"Kakakkkk dia tuh dulu temen di diskotik guee kak, please deh. Dia tuh perokok, peminum"
"Tapi yang penting gak main cewek" ucapku memeletkan lidah. Queen mengerucutkam bibirnya.
Dia memang suka minum-minum di diskotik tapi temen-temen ku dan temen-temennya bilang kalau Fadil memang anti main cewek.Aku tidak menghiraukan kata adiku lagi. Aku langsung menuju tempat tidur dan memejamkan mata.

♥♥♥

Hari ini aku berangkat sekolah dengan adik ku yang cantik nan imut, Queen. Kita berangkat naik bus karna motorku dibengkel.Itu ulah Queen. Dia tidak sengaja menabrak pohon karna remnya blong. Walaupun dirumah ada mobil, Queen sedang malas membawanya. Jika queen dipaksa pasti kita akan mengalami kecelakaan. Seperti 2tahun yang lalu. Kita nabrak warung orang pinggir jalan. Untung saja tidak ada korban tapi kita harus ganti rugi seratus juta untuk bayar warung tersebut. Dan Papi memotong uang jajan ku dan Queen.

Baru berjalan dua langkah keluar aku melihat mobil sport berwarna hitam. Aku tidak mengenali mobil itu. Seseoramg didalam membuka kacanya. Fadil. Dia menjemputku depan rumah. Bagaimana bisa dia mengetahui rumahku? Ohiya aku baru saja ingat kalau dia kemarin sore mengantar ku ke rumah. Fadil keluar dari mobil lalu dia mengajakku masuk kedalam mobil.

"Aku berdua dengan adikku" Ucapku.

"Ajak aja" Sahutnya. Lalu Queen keluar rumah dengan sepatu dijinjing.

"Pakenya dalem mobil aja. Takut kita telat. Tanpa banyak bicara Aku masuk kedalam mobil Fadil. Duduk dibangku penumpang samping tempat supir. Sedangkan Queen duduk dibelakang. Dia masih heran siapa yang menjemput Kakanya.

"Fadil ya?" Tebaknya sambil berbisik kepada ku. Aku mengangguk.


Setelah mengantar queen ke sekolahnya, kami bergegas ke sekolah kami. Fadil terlihat diam dam tidak banyak bicara. Tidak seperti biasanya dikelas. Kami turun dari mobil, lalu menuju kelas. Aku dan fadil menjadi pusat perhatian sepertinya ada yang salah padaku aku mengecek penampilan ku. Tidak ada yang aneh gumamku dalam hati. Fadil menarik tangan ku agar lebih cepat.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Kamu ngerasa risih kan diliatin?" Tanyanya balik.

"Banget" Jawabku.

"Makanya ayo kita lebih cepet" ujarnya. Aku mendengus dan mengikuti tarikannya.

Setelah dikelas aku duduk disamping Barbara. Dia tersenyum senang. Aku tidak tahu penyebabnya apa.

"kenapa tuh muka tumben gak jelek" tanyaku sambil mencolek puncak hidung Barbara.

"Hih jahat. Guee udah ga jomblo dong!" Jawabnya dengan senyum lima jari.

"Iyaaa? Bagus deh jadian sama siapa lo?" Tanyaku lagi

"Tapi lo jangan marah, yah"

"Iya gak akan, asal gak jadian sama Fadil" cibirku.

Merasa namanya disebut dia melihat ku dan memamerkan senyum khasnya. Aku mendelikan mataku dan balik lagi ke Barbara.

"Emm malah tatap-tatapan" itu suara Barbara.

"Eh iya lo jadian sama siapa kunyuk" tanyaku.

"Sama.. Kak Andreas"

Deg

"Oh." Jawabku singkat. Kenapa hatiku serasa sakit yah.

"Lo gapapa kan?" Tanya Barbara dengan muka kecewa.

"Gapapa lah lagian gue udah punya Fadil" jawabku dengan Fake Smile.

Setelah pelajaran selesai, Fadil mengajakku ke kantin. Aku pamit ke Natasya, Natasha dan Barbara. Baru saja diambang pintu Kak Andreas tiba-tiba ada didepanku. Dia hanya menatap ku sekilas. Lalu dia menghampiri Barbara.

"Ngeliatin apaan kamu?" Seseorang membuyarkan lamunan ku. Ya, itu Fadil.

♥♥♥
Maaf dua hari kemaren ga update soalnya lagi sibuk. Maaf juga kalo yang ini gaje soalnya baru bangun tidur. Keep reading guys♥Jangan lupa Voment:*

I'm Not The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang